melihat bukan berarti ia suka, kebetulan kamu menjadi objek yang ia tangkap lewat mata bukan lewat hati jadi berhenti berbangga diri
@lnndi30Pagi yang cerah di lapangan SMA Penabur Insani. Siapa yang tidak tahu SMA ter elite di Bandung ini. Terlihat banyak kerumunan orang-orang yang memakai seragam olahraga yang berbeda motif hari ini adalah hari dimana MPLS di mulai
Tepat sekali, tak ada orang yang dikenal semua tampak asing dan berbeda, berbagai penjuru serta pelosok-pelosok negri meramaikan lapangan SMA Penabur Insani.
Canggung serta malu menyelimuti suasana baru, hanya ada perasaan senang di sana karena tak di sangka sudah menginjak bangku SMA.
Anisa memasuki barisan yang mana ia berbatasan langsung dengan barisan cowok yang berada di sampingnya
"Lumayan" gumam Anisa menatap seseorang.
"Kenapa Lo lihatin gua?" tegur Cowok berhidung mancung menatap Anisa tajam.
"Dih, siapa juga yang lihat lo" elak Anisa mengalihkan pandangannnya.
"Udah ngelihat, gak mau ngaku lagi, dasar!" Maki Cowok berhidung mancung itu.
"Jangan-jangan si pendek, suka lagi sama lo!" ceplos Cowok jangkung yang ada di belakangnya.
"Ck! Orang ganteng kek gua emang banyak yang suka kali, udah biasa," balas cowok berhidung mancung dengan percaya diri.
"Eh..." tunjuk Anisa, "Asal lo tau yah, gua ngelihat lo karena gua punya mata. BUKAN KARENA GUA SUKA SAMA LO!!!" Lugas Anisa, nada bicaranya naik satu oktaf mendelik sinis kearah mereka.
"Elah, kalau suka tinggal bilang aja kali, sok jual mahal banget," rayu Cowok bertubuh jangkung itu, menyenggol lengan Fajar.
Anisa memutar bola matanya malas, sedangkan Cowok mancung ini hanya bisa terpenganga melihat respon yang diberikan Anisa, padahal niatnya hanya bercanda tapi Anisa malah naik darah.
"Yakin? Kita lihat aja kedepannya, awas aja lo suka sama gua!" Ungkap lelaki itu percaya diri.
Cuih Anisa meludah kesembarang tempat "Dih, amit-amit cabang bayi," jawab Anisa menatap tajam kearah lelaki itu.
"Oke, gua pastiin lo bakal suka sama gua!" ucap Cowok itu dengan sarkas sembari tersenyum Iblis.
"Dan gua pastiin. Itu gak akan terjadi!" Jawab Anisa dengan tegas.
"Dan kalau omongan gua terbukti, lo bakal nerima konsekuensinya," telak cowok itu menatap tajam ke arah Anisa.
"Lo pikir gua takut, hah! Silahkan gua gak bakal suka SAMA ORANG YANG KE PD-AN KEK LO!" bentak Anisa mendorong pundak cowok yang ada di hadapannya.
Tak ada balasan dari pemilik hidung mancung itu, hening seketika.
***
"Eh pendek, kita sekelas" celetuk Fajar si pemilik hidung mancung.
"Iya." Jawab Anisa sekenanya
"Kok singkat?"
"Kalau lo mau panjang, sono ke rel kereta," tukas Anisa meredam emosi yang mulai berkobar.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAJAR & ANISA (ON GOING)
De TodoJangan lupa follow sebelum baca Hidup itu kejam, makanya lo jangan lemah!