2

501 77 11
                                    



"Anda mau pesan apa?" tanya Yerin ramah sambil memegang bolpen dan note kecil untuk mencatat pesanan pelanggan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anda mau pesan apa?" tanya Yerin ramah sambil memegang bolpen dan note kecil untuk mencatat pesanan pelanggan.

"Satu ayam pedas manis dan ayam goreng mentega!"


Yerin dengan cepat mencatat pesanan pelanggan dan memberikan pesanan ke Paman Han yang bekerja sebagai Chef disini. Restoran ayam ini tidak pernah sepi, jadi Yerin harus ekstra kuat untuk bisa melayani banyak pelanggan disini. Ayam disini memang terkenal paling enak di daerah ini. semakin malam para pelanggan makin banyak.

Yerin sekarang bertugas membersihkan peralatan makan di belakang restoran. Ia dengan sabar membersihkan semuanya. setelah selesai ia mencucinya, Yerin mengadahkan kepalanya ke langit malam dan memandang bintang yang gemerlap di malam Seoul.


"Kau sudah selesai mencucinya Yerin?" tanya seorang wanita paruh baya yang ternyata adalah pemiliknya.

Yerin menoleh,"Ah Hani Imo rupanya, aku sudah membersihkannya. Apa ada lagi yang kurang? Aku akan segera membersihkannya!" ucap Yerin semangat.

"Sudah..Sudah...kau sudah sangat lelah, ini uang gajimu dan ada tambahan dariku. Sebenarnya aku akan menutup restoran. Aku akan pulang ke kampung halaman di Busan sana. Setelah suamiku meninggal aku tidak tahu harus bagaimana meneruskannya. Semua anak ku juga sudah sukses,sekarang aku berfikir saatnya aku harus kembali ke desa. Menikmati suasana disana dengan berbicara di teras dan minum teh. Terima kasih sudah mau membantuku selama ini nak!"


Yerin sangat sedih mendengar penjelasan dari bibi Hani secara tiba-tiba, Yerin tahu bahwa suaminya baru saja meninggal 2 minggu yang lalu. Yerin tidak punya pilihan lain selain mengiyakan. Mau diapakan lagi jika itu sudah keputusan bibi Hani untuk menutup restoran?Yerin bukan siapa-siapanya Bibi Hani,ia hanya pekerja paruh waktu saja.

Yerin berjalan pulang sembari memijat pergelangan tangan kanannya yang sakit, ia berjalan dengan pelan-pelan. Helaan nafas Yerin dapat terdengar jelas sekarang karena suasanya yang sepi.


Ia kembali mengadahkan kepalanya dan melihat bintang-bintang yang bersinar,"EOMMA APPA!!! YERIN RINDU!!!" teriak Yerin. Untung tempat yang Yerin lewati bukan perumahan,bisa-bisa ia langsung diprotes oleh warga karena berteriak di malam hari.


Yerin melewati pinggiran sungai Han yang sepi dan ia berteriak bebas disana. Ini adalah hal yang menyenangkan bagi Yerin."JUNG YERIN FIGHTING!!!!" teriak Yerin menyemangati dirinya sendiri. Lalu ia tersenyum, ia benar-benar sangat ceria dan sabar menjalani hidup ini.


Orang seusianya biasa pergi ke universitas, tapi tidak dengan Yerin. Ia hanya tamat SMA saja. Mencari pekerjaan dengan ijasah SMA terbilang sangat sulit,bagai mencari jarum ditumpukkan jerami tetapi masih ada saja orang baik yang mau menolong.

Sunrise-BaekRinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang