10 ; Jangan pergi!

5.5K 419 74
                                    











"De, bangun dek. Iーini kakak hiks. Ku mohon bangunlah,"

Sekarang Namjoon dan Seokjin sudah berada didalam mobil ambulance dengan Yoongi yang mengikuti dari belakangー tentu membawa mobil nya sendiri.

"Namjoon ayo bangun. Maaf, maafkan aku hiks.."

Seokjin menggenggam tangan Namjoon dengan teramat erat, dinginー itu yang ia rasakan saat kulit tangan Namjoon bergesekan dengan kulit nya. Entah efek dari tubuh Namjoon atau dari tubuh nyaー yang sama basah nya sekarang. Air mata nya terus menerus mengalir, bahkan ia sendiri melupakan kondisi nya yang juga basah kuyup.

Dua orang perawat didalam ambulance itu terus menerus memasangkan alat-alat ketubuh Namjoon, bahkan Seokjin sendiri tidak tau alat apa ituー hanya alat bantu pernapasan yang ia tau.

"Namjoon, ini aku. Kau dengar aku kan? Aku tau kau mendengar kuー jadi hiks, jadi bangunlah sekarang juga. Ayo bangun Namjoon"

Seokjin semakin panik saat dua orang perawat dihadapan nya juga bertingkah tak kalah panik dari nya. Saling membongkar tas entah untuk mencari apa.

Tiba-tiba saja tubuh Namjoon bergetar hebatー lebih tepat nya tubuh pria berdimple itu mengalami kejang-kejang. Salah satu perawat didalam berusahan menahan tubuh Namjoon dan salah satu nya masih sibuk mencari sesuatu didalam tas nya yang tak kunjung ia dapatkan.

"Namjoon! Namjoon! Hiksー dia kenapa? Dia kenapa!?"

Seokjin memperhatikan perawat yang menahan tubuh Namjoon. Sang perawat dengan raut wajah khawatir nya pun menolehkan kepala nya kearah Seokjin.

"Entahlah, saya juga tidak tahu. Ini sangat jarang terjadi pada seseorang yang mengalami alergi dingin, tapi ini tidak baik. Kami harus segera menenangkan nya"

Tubuh Namjoon masih mengejang hebat, tangan nya yang bertautan dengan tangan Seokjin pun semakin mengerat. Dengan Seokjin yang masih tak henti-henti nya menangis menambah suasana tegang didalam mobil ambulance itu.

;

Empat puluh lima menit perjalanan mereka menuju rumah sakit dan dengan kondisi Namjoon yang masih mengalami kejang-kejang selama perjalana sampai tiba dirumah sakit.

Dengan sangat tergesa-gesa beberapa perawat keluar dengan membawa brankar, mengangkat tubuh Namjoon dan meletakan nya diatas brankar tadi. Seokjin masih setia memegangi tangan suami nya, sampai setiba nya mereka didepan UGD.

"Maaf anda harus menunggu diluar"

Salah satu perawat menghentikan Seokjin yang ingin ikut masuk. Dengan sangat terpaksa ia melepaskan tautan tangan nya dengan Namjoon.

Tubuh nya terduduk lemas sesaat setelah Namjoon masuk keruangan itu, menangis tak henti-henti nya. Bahkan sekarang penampilan nya terlihat sangat begitu kacau.

Yoongi sudah berdiri dibelakang Seokjin sedari lima menit yang lalu. Membiarkan teman nya itu menangis, menumpahkan segala rasa dihati nya lewat tangisan.

Lalu tak berselang waktu lama, Jimin dan Hoseok datang. Tentu bersama dengan Yonjae,Yunjie dan Jungkook. Bahkan ketiga bocah itu masih mengenakan piyama lucu mereka.

Seokjin tak bisa menghentikan air mata nya, bahkan ia tak menyadari bahwa ada seorang bocah yang kini ikut menangis sesambil berlari kearah nya.

"Papa hiksー papa!"

Dengan cepat Jungkook menghambur memeluk Seokjin. Yang dipeluk terkejut saat seseorang yang tiba-tiba memeluk nya, masih mengenakan piyama nya bahkan tak menggunakan coat atau pun jaket.

