2.Sebuah Keputusan

208 14 4
                                    

🌺🌺🌺

     Ayah Bara memang sibuk. Namun ia tak pernah lupa meluangkan waktunya untuk keluarga. Bisa dikatakan keluarga Bara berkecukupan, bahkan sangat berkecukupan. Semua itu adalah buah dari hasil kerja keras orang tuanya yang benar - benar dimulai dari nol. Dan kehadiran Ayahnya saat ini, menandakan ada suatu hal yang ingin dibicarakan. "Bara, Papa mau ngomong sama kamu." ujar Josh, papa Bara.

"Kenapa, Pa?" Bara mengangkat satu Alisnya, dengan wajah datar. Tebakan Bara benar, ayahnya ingin membicarakan suatu hal padanya. Tapi apa?

"Jadi, Papa barusan dapet telfon dari Bu Niar katanya kamu bikin ulah lagi. Berantem sama kakak kelas di koridor sekolah. Bener?Bara, bisa gak jangan bikin Papa pusing. Ini udah yang kelima kalinya lho Bara, kamu di DO dari sekolah! Kalo kaya gini terus, Sekolah mana lagi yang mau nerima kamu? Keputusan Papa sudah bulat, Papa akan mendaftarkan kamu untuk pindah sekolah. Papa sudah dapat sekolah yang bagus untuk kamu, kebetulan sekolah itu punya teman papa." Papa Bara menjelaskan semua itu dengan raut wajah yang serius sekaligus frustasi melihat anak laki-laki di hadapannya ini hanya diam tidak bergeming atau memberi protes, atau bahkan mengelak ucapannya.

Bara hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan perasaan tidak suka alias kesal. Kenapa? Kalian harus tau Bara itu terkenal dengan kenakalannya alias BadBoy di SMA Eka Harapan yang merupakan SMA nya dulu, sebelum ia di DO dari sekolah. Ia juga merupakan most wanted di sekolahnya, dengan wajahnya yang blasteran dan sangat tampan. Cuman, ya itu tadi ia di DO dari sekolah karena banyak kelakuanya yang sudah kelewat batas. Seperti, berantem sama adik kelas atau teman satu angkatannya, bolos, telat sekolah terus, sampai pernah suatu kali Bara berantem dengan kakak kelasnya sampai - sampai kakak kelasnya itu harus masuk rumah sakit.

"Kenapa ga cari homeschooling aja sih,Pa? Harus banget pindah sekolah?" hanya tanggapan singkat tersebut yang membuat Ayahnya menggelengkan kepala, tidak habis pikir dengan anak pertamanya ini.

"Homeschooling gimana? Cari homeschooling yang benar-benar bagus itu susah Bara! Kamu mending sekolah publik saja, dapet teman baru yang lebih baik dari teman di sekolah kamu yang lama! Jangan bantah lagi, dengerin aja omongan Papa. Papa mau yang terbaik untuk kamu! Ngerti?"

"Yaudah terserah. Bara pergi dulu." Bara tidak protes dengan keputusan Ayahnya. Baginya mau sekolah, mau homeschooling itu sama saja. Kemudian Bara mengambil kunci motornya, ia memang sudah janjian dengan dua temannya untuk nongkrong cantik.

Saat diluar rumah, Bara melihat rumah di sebrangnya terdapat truk yg membawa banyak barang. Khususnya perabotan rumah. Tak lama kemudian ada sebuah mobil mazda putih yang berhenti didepan rumah itu. Sepasang suami istri dan anak perempuan dengan balutan hoodie kuning , turun dari mobil tersebut. Bara mengernyit heran. Namun tanpa ambil pusing, Bara melajukan motornya menelusuri jalanan.

 Namun tanpa ambil pusing, Bara melajukan motornya menelusuri jalanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


   🌺🌺🌺

HAI SEMUANYA... UDAH MASUK PART 2 AJA NIH! SEMOGA KALIAN SUKA YA SAMA CERITANYA👌

JANGAN LUPA VOTE N COMMENT!🍇

BarCaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang