3~ NO ASING.

23 4 1
                                    

Anaya Nazibatul Fauziyah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Anaya Nazibatul Fauziyah.

"Assalamualikum warahmatullah, assalamualaikum warahmatullah." salamku setelah selesai melaksanakan sholat, kemudian aku mengusap ke dua telapak tanganku di wajah.

Tring... Tring... Tring... (Dering ponsel)

   Pandanganku langsung tertuju ke atas nakas yang di atasnya sudah ada telepon genggam yang terus berdering. Siapa pagi-pagi seperti ini? Aku bangkit sambil berusaha mengangkat rok mukena yang aku kenakan sedikit ke atas agar tidak mempersulit langkahku.

"Halo, assalamualaikum." kataku.

"Waalaikumsalam, apa ini nomernya Anaya?" eh? Refleks kedua alisku langsung berkerut, suaranya sama sekali tidak menunjukan jika dia adalah seorang wanita, suaranya terdengar berat khas seorang pria.

   Ku hadapkan ponsel di tanganku ke depan wajah, nomor ini adalah nomor asing, tidak ada nama ataupun keterangan yang lainya. Apa ini semacam tipuan yang penjahatnya mengunakan embel-embel hadia ratusan juta untuk aksinya?

"Halo?"

"Halo?"

"Halo?"

"Ah, apa mungkin salah sambung? Kalau begitu saya minta maaf."

"Iya saya sendiri." sautku ragu sambil terus berhati-hati jika ini adalah tipuan.

  Telingaku mendengar jika orang yang sedang berbicara di balik ponsel denganku ini menghembuskan nafas lega, dan sekilas aku mendengar tawa 2 detik darinya. Sepertinya bahagia sekali!

"Ada apa ya?" tanyaku mulai penasaran.

"Begini, kemarin saya nemu kartu KTP, terus di sini ada nomer telponnya. Apa mba kehilangan kartu KTP?" jelasnya. Aku terdiam namun otakku terus berputar, apa aku menjatuhkannya? Dimana? Aku akan memastikannya.

"Sebentar biar saya cek dulu." kataku.

  Aku berjalan menuju lemari untuk mengambil tas yang kemarin aku kenakan. Perlahan ku rogoi setiap inci dari dalam tas. Mulai dari dompet, setiap resleting yang ada, hingga tas kecil tempat make up.

   Benar-benar hilang? Setelah berkali-kali mencari tapi tetap saja usahaku tidak membuahkan hasil, itu tandanya KTP milik ku benar-benar hilang. Berarti orang yang menelponku tidak bohong, dia bukan seorang penipu. Aku kembali mengambil ponsel ku yang sebelumnya aku taruh di atas kasur.

"Ah iya, KTP saya hilang. Apa sekarang KTP saya ada di masnya?" tannyaku.

"Hmm, ada sama saya sekarang." jawabnya santai. Hanya itu? Apa dia tidak akan mengembalikannya? Atau mungkin dia akan meminta imbalan besar setelahnya?

"Eum, sebelumnya makasih banyak undah nemuin KTP saya, kalo gitu mas alamatnya di mana? Nanti biar saya ke sana buat ambil KTPnya." kataku.

"Nanti saya SMS alamatnya, kalo gitu saya tutup teleponya, assalamualaikum."  sahut, kemudian sambungan telepon langsung tertutup.

Same Person But Different.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang