Alson mansion

23 11 2
                                    

WARNING!!!
Typo dimana-mana.
Budayakan vote dan komen.

****

"Apakah ibu dan ayah yakin dengan keputusan ini?" Tanya lelaki paruh baya itu kepada kedua lansia didepannya.

"Ayah dan ibumu sudah memikirkan ini dari awal Aldi dan menurut kami ini adalah keputusan yang tepat" Ujar lansia itu sambil meminum kopi.

"Apakah ini tidak terlalu cepat mengingat usia Alisha yang belum genap 17 tahun ayah?" Lelaki paruh bayah itu mencoba meyakinkan kedua lansia ini.

"Apakah kau sudah lupa Aldi? Dua bulan lagi usia Alisha akan genap 17 tahun" Jawab Lelaki Lansia itu.

"Ahh.. Ibu jadi tidak sabar menunggu hari itu tiba" Balas Wanita Lansia itu.

"Menurut Airin bagaimana kita tanyakan kepada Alisha dulu mengenai ini?" Tiba-tiba wanita patu bayah itu muncul dan duduk ditengah2 obrolan keluarga.

"Aku kira Cucuku itu tidak akan menolak karena mengingat dia begitu menyayangi Ayah dan ibumu ini"  Kedua Lansia itu Sangat yakin dengan keputusannya.

"Assalamualikum Alisha pulang"

"Ahh itu dia Cucu kesayanganku sudah pulang" ucap kedua Lansia itu sambil tersenyum.

"Bunda Ayah kalian Dima.. Oppa and Oma?" Alisha menghentikan kaliamat nya saat melihat kedua Lansia itu.

"Alisha come on" Kedua Lansia itu menghentakan tangannya tanda ingin minta dipeluk.

"Oppa Oma" Alisha langsung memeluk kedua Lansia itu dengan bahagia.

"Oh baby" Ujar Wanita lansia itu sambil mengelus kepala Alisha.

"I miss you"

"I miss you to darl" Balas Kedua Lansia itu.

"Kapan Oma dan Oppa dateng?" Tanya Alisha sambil melepaskan pelukan mereka.

"Kurang lebih 2 jam yang lalu sayang, Setelah dari Bandara Oppa dan Oma langsung kesini buat ketemu kamu"
Wanita Lansia yang sering dipanggil Emila itu tersenyum senang saat melihat wajah cucu kesayangannya.

tanpa ia sadari dibalik wajah cantik cucunya itu ada luka yang teramat dalam namun, selalu ia tutupi oleh senyuman seolah2 dia berkata "Alisha baik-baik saja"

"Alisha, sebenarnya tujuan kedatangan Oppa dan Oma kesini Kami ingin membicarakan hal yang penting soal kamu sayang" Ucap pria Lansia yang kerap dipanggil Johan itu.

"Soal Alisha?" Alisha menujuk dirinya sendiri.

"Kamu pasti sudah tau bukan tentang masalah.." Belum sempat menyelesaikan Alisha langsung memotong.

"Penobatan" Sambung Alisha.

"Tepat sekali, Oppa dan Oma sudah memikirkan ini matang2 mengingat kamu adalah Pewaris tunggal dari keluarga alson" Jelasnya lagi.

"Tapi Oppa, Alisha belum siap buat menjalani semua ini" Sungguh Alisha sangat benci dengan keadaan ini. dimana seluruh keluarga mengiginkan dirinya menjalankan perusahaan milik keluarganya.

"Alisha, Kamu tidak lupa kan perjanjian waktu itu?" Alisha menautkan Kedua Alisnya.

"Oppa ingatkan kembali, Ketika kelak kamu berusia 17 tahun maka penobatan Queen of alson akan segera dilaksanakan" Lanjutnya lagi.

"Tapi Oppa, Usia Alisha kan belum genap 17 tahun" Rengeknya.

"Cucuku ini ternyata lemot juga ya" Johan terkekeh sambil mengusap kepala Alisha.

"Ulang tahun kamu tinggal 2 bulan lagi sayang jadi, Penobatan akan segera dilaksanakan tepat di hari jadi kamu yang ke 17"

Alisha melonggo dengan ucapan Oppa nya. Oh god, bagaimana dia bisa melupakan Sweet seventeennya? Demi apapun rasanya Alisha ingin segera lenyap dari hadapan keluarganya saat ini juga.

"Tapi Oppa"

"Sayang, ini permintaan Oppa dan Oma yang terahir kalinya ke kamu. Oppa sama Omma ini sudah tua dan Bunda sama Ayahmu juga sudah mulai kelelahan dengan perkerjaan yang menuntut. Jadi Oppa sama Oma mohon sama kamu untuk menuruti keinginan kami ini"

Inilah yang Alisha benci, ketika Oppa dan Oma nya meminta sesuatu kepadanya. Alisha sungguh sangat lemah bila menyangkut soal keinginan kedua Lansia itu karena waktu kecil mereka lah yang merawat Alisha ketika Ayah dan Bundanya sibuk dengan urusan kantor.

"Kami mohon Alisha" Alisha langsung menanggis ketika melihat Oppa dan Oma nya memohon kepadanya.

"Please Stop it. Jangan memohon ke Alisha Oppa Oma" Alisha menanggis menatap mereka bergantian.

Alisha memejamkan matanya sejenak dan memikirkan keputusan nya. Dan ketika matanya terbuka kembali Alisha menarik nafas dalam2 lalu menghembuskannya kembali.

Semoga keputusan ku ini benar ya tuhan, Demi Oppa dan Oma batinya.

"Iya, Alisha bersedia" Jawabnya mantap. Semua yang mendengarkannya pun tersenyum gembira.

"Benarkah itu?" Tanya Emila.

"Iya oma, ini semua demi kalian dan kebaikan keluarga alson"

"Terimah kasih sayang kami bangga pada mu" Emila langsung memeluk Alisha.

"Sebelum penobatan di gelar, Alisha minta satu hal sama kalian semua" Kedua orang tua Alisha tak terkecuali Emila dan Johan menautkan kedua alisnya.

"Alisha cuma minta kalian masih merahasiakan status Alisha" Putusnya.

"Baiklah, Ayah menyetujuinya setidaknya ini berlaku sampe penobatan di gelar" Jawab Aldi.

"Oke, Kami menyetuji keputusanmu Alisha" Tambah Johan Oppa Alisha tersenyum.

                           

                        🌸🌸🌸🌸

Warning!!!!
Dapet salam dari autor❤❤



















Jangan lupa Voment😂

dengan carakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang