Harusnya kau sadar bahwa kau hanya buku yang tak pernah ia buka dan tak pernah ia pelajari jangan berharap lebih kepada hati yang tak akan pernah kau miliki.
Saat itu suasana kelas sedang sepi semua pergi menuju ke kantin maklum karna sudah jam istirahat, Anisa memilih tetap berada di kelas menyibukkan dirinya dengan menulis diary nya.
Anisa di buat kaget dengan segerombolan Kaka kelas yang datang di hadapannya. Belum siap ia melontarkan pertanyaan sudah lebih dulu ia di sergak.
Ini kakel yang tukang labrak
Ini visual doang yah man teman(:"OH JADI LO ANAKNYA!" Dorong Cewek bersurai panjang itu dengan keras membuat Anisa terjatuh ke lantai
"Ada apa yah kak?" Tanya Anisa yang mencoba bangkit.
Dua dari Kaka kelasnya itu menutup pintu kelas dan menutup hordeng agar tidak ada yang melihat mereka saat merundung Anisa seorang diri di kelas.
Tiga lainnya menghadang Anisa untuk tidak keluar, Anisa tetap mencoba untuk mencari celah agar bisa keluar.
"LU JANGAN BELAGU YAH JADI ORANG! LU GAK TAU SIAPA ORANG YANG BERPENGARUH DISINI!!!" Teriak Kaka kelasnya yang memegang cermin.
"Saa... Ya... Gak ppp..haamm apa yang Kaka omongin," ucap Anisa terbata-bata.
Dua cewek tersebut memegang lengan Anisa agar tidak bergerak, satu tamparan mengenai wajah Anisa membuatnya merintih kesakitan.
"Itu buat lu yang gak pernah nunduk kalau jalan di depan kakak kelas!" Ungkap cewek yang memegang cermin tersebut.
"Hahahaha! Lagi dong Ca kurang seru ih," ungkap temannya seketika tawa mereka seketika pecah
Anisa menggeleng tak menyangka atas perbuatannya, kali ini ia tidak tau harus berbuat apa pipi kanannya terasa sangat perih.
Kembali rambut Anisa di tarik paksa oleh Kaka kelasnya lalu di donggakkan ke atas, "Lo jadi orang jangan belagu, gua dapet aduan dari temen kelas Lo kalau Lo itu gatel sama cowo!" Ungkap Caca Kaka kelas yang melabraknya.
Anisa menggeleng pelan air matanya jatuh membasahi pipi nya, "saya gak ngapa-ngapain kak," bela Anisa
Jambakan rambut nya beralih ke cengkraman di bagian dagu, menatap Anisa tajam bak Elang yang kelaparan, "jangan ngeles Mulu lu sialan! Lu sadar gak kalau bukan karna prestasi mana mungkin lu bisa masuk sekolah se elite ini. Ini sekolah mahal anak beasiswa ke lu jangan belagu!!!" Tegasnya melepas cengkraman dagu Anisa.
Caca kembali menujuk muka Anisa yang masih di pegang oleh Kaka kelasnya, "yang sopan sama Kaka kelas, awas lu belagu banget!", Terangnya lalu berbalik arah.
"Ayo guys cabut!!!" Ajak Caca kepada teman-teman nya.
Anisa masih menatap kosong ke depan tidak percaya bahwa dirinya di rundung oleh Kaka kelasnya hanya karena alasan yang tidak masuk di akal, ia beberapa kali menyeka air matanya lalu menata ulang rambutnya sekenanya agar tidak kelihatan terlalu buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAJAR & ANISA (ON GOING)
RandomJangan lupa follow sebelum baca Hidup itu kejam, makanya lo jangan lemah!