Seokjin langsung membalas pelukan Jungkook dan menangis bersama sang anak. Ia merasa total sangat bersalah sekarang, ia yang marah pada Namjoon dan berimbas Jungkook pasti ikut memusuhi ayah nya juga.

"Ayah manaー hiks? Ayah mana pa? Ayah mana!?"

"Ayah baik-baik aja kan? Ayah gak kenapa-napa kan pa? Hiksー ayah kuat, aku tau ayah kuat. Jadi, ayah pasti baik-baik aja kan pa?"

Jungkook terus meracau dalam pelukan papa nya. Seokjin bahkan tak sanggup untuk sekedar berbicara. Dengan sekuat tenaga ia berdiri dengan Jungkook yang masih dalam pelukan nya.

Berjalan pelan menuju dinding kaca transparan UGD, yang mana didalam sana ada dua orang dokter dengan beberapa perawat. Jungkook turun dari gendongan Seokjin dan ikut berdiri didepan papa nya, memandang pilu tubuh Namjoon didalam sana yang dipasangi begitu banyak alat didada nya.

Jimin,Yoongi dan dua anak nya pun tak bisa untuk tak ikut menangis melihat Seokjin dan Jungkook, begitupula dengan Hoseok yang terduduk lemas didinding rumah sakit.

Tiba-tiba semua orang didalam ruangan UGD panik bukan main, bahkan Seokjin dan yang lain nyaーyang berada diluar ikut panik saat melihat monitor yang menunjukan detak jantung Namjoon semakin melemah bahkan tubuh nya kembali mengalami kejang-kejang.

Jungkook berbalik dan memeluk tubuh Seokjin. Tubuh anak itu bergetar karna menahan tangis nya, sungguh ia sangat takut sekarang. Melihat Ayah nya didalam sana sedang berjuang antara hidup dan mati untuk mereka.

"Ayah hiks, ayah kenapa? Ayah kenapa pa?"

Seokjin melepas pelukan Jungkook. Mensejajarkan tubuh nya dengan tubuh anak itu, tangan nya terangkat dan mengelus pelan pipi gembil Jungkook yang dipenuhi air mata lalu tersenyum simpul pada sang anak.

"Ayah gak papa sayang hiks. Ayah kuat kok, ayah pasti bisa berjuang. Sekarangー"

Seokjin mengambil dua tangan Jungkook dan ia tautkan bersama dengan tangan nya.

"Berdoa sama Tuhan. Berdoa supaya ayah cepat sembuh biar kita bisa minta maaf sama ayah ya sayang."

Jungkook mengangguk dan memejamkan mata bulat nya. Bibir nya mulai bergerak dan merapalkan doa.

"Tuhan, sembuhkan ayah. Jungkook mohon hiksー Jungkook tau kalau Jungkook salah karna gak cium ayah waktu pagi dan waktu ayah mau tidur. Jungkook juga gak ajak ayah ngomong, ayah pasti sedih karna itu kan, Tuhan? Tapi Jungkook sayang ayah, sangat sayang ayah. Papa juga sayang sama ayah jadi jangan buat ayah sakit Tuhan hiks. Jungkook janjiー gak akan marah lagi sama ayah, janji gak akan diemin ayah lagi, janji kasih cium ayah terus. Jungkook juga janji akan jadi anak baikー gak lawan ayah lagi Tuhan. Jadi Jungkook mohonー jangan buat ayah sakit. Ayah orang baik, ayah yang baik buat Jungkook, jadi jangan buat Ayah sakit Tuhanー hiks"

Disepanjang doa Jungkook banyak sekali yang mengaminkanー entah dari Seokjin, Hoseok dan keluarga Yoongi. Seokjin pun ikut merapalkan doa nya didalam hati, merasakan juga bahwa ia sangat bersalah disini.

Tuhan selamat kan Namjoon. Aku tau dia kuat, dia laki-laki yang sangat kuat. Tolong jangan pisahkan kami dengan nya, tolong jangan ambil dia dari kami. Tidak jangan sekarang....





























____________________________________


Nah aku udah triple up wkwk. Seneng gak? :)))

Kalau seneng jangan lupa tekan yaaa gaesss!!!!

See u again( ˘ ³˘)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Coincide - [ namjin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang