Part 5

22.1K 3.7K 417
                                    

SETELAH kejadian di gedung belakang kampus siang kemarin. Hubungan Taeyong dan Jaehyun masih belum ada perkembangan. Sangat sulit rasanya bagi Taeyong untuk kembali mempercayai lelaki bermarga Jung itu; jadi ia masih menjaga jarak dengan Jaehyun.

"Ada apa?" Ten yang sedang duduk di sebelah Taeyong menyadari bahwa lelaki pemilik rahang tegas itu terlihat sedang gusar; beberapa kali dahi Taeyong berkerut. Seolah memikirkan sesuatu.

Keduanya sedang berada di kantin kampus karena tidak ada jadwal yang perlu mereka hadiri lagi. Sebenarnya mereka bisa saja pulang, namun Ten dan Taeyong lebih memilih untuk duduk di kantin sembari memesan makanan karena keduanya lapar.

"Tidak apa." gumam Taeyong pelan; ia menyeruput es lemon yang sudah di pesan sejak lima menit yang lalu. Mengernyit saat merasakan asam; namun perlahan rasa asam itu bisa ia terima dengan baik.

Ten menghela nafas. "Jika ada sesuatu ceritakan saja padaku, tidak perlu sungkan." ia mengusap lengan Taeyong dan tersenyum kecil.

Tidak ada yang bisa Taeyong lakukan selain mengangguk. Ia tidak mungkin membicarakan tentang Jaehyun kepada Ten kan? Tidak penting juga, memang apa yang harus Taeyong bicarakan? Ia saja muak pada semua omong kosong Jaehyun.

Aku tidak akan melepaskanmu lagi..

Itu hanyalah satu dari sekian banyak kebohongan yang Jaehyun lontarkan padanya. Sejak mereka bersama; Jaehyun selalu mengatakan hal itu, membuat janji manis yang sialnya hanya bualan semata. Taeyong tidak ingin mempercayai lelaki bermarga Jung itu. Ia tidak ingin jatuh ke dalam lubang yang sama untuk yang ke dua kali.

Ten berdehem. "Ada balapan dua hari lagi, kau ikut?"

"Rute nya sudah di tentukan?" Taeyong menolehkan kepala; menatap wajah cantik Ten yang begitu menawan.

Seandainya ia merubah warna rambut dan mengubah dirinya seperti dulu. Mungkin Taeyong akan terlihat sama seperti Ten; cantik dan menjadi incaran semua lelaki berstatus Top di kampus mereka.

"Jalan utama seoul. Liar, tidak ada penutupan jalan. Tandanya kau harus mengatasi mobil serta orang yang mungkin berlalu-lalang." raut wajah Ten sedikit khawatir. Ia tidak ingin sebenarnya memberitahu Taeyong tentang balapan ini.

Tapi cepat atau lambat Taeyong juga pasti akan mengetahuinya karena lelaki itu memiliki banyak sekali teman balap liar. Belum lagi hadiah yang di tawarkan kali ini cukup fantastis. Meskipun Ten tahu Taeyong tidak mengarah hadiah; lelaki pemilik rahang tegas itu sudah hidup berkecukupan.

"Berapa orang yang diizinkan untuk berpartisipasi?"

"Sekitar lima sampai enam. Jaehyun, Mingyu, Jeonghan serta Jungkook sudah masuk ke dalam pertandingan." ujar Ten sembari mengusap pipi Taeyong; lalu mencubitnya gemas.

Taeyong mengangguk paham. "Kalau begitu aku ikut, tolong daftarkan aku ya?"

"Uhm, tentu!"

Kedua sudut bibir Taeyong terangkat; membentuk senyum kecil. Rasanya ia tidak ingin menghianati lelaki sebaik Ten; namun tidak bisa di pungkiri jika Taeyong masih mencintai Jaehyun. Perasaan nya kepada Ten hanya sebatas tertarik; tidak sedalam seperti perasaan nya kepada Jaehyun.

●•●•●•●•●

Dua hari berlalu, Jaehyun duduk termenung di atas motor hitamnya. Masih memikirkan tentang Taeyong yang belakangan ini selalu menghindarinya, bahkan lelaki cantik itu tidak mau membalas pesannya. Jaehyun merasa heran, ia kira ia sudah berhasil mendapatkan Taeyong kembali. Tapi ternyata tidak semudah itu, luka yang ia torehkan pada Taeyong mungkin sangat dalam sehingga Taeyong tidak bisa mempercayainya semudah itu.

Nothing To Lose《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang