Handiko

prolog

Semilir angin malam yang lembut menyapa Diandra yang sedang duduk di depan halaman rumah nya dengan earphone yang menempel di telinga nya sambil mendengarkan lagu kesukaan nya yaitu kina - get you the moon.
Lagu itu seolah olah sedang menggambarkan perasaannya saat ini.
Cewek berumur 17 tahun ini senang sekali musik dan ketenangan.
Tapi tanpa terasa satu tetes air mata jatuh tepat di pipi nya.
Dia tidak tau apa yang terjadi pada dirinya saat ini,tetapi rasanya begitu sesak,belum pernah dia merasakan ini sebelum nya.

Diandra adalah anak bungsu, dia memiliki kakak laki laki bernama Stevano Ardian,biasa di panggil vano.
Cowok 19 tahun dengan badan jangkung,hidung mancung, mata coklat dan rambut tebal ini,terkadang suka jengkel dan gemas sendiri dengan kelakuan adik nya yang super duper dingin gak beda jauh dengan es batu.
Setiap kali Vano mencoba untuk berbicara kepada Diandra, gadis itu hanya menjawab satu atau dua kata,atau yang lebih parah nya lagi,gadis itu tidak menjawab nya sama sekali.Bagaimana Vano tidak kesal dengan sikap adik nya yang keterlaluan dingin itu.
Tapi walaupun begitu, Vano tetap menyayangi adik nya itu.

Vano dan Diandra memiliki Ibu bernama Hanandia Putri Aprillia dan ayah nya bernama Daifano Ardian.
Keduanya sibuk dengan urusan pekerjaan nya masing - masing dan tidak jarang keduanya pulang larut malam,dan bahkan tidak pulang karna ada urusan di luar kota.
Mereka terus menerus sibuk berkerja dan jarang berada di rumah untuk memenuhi segala kebutuhan kedua anak nya itu.
Karna hal itulah yang membuat Diandra kadang merasa kesepian,dan dia merasa iri dengan teman teman nya yang lain, yang setiap hari mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang penuh dari kedua orang tua nya.

Saat dia sedang mendengarkan musik kesukaan nya, tiba tiba satu notif muncul di hp nya.

Rafi
'maaf'

Cewek cuek dan dingin itu hanya melirik nya sekilas dan tidak ada niat sedikitpun untuk membalas pesan itu.
Dia sedang malas untuk membalas pesan dari siapapun.

Makasi udah baca:)
See u in the next part ❤