3-Dianter pulang

34 3 1
                                    

Menangis adalah hal wajar bagi manusia jadi menangislah di saat kalian ingin menangis
___________________________________

Kini jam sudah menunjukan pukul 03.30 dan saatnya SMA Dirga untuk pulang ke rumah masing-masing.Ketika bel bunyi anak-anak sudah berhamburan meninggalkan kelas menuju parkiran untuk mengambil kendaraanya masing-masing.
Kini Andin,Salsa dan Aldan sudah ada di parkiran.Andin hanya mengikuti Salsa dan Aldan yang akan pulang bersama dan Andin?ia masi harus menunggu sopir nya hingga datang

"Kita tunggin lo dulu deh Ndi"dari tadi Salsa terus memaksa Andin agar mau di temani hingga sopirnya datang namun Andin selalu saja menolak tawaran Salsa

"Nggak usah Sal..tuh cowok lo mau tanding futsal dan kalo lo nungguin gue bisa-bisa cowok lo telat tanding" Salsa pun menoleh kearah Aldan yang sedari tadi hanya menonton dan tidak membuka suara sama sekali "Yaudah deh,Aldan balik duluan aja..aku mau nemenin Andin dulu sampe supirnya dateng,aku nanti nyusul aja ke tempat pertandingan"

Aldan hanya menganggukan kepalanya,bukanya ia tidak ingin bersama Salsa namun Salsa sangatlah susah bila di tentang jika sudah berhubungan dengan Andin "Tuh Aldan aja sutuju,yaudah kamu balik aja"Andin merasa tidak enak hati

"Aduh Salsa!udah gak pa-pa,lo balik duluan..masi rame juga kok di sekolah"

"Lagian kok supir lo tumben banget telat ndin?"tanya Aldan "nganter nyokap ke bandara dulu soalnya"

"Yaudah sana gih pulang..byebye Salsa!" teriak Andin yang kini sudah berlari kecil meninggalkan Salsa dan Aldan "TAPI ANDIN!!!"teriakan Salsa tidak digubris oleh Andin

                              !!!
Kini Andin sedang berada di loby sekolahnya,ia menelpon supirnya dan sialnya sang supir berkata kalau dirinya tidak bisa menjemput Andin karena terjebak macet.Sebenarnya sang supir bisa menjemput Andin namun Andin harus menunggu kurang lebih 1jam dan dengan cepat Andin menolaknya.Kini Andin bingung harus bagaimana agar dirinya bisa pulang.Banyak ojek online yang menolak Andin dan teman-teman yang dekat dengan Andin juga sudah pulang semua.

Sebenarnya masi banyak teman yang Andin kenal namun tidak lah dekat bisa dibilang hanya teman se-hello saja dan tidak mungkin Andin mengajak mereka pulang bersama.Andin melangkahkan kakinya ke gerbang sekolah,ia berpikir mungkin saja akan ada angkutan umum yang lewat dan sejalan ke arah rumahnya.

Brumm brumm brummm

Suara deruman motor terdengar sangat jelas ke telinga Andin,dengen otomatis Andin menoleh kan kepalanya dan melihat dua orang laki-laki yang menggunakan motor ninja.Andin tau siapa pemilik motor tersebut.Motor ninja hitam adalah milik Rayhan teman Andin dan sahabat Lingga lalu  motor ninja merah adalah milik Lingga.Musuh bebuyutan Andin.

Begitu sampai gerbang Rayhan meberhentikan motornya di depan Andin lalu disusul Lingga si belakangnya "loh kok lo belum balik?"tanya Rayhan

"Supir gue kena macet dan bakalan dateng satu jam lagi,yaudah gue bilang gue naik ojek aja dan pas ojeknya gue pesen ekhh malah ditolak terus"

"Ohhh..terus sekarang lo gimana dong?gak bisa balik?"tanya Rayhan dan dengan tampang polosnya Andin menganggukan kepalanya "Bareng Lingga aja" Lingga yang sedari tadi diam kini terkejut mendengar pernyataan Rayhan tadi

"Kenapa gue?"tanya Lingga dengan nada bicaranya yang datar "Karena rumah kalian searah"

"Rumah lo kan juga searah sama rumah kita"kata Andin dengan tampang polosnya
"iya emang searah"jawab Rayhan

"Terus kenapa lo nyuruh gue?"

"Gak tau,gue juga bingung kenapa gue malah nyuruh lo..uda lah gue duluan ya kawan!ANTERIN SAMPE RUMAH YA NGGA!"Rayhan pun menancapkan gas nya ke luar sekolah.Lingga hanya diam dan tatapan matanya luruh kedepan

"Linggaaa"panggil Andin dengan nada yang dibuat selembut mungkin,Lingga tidak menjawab ia masi mempertahakan wajah datarnya "gue bareng lu ya,pliss" mohon Andin

Lingga memutar bola matanya malas,ia melihat kearah Andin yang kini sedang menatapnya dengan tatapan memohon dan kedua telapak tanganya yang ia satukan. Lingga tidak berkata apa-apa ia hanya menganggukan kepalanya,Andin yang merasa senang melihat Lingga mengangguk dengan lihai mendekat ke motor Lingga.

Andin tidak langsung naik kemotornya dan hal itu membuat Lingga kesal "kenapa?" tanya Lingga dengan nada bicaranya yang dingin "hmm..gue pegangan pundak lo ya, gue gak bisa naik kalo gak pegangan" Lingga pun dengan pasfah menganggukan kepalanya.

Setelah Andin naik ke motornya Lingga langsung menancapkan gas nya dan melesat menuju rumah Andin lebih dulu. Tidak butuh waktu lama mereka berdua sudah sampai didepan rumah Andin yang terlihat sangat besar dan mewah,tapi tetap lebih besar rumah Lingga.

"Hehe..makasih ya"ucap Andin begitu turun dari motor Lingga,Lingga hanya menganggukan kepalanya kemudian pergi meninggalkan Andin menuju rumahnya

                               !!!                          Begitu sampai di rumah Andin langsung melangkahkan kakinya ke lantai dua,lantai dimana kamarnya berada.Rumah Andin memang sangat besar dan juga sangat sepi. Kedua orang tuanya yang selalu saja pergi bekerja dan ketika mereka pulang ke rumah keadaan rumah akan ramai namun bukan ramai karena canda tawa melainkan ramai karena perkelahian keduaorang tua Andin.

Andin memiliki seorang kakak kembar laki-laki bernama Aldo,namanya memang tidak mirip namun mereka berdua kembar. Lalu dimana Aldo berada?Aldo keritis sejak dua tahun yang lalu.Aldo kritis karena saat itu Aldo sedang mencari Andin yang kabur dari rumah ketika melihat ayahnya memukul sang ibu.Aldo mengejar Andin menggunakan motor nya dan dari arah berlawanan ada sebuat truk besar yang menabrak Aldo hingga dirinya kritis sampai saat ini.

Andin kini duduk di balkon kamarnya, ia menatap matahari yang segera terbenam

"gue butuh orang yang bisa dengerin cerita gue !gue buruh orang yang bisa ngebuat gue nyaman..gue butuh mereka"

                              ~~~

Berbeda dengan Andin kini Lingga sudah sampai di rumahnya, di depanya sudah ada Alifa ibu kandungnya yang sangat ramah dan baik hati.Berbanding balik dengan sifat Lingga yang sangat dingin dan cuek.

"Ucap salam bang"suruh Alifa karena ketika masuk Lingga langsung mencium tangan ibunya dan melangkahkan kakinya ke lantai dua yaitu kamarnya "

"Asslamualaikum"salam Lingga,nada bicaranya tetap dingin dan datar itu membuat Alifa menggelengkan kepalanya. Ketika sudah ditengah tangga Lingga merasa haus dan ia lebih memili memutar balik langkahnya menuju dapur "kenapa bang?"tanya Alifa yang iini sedang sibuk membuat kue dan itu adalah salah satu hobi Alifa

"Minum"Lingga pun mengambil sebotol air mineral tidak dingin kemudian ia kembali lagi melangkahkan kakinya ke lantai dua "Adik kamu masi tidur,tolong bangunin ya!"teriak Alifa dari lantai satu

---------
                            TBC

Hope you guys enjoy🙏🙏🙏😊

Ada gak sih yang kasian sama Andin?

Maaf ya ceritanya terlalu monoton dan ngebosenin 🙏🙏🙏

Tinggalkan jejak kalian ya dengan cara meng-klik tombol bintang yang ada di pojok kiri atau nggak kalian bisa beri komen 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻

KEEP SMILE 😊😊😊

10Mei2019

Life with the maskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang