prolog

16 4 7
                                    

Suatu pagi yang cerah Ira terbangun dari tidurnya karena sinar matahari masuk dari celah-celah jendela gordennya.

Karena Ira merasa terganggu dengan sinar matahari tersebut akhirnya dia memutuskan untuk mendekat ke arah jendela untuk membuka gorden jendela yang berada di kamarnya.

Setelah ia membuka gordennya lalu dia melihat ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 05.40.

setelah ia melihat jam akirnya dia memutuskan untuk masuk ke kamar mandi yang telah disiapkan dikamarnya.

Dia tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mandi dan berhias seperti cewek pada umumnya.

Ia hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk mandi dan berhias.

Dia hanya berhias hanya dengan polesan bedak tipis dan liblam sehingga menambahkan kesan aura bagi orang yang melihatnnya apalagi kalau cowok yang melihatnya bisa membuat kaum adam meleleh karena melihat kencantikannnya beserta dengan semprotan parfum rasa apel yang menambah kesegaran pada tubuh Ira dan dengan rambut dikuncir kuda.

Setelah semua siap lalu Ira memutuskan untuk turun dan mendatangi meja makan untuk sarapan

Setibanya di meja makan "pagi bun, dek". Sapa Ira dengan sangat ramah dan memperlihatkan senyum pepsodentnya

"Pagi juga". Jawab Siska bunda Ira dan Rafa adik laki-laki Ira yang masih duduk di smp kelas 8 secara bersamaan

"Eh anak bunda tumben cantik?". Tanya Siska bunda Ira dengan kekehan dari bundanya "jadi maksud bunda kemarin-kamrain aku gak cantik gitu". Ucap Ira dengan wajah sebalnya

Dialah Al Imraatu Karimatul Hasanah. Dia adalah sosok yang gila belajar jadi tak heran jika ia sering mendapatkan pringkat di kelasnya, tetapi dia tidak sombong atas semua kelebihannya dikarenakan orang yang punya kelebihan pasti juga punya kekurungan benar bukan?? Jadi buat apa sombong. Jadi dia akan membantu semua orang yang memerlukan bantuannya

Di adalah cewek yang memiliki paras cantik tanpa make up, dikarena dia murid terrajin di sekolahnya tidak jarang dia mendapatkan penghargaan siswa terrajin dan terdisplin di sekolahanya. Dan satu lagi dia memiliki sifat yang ramah, murah senyum, dan suka menolong.

"Enggak kok sayang anak bunda semua selalu tampil cantik dan tampan". Ucap Siska bunda Ira "ohh iya dong ucap Rafa adik Ira dengan tingkat kepedeannya tingkat dewa".

"Yeey lo mah gak ada ganntengnya tuh kata ku sih lo mah biasa aja". Ucap Ira dengan wajah yang menatap ke meja menu sarapan

"Iya loh kak bener apa kata gue kakak gak percaya?". Tanya Rafa adik Ira kepada Ira. "Gak tuh". Jawab Ira dengan wajah cueknya

"Kalau kakak gak percaya ya jangan heran kalau misal nanti pulang sekolah gue bawa cewek ke rumah ". Ucap Rafa. "Hah apa bawa cewek?mau kamu apain ceweknya?". Ucap Ira dengan Siska seacara kompak

"Kompak bener dah". Ucap Rafa sambil mendegus kesal karena 2 orang yang ada disekelilingnya. "Ya gak lah bun, kak gue itu kan cowok baik-baik, jadi gue gak tega lihat cewek sedih". Ucap Rafa adik Ira

"Ah masa?". Tanya Ira. "Terserah kalau kakak gak percaya, punya kakak gini amat". Ucap Rafa adik Ira dengan wayah sebalnya. "Biarin wleeee". Ucap Ira sambil menjulurkan lidahnya dan lari untuk menghindari adiknya yang lagi kesal karena kelakukannya

"Kakakkkkk". Panggil Rafa kepada Ira

"Sudah-sudah jangan berantem mulu sudah siang nih ntar sekolahnya telat loh". Ucap Siska bunda Rafa dan Ira

Dan akhirnya semuanya berkahir larut dengan makanannya masing-masing, keheningan di meja makan mulai muncul hanyalah ada suara sendok dan piring yang saling bergesekan. Setelah semuanya selesai akhirnya Ira dan Rafa akan bersiap-siap untuk berangkat sekolah

The Struggle Of a GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang