7.

9 3 0
                                    

Malika

Mail sedang duduk sendirian disofa ruang tamunya,tiba-tiba ada panggilan masuk di ponselnya,ia segera mengambil dan mengangkat panggilan tersebut

Andra collingg

"Kenapa ndra?"
"Gue tunggu di perempatan deket rumah malika,gue udah sama daniel sama aga"
"Ada apa?"

TuttTuttTutt

"Dasar gak sopan tu bocah" kesal mail karena andra mematikan sambungan secara sepihak

Kini mail berada di mobil dan segera melaju ketempat yang sudah ditentukan oleh teman-temanya.

Tampak dari kaca depan mobil mail ketiga sahabatnya sudah ada disana

PimPim..

"Ada apa?" tanya mail yang baru saja datang

"Bokapnya malika kumat" jawab daniel

"Parah" tambah andra

"Udah buruan kesana" suruh aga

Andra dkk langsung bergegas menuju samping rumah malika untuk menyelamatkan nyawanya. Sebenarnya malika memang sering mendapatkan perlakuan kasar dari ayahnya,semenjak ibunya meninggal ayah malika semakin main tangan dengan malika. Sejak ada ibunya pun malika sudah tau kalau ayahnya sering main tangan dengan ibunya padahal ibunya sakit sampai akhirnya tuhan mengambil nyawa ibunya.

"Kabarin malika" suruh daniel

"Andra di udah diperempatan?" tanya aga

"Udah" jawab daniel

Aga dan daniel segera datang kerumah malika untuk mengelabuhi ayahnya malika,dan disaat ayahnya lengah malika akan keluar rumah lewat pintu belakang dan langsung disambut oleh andra disana,kalau mail ia menunggu disamping rumah malika.

Dan eksekusi berjalan dengan mulus,malika pergi dengan membawa tas ransel besar didalamnya terdapat seragam dan barang dianggap penting.

"Gimana ga?" tanya mail

Aga dan danuel baru saja masuk kedalam mobil mail karena diyakini mereka andra sudah berada dirumahnya

"Beres" jawab daniel

"Gue tanya aga bukan lho nyet" sahut mail

"Daripada dikacangin mending gue yang jawab" jawab daniel

"Udah biasa kalau sama patung mah!" timpal mail

Aga hanya menaikkan kedua alisnya,kalian memang harus banyak bersabar kalau sama aga yaaa

Sekarang semuanya sudah berada di ruang tengah rumah andra karena memamg rumah andra sangat sepi apalagi jika andra tidak ada dirumah

"Sakit ngak?" tanya daniel pada malika

"Udah biasa dipukulin,apalagi dipukulin cewek-cewek kalau gue ketahuan selingkuhin mereka" jawab malika sambil cengar-cengir

"Anjir gue khawatir ini" timpal daniel

"Aduh lho khawatirin gue?" tanya malika

"Gue masih normal" sahut daniel

"Masak?" tanya mail

"Menurut lho?" tanya daniel balik

"Kapan terakhir pacaran?" tanya mail

"Lupa" jawab daniel

"Ogeb lho,cewek banyak yang suka ditolak semua!" cerca mail

"Prinsip" sahut aga

"Anjir" sahut andra

Daniel sibuk membersihkan luka ditubuh malika, memang sangat miris banyak lebam dimana-mana,hanya malika mungkin yang terlihat gembira kalau dikasih pukulan yang menyakitkan. Aga,daniel dan mail sudah pulang,sedangkan andra tidak bisa tidur karena malika terus-menerus mengigau tak henti

"Pukul yah! Kalau ayah belum puas mukulin bundaa!!"
"Ayah bangsat"
"Anjing"

Mungkin begitulah teriakan malika yang didengar oleh andra

''''''''

"Njirr bangun,udah pagi" teriak andra

"Emm" jawab malika

"Sekolah ngak? tanya andra

" masih nyerii" jawab malika

"Sekuat kuatnya elo,lho bakal tumbang juga" batin andra






Banyak yang kurasakan,kesedihan,memilukan,penyesalan,kesendirian,kehancuran dan sekarang tumbang

Malika Indoro.

KAPTEN ICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang