CHICAGO tidak banyak berubah sejauh ini, masih tetap sama seperti dulu. Johnny merebahkan tubuh di atas kasur kesayangannya; ia merindukan rumah serta udara sejuk di Chicago. Senang bisa kembali, walaupun sebagian hatinya masih tertinggal di Korea. Namun Johnny tidak bisa terus menerus seperti ini. Ten bukan satu-satunya orang yang harus ia pikirkan. Johnny akan memulai lembaran baru di Chicago; mencari kekasih untuk menemani hari-harinya agar ia bisa melupakan Ten dengan cepat.
"Johnny!" suara lembut sang Ibu terdengar hingga ke kamar. Johnny mendesah pelan sebelum bangkit dari kasur dan membuka pintu kamar; menghampiri sang Ibu yang sedang duduk di sofa ruang tamu bersama seseorang. Lelaki yang Johnny kenal.
"God!" pekik Johnny tak percaya ketika melihat lelaki itu, "Jackson?!" tentu Johnny masih mengingat teman masa kecilnya. Wang Jackson yang lahir di Hongkong dan besar di Chicago.
Lelaki yang memiliki tinggi tubuh lebih pendek dari Johnny namun berotot itu tertawa; menampilkan senyum lebar yang terlihat tampan. Ia melakukan high five dengan Johnny sebelum memeluk si lelaki tinggi dan menepuk punggung Johnny pelan.
"It's been a long time! How's Korea?" tanya Jackson antusias begitu pelukan keduanya terlepas.
Johnny tertawa pelan dan mengajak Jackson untuk duduk; sementara Ibunya sudah bergegas ke dapur. Membuatkan minum serta menyiapkan beberapa cemilan. Yah walaupun rumah Jackson jaraknya tidak terlalu jauh, tapi tetap saja lelaki tampan itu adalah tamu yang perlu di beri minum dan makanan.
"Not bad. Bagaimana kehidupanmu di Canada? Sudah memiliki kekasih?" goda Johnny seraya menaik turunkan alis. Ia tentu tahu bahwa Jackson adalah seorang player! Mereka sering bertukar pesan melalui chat dan Jackson selalu memperlihatkan gadis atau lelaki manis yang berbeda setiap minggunya.
"Great. Aku memiliki kekasih, sudah enam bulan kami bersama." ujarnya bangga. Ini kali pertama bagi Jackson memiliki kekasih sampai berbulan-bulan karena biasanya ia selalu memutuskan hubungan setelah dua atau tiga minggu.
Johnny memasang raut wajah tidak percaya. Tapi dengan cepat mengubahnya ketika sang Ibu datang membawa dua lemon juice serta satu toples kue kering. Cuaca di Chicago lumayan terik dan panas, jadi lemon juice adalah yang terbaik sejauh ini.
"Take your time boys." Ibu Johnny tersenyum sebelum membisikkan sesuatu kepada Johnny; berkata bahwa ia perlu membeli beberapa bahan makanan di supermarket untuk makan malam.
Setelah kepergian Ibunya. Johnny kembali memandangi Jackson dan tertawa keras. "Siapa orang yang tidak beruntung itu?"
"Namanya Markㅡ"
"WTF?!" teriak Johnny histeris, teringat sahabatnya di Korea. Mark Lee, tidak mungkin kan?! Bisa gila jika Mark benar-benar berpindah haluan menjadi submissive.
Jackson memutar bola mata bosan. "Mark Tuan. Dia manis, aku memiliki banyak fotonya." ia mengeluarkan ponsel dari saku celana sebelum membuka galeri; memperlihatkan foto seorang lelaki manis pada Johnny yang berhasil membuat Johnny menghela nafas lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing To Lose《Jaeyong》✔
Fanfiction[Romance] Jaehyun dan Taeyong adalah kedua orang yang memimpin geng motor. Mereka sering melakukan balap liar dan juga taruhan, belum lagiㅡkeduanya adalah musuh bebuyutan. •Jaehyun x Taeyong •BXB || GAY || HOMO || YAOI •Don't read if u don't like...