Assalamualaikum, Alhamdulillah hari ini bisa upload lagi ^^
Masih selalu nungguin cerita Gardenia kan?
Semoga kalian selalu suka dan terus baca Gardenia ya ^^
Selamat membaca ^^
****
"Tampan-nya ada?"
Cantik berdiri diambang pintu, ia bertanya ke siapapun yang mendengarnya. Kedatangan Cantik mendadak membuat semua orang-orang dikelas tersebut langsung terdiam, menatap ke arah pintu dengan tatapan takjub. Seorang Cantik datang ke kelas mereka?
Cantik sendirimulai risih ditatap banyak mata seperti itu.
"Tampan ada?" tanya Cantik sekali lagi karena tak dapat jawaban dari siapapun.
Kini semua mata beralik ke belakang, menatap ke tiga orang cowok yang sibuk bermain kartu Uno. Tampan, Sema dan Abdul terlihat sangat asyik bermain hingga tidak menyadari kehadiran Cantik.
"Gue panggilkan Tampan, bentar ya Cantik," ucap Didi teman kelas Tampan. Didi segera berjalan menghampiri Tampan yang masih fokus bermain, menghadap ke belakang.
"Pan, Tampan," panggil Didi.
"Apaan?" balas Tampan tak menoleh sedikit pun. "Sial!" Tampan mendecak kesal ketika mendapat dua empat plus dari Sema dan Abdul berurutan. Kartunya bertambah banyak saja.
"Ada yang nyariin lo tuh," ucap Didi memberitahu.
"Siapa? Gue nggak ada janji ketemu Fans hari ini," jawab Tampan asal
"Ada Cantik nyariin lo," jelas Didi.
Tampan langsung menghentikan permainannya, mungkin bukan hanya Tampan saja. Sema dan Abdul pun ikut terdiam.
"Siapa yang nyariin gue?" tanya Tampan sekali lagi memastikan.
"Cantik Pan," jawab Didi sembari menunjuk ke arah pintu.
Tampan, Abdul dan Sema langsung memandang ke pintu, mulut mereka setengah terbuka ketika mendapati Cantik benar-benar ada disana.
Tampan pun segera berdiri, dia menatap dua teman seperjuangannya sejenak.
"Main sendiri, gue kencan dulu!" ucap Tampan sembari melemparkan kartu-kartu ditangannya dengan beringas ke wajah Sema dan Abdul.
"ASTAGHFIRULLAAAHHH!" teriak Sema dan Abdul bersamaan, merasakan sakit diwajah mereka karena dilempari kartu sebenyak itu.
Sedangkan, Tampan sudah kabur duluan, berlari dengan sangat kencang ke pintu kelas. Tampan melebarkan senyumnya, menyambut Cantik dengan hangat.
"Lo manggil gue?" tanya Tampan. "Kenapa?"
"Tugas matematika kamu dikerjain sekarang aja bisa?" tanya Cantik dengan nada yang tenang.
"Bisa kok," jawab Tampan cepat.
"Saya tunggu di perpustakaan," ucap Cantik kemudian pergi menuju ke perpustakaan duluan meninggalkan Tampan.
Tampan bersorak penuh kemenangan, ia masuk kembali ke kelasnya untuk mengambil buku dan alat tulisnya.
"Mau kemana lo?" tanya Sema dan Abdul barengan.
"Cari jodoh dunia dan akhirat!" Jawab Tampan cepat, dan berlalu dengan cepat pula.
Sema dan Abdul saling berpandangan, perlahan mengangkat kedua tangan mereka dan melebarkannya seperti posisi orang sedang berdoa.
"AAAAAAMMMINNNNNN."
KAMU SEDANG MEMBACA
GARDENIA
Novela JuvenilSelamat tinggal. Dua kata yang sangat dibenci oleh seorang Cantik. Selamat datang. Dua kata yang ingin diucapkan Tampan untuk Cantik. Cantik yang menutup hati untuk dekat dengan siapapun dan Tampan yang berusaha membuka hati Cantik kembali untuk m...