Setelah insiden Taehyung yang berteriak-teriak itu pada akhirnya mereka pun sahur dengan khidmat walaupun mami dan papi harus menenangkan anaknya itu seharian penuh. Taehyung kira dirinya sudah tidak berada di alam dunia. Memikirkan dosa-dosa nya yang sering menjahili adik kesayangannya dan sifatnya yang jarang menuruti perintah mami papinya itu membuat dirinya merasa bersalah.
Taehyung menangis sesenggukan, walaupun pada akhirnya dia dapat tenang karena kejadian kemarin hanyalah prank dari adik kelincinya. Ugi yang tidak tau apa-apa pun ikut menangis karena melihat kakaknya menangis. Jungkook yang merasa bersalah pun ikut meminta maaf.
"Hyung~"
"Hmm"
"Taehyung hyung."
"Apa Kuk? Aku mau sholat subuh, jangan menganggu." Taehyung pun melengos pergi meninggalkan adiknya itu.
"Hyung, tolong dengarkan Kookie dulu." Jungkook yang pada dasarnya keras kepala itu pun mengejar Taehyung sampai dapat. Mengajaknya duduk di kursi untuk bicara berdua.
"Apa lagi kini?"
"Maafkan aku, ne?"
"Maaf?"
"Kookie minta maaf." Jungkook menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan.
"Maaf katamu? Setelah apa yang kau lakukan kepadaku?" Taehyung menepis tangan adiknya kasar. Dirinya tentu masih emosi dan kesal.
"Kookie mau minta maaf. Kan Kookie bilang bercanda, kenapa masalah sepele begitu dibesar-besarkan sih?"
"Apa? Bercanda? Masalah kecil katamu? Cih yang benar saja." Taehyung berdecih kesal, adiknya ini memang ingin memancing keributan sepertinya.
"Kookie kan hanya membuat prank saja. Hyung susah dibangunin sih."
"Oke aku akui memang aku susah bangun karena baru tidur selama satu jam. Tapi kau sudah keterlaluan. Aku pikir aku mati sungguhan kau tau. Kau tidak tahu kan? Kau suka kakakmu mati? Iya? Begitu Jungkookie?" Taehyung bertanya setengah berteriak.
"Hyung kenapa berteriak sih? Tidak Hyung, aku tidak pernah bermaksud begitu. Sungguh maafkan aku." Jungkook berkaca-kaca, tidak pernah hyung alien nya semarah ini kepadanya.
Sang papi yang mendengar keributan kedua anaknya pun ikut turun tangan. Pada awalnya mami sudah melerai mereka berdua, tapi tampaknya mereka masih belum sepenuhnya memaafkan. Ugi yang ikut menangis pun pada akhirnya tenang setelah diberi Hoseok satu cup es krim rasa durian.
"Hey kalian berdua."
"Ne~ Pi." Keduanya menjawab serempak.
"Ayo berjabat tangan."
"Tidak mau." Jawab mereka lagi.
"Kalian ingat kan? Sekarang bulan puasa, tidak baik ribut seperti ini."
"Kookie yang mulai duluan."
"Heeeei aku kan sudah meminta maaf berulang kali."
"Sudah..sudah..haduh kalian berdua ini sama saja."
"Kookie memang keterlaluan." Adu Taehyung pada papinya.
"Aku kan bercanda hyung, kaku sekali sih jadi orang."
Hoseok, Jimin, dan mami kini sedang bersiap-siap ke masjid untuk melaksanakan sholat subuh. Walaupun belum imsak, mereka bertiga sudah siap menuju masjid. Papi kini masih membujuk kedua anaknya yang keras kepala itu, sedangkan Ugi hanya diam mengamati ketiganya. Ugi tampaknya memiliki ide untuk mengembalikan mood kedua kakaknya itu. Ia berbisik pada papi dan tampaknya papi pun setuju.
YOU ARE READING
Kim Family Ramadhan Stories [BTS, Islamic ver.]
Short StoryTahun ini bisa dibilang tahun yang spesial, karena putra kesayangan Papi Namjoon berniat puasa untuk pertama kalinya.