enyam-sabar adalah koentji

191 24 0
                                    


Setelah melaksanakan buka puasa ala-alanya, pada akhirnya Ugi pun kembali tidur. Jungkook dan Taehyung sholat subuh dirumahnya dengan Taehyung sebagai imam. Masalah mereka pada akhirnya selesai. Ugi sebagai penengah pun ikut senang karena kedua kakak tersayangnya ini tidak marah-marah lagi.

Sepulang dari masjid, papi langsung mencari keberadaan Ugi. Ingin menanyakan apakah kedua kakaknya sudah akur atau belum, selain itu juga ingin mengingatkan kalau Ugi sudah tidak diperbolehkan makan lagi. Taehyung menghampiri sang papi, memberitahukan bahwa Ugi sudah membatalkan puasanya. Sang papi hanya tersenyum sembari mengelus dadanya.

"Kok bisa adek batal puasa?" Papi mengernyit bingung.

"Iya tadi kan adzan." Tutur Taehyung.

"Iya, terus?"

"Dikira adek kalau udah adzan boleh buka puasa."

"Haduh." Namjoon menepuk jidatnya, ia kira anak bontotnya itu sudah paham.

"Yaudah nggak apa-apa. Tae sudah baikan sama Kookie kan?"

"Sudah kok, pi. Adek yang bantu tadi."

"Oh baguslah. Taehyung boleh tidur lagi atau temenin Hoseok hyung ngaji di masjid. Papi balik tidur dulu ya." Dan acungan jempol Taehyung sebagai jawabannya.


Taehyung yang merasa kesepian di rumah pada akhirnya pergi ke masjid, sekalian menengok hyung nya katanya. Memboyong serta Jungkook agar dirinya tidak sendirian saat di jalan dan sebagai navigator karena Taehyung sering lupa jalan pulang. Walaupun dengan sedikit paksaan, pada akhirnya Jungkook mau menuruti keinginan hyung nya itu.

"Ayo Kuk kita ke masjid sekarang." Taehyung menarik selimut adiknya, berusaha membangunkannya.

"Hmm, apa sih hyung?" Jungkook tidak bergeming, kakaknya itu selalu saja menganggunya.

"Kita ke masjid Kook. Ayo kesana."

"Hah? Apa gak salah denger? Habis kejedot apa hyung?" Jungkook pada akhirnya bangun, walaupun nyawanya belum terkumpul semua.

"Dasar adek durhaka." Taehyung menjitak kepala adiknya, kemudian menarik tangan Jungkook untuk diajak pergi ke masjid.


Sesampainya di masjid mereka langsung mencari keberadaan sang kakak. Nyelonong masuk ke masjid tanpa permisi karena hanya terdapat beberapa anak kompleks. Tampaknya kini Hoseok sedang mendapat giliran untuk mengaji sehingga tidak menyadari kehadiran dua adiknya itu.

"Pssttt..Psssttt.." Jungkook berusaha memanggil kakaknya, tetapi kakaknya tersebut tampaknya sedang fokus.

"Ho-se-ok hyuuungg..psstt.." Jungkook kembali memanggil sang kakak.

"Hm, kalau manggilnya begitu sih kayaknya gak bakal didenger Kuk."

"Terus gimana dong hyung?"

"Biar hyung aja yang panggil, kayaknya sebentar lagi Hoseok hyung selesai."

"Hoo okeh okeh."

Pada akhirnya Taehyung dan Jungkook duduk manis agak jauh dari kakaknya. Menunggu sang kakak selesai dengan kegiatannya sambil sesekali berguling kesana kemari karena bosan.

"Walladdoolliiiinnn..."

"Aamiinn."

"Aamiin ya Allah."

Hoseok yang mendengar suara ghaib tersebut auto menoleh dan mencari sumber suara. Usahanya pun membuahkan hasil, dia menemukan kedua adiknya yang tengah berguling-guling mengitari masjid dengan tangan mengadah sesekali berucap Aamiin. Hoseok mengelus dadanya, kemudian menyudahi acara mengajinya dan menyerahkan Al-Quran yang dibawanya kepada teman sebelahnya.

"Kenapa kalian disini?"

"Kata papi disuruh menemani Hoseok hyung mengaji." Ucap Jungkook.

"Lalu apa yang kalian disini?"

"Ya kami menemani hyung lah."

"Tapi yang kalian lakukan sedari tadi hanya mengepel masjid dengan berguling saja." Hoseok berusaha menjawab dengan pelan, ia tidak ingin puasanya batal secepat ini.

"Tapi yang penting kami kan menemani." Jungkook berucap lagi.

"Ah sudahlah kalau begitu. Ayo kita pulang saja."

"Secepat ini hyung?" Taehyung bertanya.

"Hm, iya. Kalian sih baru datang." Hoseok menarik kedua tangan adiknya, mengajak keduanya pulang.

"Hyung banyak mengaji itu berdoa apa sih?" Jungkook tiba-tiba bertanya.

"Hm, ya banyak. Kita bisa meminta apa saja."

"Hoseok hyung meminta jodoh ya?"

"H-hah? Kookie ada-ada saja." Hoseok tampak bingung, adiknya ini sudah mengerti tentang jodoh. Padahal disaat seusia Jungkook, dirinya tidak pernah memikirkan hal yang aneh-aneh.

"Oh pasti hyung mau minta pacar kan?"

"Astaga Tae, tau apa sih kamu. Sudah ayo kita pulang saja." Hoseok tersedak, kedua adiknya ini memang visioner sekali.

"Tapi hyung."

"Apa lagi Kuk?" Langkah Hoseok terhenti, adiknya kembali bertanya kepadanya.

"Hyung memang jomblo kan?"

"Bukan Kuk, Hoseok hyung ini hanya kesepian dan selalu sendirian." Koreksi Taehyung.

"Hmm, sudah ayo pulang saja." Hoseok berjalan cepat, meninggalkan kedua adiknya yang tengah berdebat mengenai kesendiriannya. Ingatkan Hoseok untuk berwudhu lagi setelah ini, dia ingin mendinginkan hati dan pikirannya.



190521


/chubikoncinyu

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 21, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kim Family Ramadhan Stories [BTS,  Islamic ver.]Where stories live. Discover now