Assalamualaikum, alhamdulillah Gardenia update lagi ^^
Maaf banget yaa beberapa hari yang lalu belum bisa update, semoga besok dan besoknya dan seterusnya bisa update rutin lagi. Amiinnnn ^^
Terus support dan baca Gardenia ya. Jangan bosan-bosan buat baca Gardenia.Dan semoga semakin suka dengan Gardenia. Aminnn ^^
Selamat membaca ^^
****
"Cantik, ada yang mau gue kasih tau sama lo, penting,"
"Apa?"
"Tapi lo jangan kaget."
"Apa?"
"Jangan marah juga."
"Iya apa?"
Tampan menyiapkapkan kalimatnya terlebih dahulu, agar bisa mengungkapkannya lebih hati-hati. Tampan menatap Cantik yang menunggunya membuka suara lagi.
"Lo dijadiin taruhan sama Anjas dan teman-temannya," ungkap Tampan akhirnya.
Tak ada respon dari Cantik, gadis itu diam dengan raut wajah yang sangat tenang. Tidak ada keterkejutan, tidak ada amarah, tidak ada kesedihan. Tampan mendadak canggung sendiri.
"Saya tau," ucap Cantik akhirnya menyahuti.
Kini malah Tampan yang dibuat terkejut. Diluar dugaan Tampan, ia mengira berita ini akan mengejutkan Cantik dan membuat gadis itu bersedih, malah dirinnya yang diberi kejutan oleh Cantik.
"Lo tau? Serius?" tanya Tampan masih tak percaya. Tampan mengambil kursi, duduk di hadapan Cantik. Ia merasa semakin tertarik.
"Iya," jawab Cantik tanpa beban.
"Tau darimana? Sejak kapan? Terus lo nggak marah? Lo nggak apa-apa dijadiin taruhan?" tanya Tampan berbondong.
"Satu-satu tanyanya," protes Cantik.
Tampan menganggukan kepalanya cepat.
"Tau darimana?" tanya Tampan bersabar.
"Rahasia."
Tampan mendesis pelan, tak puas dengan jawaban Cantik, tapi jika ia memaksa pun Cantik tetap tidak akan memberitahunnya.
"Sejak kapan?"
"Beberapa hari yang lalu."
"Lo nggak marah?"
Canti diam, memikirkan pertanyaan Tampan.
"Sedikit kesal," jawab Cantik.
"Nggak pingin balas dendam?" tanya Tampan untuk yang terakhir.
"Buang-buang waktu," cibir Cantik.
"Tapi kan mereka bis..."
"Mereka nggak akan berhasil," potong Canti cepat.
Tampan manggut-manggut kembali, menyetujui kalimat Cantik. Seandainya Cantik tidak tau tentang taruhan itu pun semua anggota Geng Taro kesusahan untuk mendekati Cantik, apalagi Cantik sudah tau tentang taruhan mereka. Dipastikan gagal total.
"Kalau sudah selesai bicara, silahkan keluar," suruh Cantik.
Tampan menggelengkan kepala. "Gue belum selesai."
"Ada yang mau dibicarin lagi?" tanya Cantik.
"Ada," jawab Tampan dengan yakin.
"Apa?"
"Lo butuh uang kan?"pertanyaan itu langsung keluar dengan bebasnya dari mulut Tampan. Cowok itu tak ingin basa-basi lagi. Toh, sepertinya Cantik juga suka pembicaraan yang langsung pada intinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARDENIA
Novela JuvenilSelamat tinggal. Dua kata yang sangat dibenci oleh seorang Cantik. Selamat datang. Dua kata yang ingin diucapkan Tampan untuk Cantik. Cantik yang menutup hati untuk dekat dengan siapapun dan Tampan yang berusaha membuka hati Cantik kembali untuk m...