2

116 12 3
                                    

TING TONG... TING TONG..
bel istirahat pun telah berbunyi, dan seperti biasa, murid murid langsung berhamburan menuju tempat yang sangat di nantikan,yaitu kantin.

"Danda... Kantin kuy"

"lu aja"

"lah? Kebiasaan lu kalo gw ajak ke kantin, pasti gitu, ayolahh temenin gw, masa gw sama si gerombolan Diko mulu, si badut mampang"

Diandra menghela napas pelan,mau tidak mau dia harus menuruti permintaan teman nya tersebut,karna kalau tidak, teman nya itu tidak akan berhenti merayu diandra untuk ke kantin.

Sebenar nya Diandra tidak suka ke kantin, karena tempat itu sangat ramai, dia tidak suka keramaian,itu membuat nya sangat risih dan tidak nyaman,belum lagi dia harus mendengar gosip gosip dari murid lain yang membuat kepala nya sangat pusing.Dan alasan lain dia tidak suka ke kantin adalah dia tidak ingin bertemu orang yang sangat dia benci.
Dia lebih nyaman jika tinggal di kelas dan mendengarkan musik dengan tenang,dan biasanya dia akan meminta dela untuk membelikan makanan untuk nya dan membawakan nya ke kelas.

"Danda, lu duduk sini aja ya, biar gw yang pesenin,lu mau makan apa? "

"biasa" jawab diandra.

Ya, nadela sudah tau apa yang diandra mau,karena makanan favorit diandra adalah semangkok bakso dengan es jeruk.

"ok, tunggu ya jangan kemana mana"

Diandra hanya mengangguk singkat.

Belum ada beberapa menit, Diandra sudah merasa tidak nyaman berada di tempat nya, karena suasana yang sangat ramai, dan tak jarang banyak sosok sosok mata yang selalu memperhatikannya, dia benar benar sangat risih dan tidak nyaman, ingin sekali dia kembali ke kelas nya seperti biasa.

Beberapa menit kemudian saat dia sedang menunggu nadela, tiba tiba rafi datang dan menarik tangan diandra dengan kuat.

"apa sih"

"diem! Ikut gw"

Semua mata langsung tertuju pada diandra dan rafi, termasuk nadela yang sedang mengantri, ya, nadela tidak bisa berbuat apa apa kalau urusan nya sudah menyangkut rafi,karena jika dia ikut campur, urusan nya akan semakin rumit.

Rafi terus menarik tangan diandra dengan kuat dan membawanya menuju halaman belakang sekolah.

Ya, orang yang sangat diandra benci adalah rafi,kakak kelas, sekaligus pacar diandra,sebenarnya diandra tidak ingin berpacaran dengan siapapun, tetapi karena mendapat tekanan dan paksaan dari kedua orang tuanya, akhir nya diandra terpaksa berpacaran dengan rafi,karena keluarga diandra telah banyak berhutang budi kepada keluarga rafi.
Saat bisnis ayah nya diandra mengalami kebangkrutan, keluarga rafi lah yang senantiasa menolong keluarga diandra.

Saat mereka sampai di halaman belakang sekolah,rafi langsung mendorong diandra ke tembok dengan sangat keras.

"kenapa sih? " tanya diandra dengan mata yang tajam

"hah?  Masih berani lu nanya ke gw ya? Harus nya lu mikir, apa kesalahan lu" jawab rafi dengan nada tinggi.

Diandra tidak menjawab perkataan rafi, dia hanya menatap rafi dengan tatapan yang tajam.

"kenapa udah sebulan ini lu gak pernah bales chat gw hah? Sengaja?"

Diandra tetap tidak merespon perkataan rafi

"lu pikir gw selama ini diem aja,itu berarti gw udah gak perduli gitu? Gw diem aja supaya lu sadar."

Diandra tetap tidak menggubris perkataan rafi.

"heyy?? Jawab!!! " bentak rafi

Ya, diandra sangat tidak suka dengan kelakuan rafi, karena dia adalah orang yang sangat kasar dan emosional.

HandikoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang