Bandara International Schiphol Amsterdam.
"Taxi!" teriak perempuan itu.
"Goede nacht. Waar is de bestemming?" tanya supir taxi tersebut.
"Goede nacht. Apartments De Hellen."
"Oké."
Setibanya di Apartemen yang dituju, Aleena memberikan uang tarif kepada supir dan masuk kedalam apartemen. Tidak perlu ke resepsionis karena Aleena punya kunci cadangan yang diberikan oleh William.
Aleena berada di depan pintu apartemen William dan mendengar suara aneh mungkin itu hanya perasannya saja.
Setelah membuka pintu, Aleena berjalan ke arah ruang tamu dan mendengarkan suara aneh yang semakin jelas.
"Akhhh, Will."
"Yeah."
"Fuck."
"Yeah I'm coming beb!"
Aleena berpikir apakah mungkin William selingkuh? Tidak mungkin. William tidak seperti itu, batinnya.
Karena penasaran, Aleena berjalan menuju kamar William dengan perlahan tanpa suara. Koper dan tasnya ia tinggal di depan pintu apartement.
Suara itu semakin jelas. Aleena sudah berpikir negatif. Apakah Wiliam selingkuh? tanyanya dalam hati.
Aleena langsung menggelengkan kepala, William bukan laki laki seperti itu.
Ceklek.
Air mata Aleena luruh begitu saja setelah apa yang ia lihat. William dengan perempuan lain sedang bercinta. Bagaimana bisa?
Aleena tidak tahu kalau perempuan itu menatapnya.
"Wie ben jij?" tanya perempuan tersebut.
"Wie is dat?" tanya William dan mengikuti arah mata perempuan yang sedang di pangkuannya.
"Aleena?" William terkejut dengan apa yang ia lihat.
William segera mendorong wanita yang ada dipangkuan nya dan menarik paksa Aleena menuju ke ruang tamu.
"Apa yang kau lakukan disini?!" bentak William.
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu Will. Apa yang kau lakukan di sini dengan wanita jalang itu?!" jawab Aleena murka dan menghapus air mata nya kasar.
"Tidak perlu aku jelaskan lagi, bukan? Kau sudah lihat dengan mata dan kepalamu sendiri," ucap William dengan senyum mengejek.
"Kau jahat, Will."
"Memang nya kenapa jika aku jahat?" jawab William. "Asal kau tahu Aleena, aku sudah muak denganmu," lanjutnya.
"Kau tidak seharusnya melakukan ini padaku terlebih apa yang sudah aku korbankan untukmu. Aku mempercayaimu sepenuhnya, tapi apa yang telah kau lakukan? Kau hancurkan kepercayaanku! SIAPA JALANG ITU, WILLIAM?!" bentak Aleena.
William menarik paksa pundak Aleena. "Dengar baik baik Aleena, rasa sayangku sudah tidak ada untukmu." William melepaskan pundak Aleena.
Aleena meringis, memegang pundak nya yang sakit.
"You jerk!!!" ucap Aleena dengan lantang.
Plak.
William menampar pipi kanan Aleena. Aleena terkejut, air mata nya keluar semakin banyak.
Aleena memegang pipi nya yang meninggalkan bekas merah.
William kaget dengan apa yang dia lakukan. Sekasarnya dia dengan Aleena, dia tidak pernah menampar perempuan itu. William menyentuh tangan Aleena dan dihempaskan.
"Don't touch me again jerk and i really hate you!" ucap Aleena dan meninggalkan apartemen William.
''Aleena maafkan aku. Itu di luar kendaliku," batin William yang melihat kepergian Aleena.
Aleena tidak tahu kemana dia berjalan dan kemana ia harus pergi karena dia sudah jauh dari apartement milik William. Tiba tiba hujan turun sangat jelas. Aleena menangis dibawah hujan. Dia hancur, kecewa, dan marah.
Aleena merasa pusing di kepalanya. Penglihatan Aleena sudah mulai buram dan brukk.
Lucas Pov
Brukk.
Lucas melihat ke belakang dan astaga seorang gadis terjatuh. Lucas menghampiri gadis itu untuk melihat keadaannya.
"Nona, apa kau baik baik saja?" Lucas menepuk pelan pipi perempuan itu. Tidak ada jawaban. Lucas segera membawa perempuan itu masuk ke dalam mobil dan membawa ke rumah sakit terdekat.
Sesampainya di rumah sakit, Lucas memanggil suster dan membaringkan perempuan tersebut.
"Sus, tolong perempuan ini dia pingsan," ucap Lucas.
"Baik."
Lucas menunggu perempuan itu yang tengah berbaring dan menatap nanar ke arah perempuan itu.
Ceklek.
"Permisi, selamat malam boleh saya periksa pasiennya sebentar? Saya Dokter Azka yang bertugas malam ini," kata Dokter tersebut.
"Silahkan, Dok," ucap Lucas
Dokter Azka menuju ranjang tersebut dan terkejut.
"Aleena," ucap Dokter Azka keras. "Kenapa dia bisa sampai seperti ini?" sambungnya.
"Maaf, Dok, apakah dokter mengenal nona itu?" tanya Lucas.
"Saya mengenalnya. Dia adik saya, Aleena Delta Nadine," jawab Dokter Azka.
"Saya menemukan nona maksud saya Aleena di pinggir jalan dan pingsan begitu saja. Jadi saya membawanya kesini," jujur Lucas.
"Terimakasih telah menolongnya dan saya yang akan mengurusnya.
"Kalau begitu saya permisi," pamit Lucas.
"Tunggu."
"Boleh saya tahu nama anda?"
"Lucas Elroy Mogens, Dok." Lucas tersenyum dan menghilang dari bilik pintu.
Lucas tersenyum dan meninggalkan ruangan tersebut.
'Gadis itu menarik perhatianku. Tidak, Lucas. Ini bukan waktu nya memuja gadis lain.'
TBC
(- Goede nacht , waar is de bestemming : selamat malam ,tujuan kemana.
- Goede nacht , apartements de hellen : selamat malam,apartemen de hellen.
- wie ben jij : siapa kamu.
- wie is dat : siapa )
KAMU SEDANG MEMBACA
Other
RomanceBisakah aku mencintaimu dan menjadi lebih baik untukmu? - Aleena Delta Nadine Wheatley. Bisakah aku berusaha untuk membuatmu menjadi dirimu yang sebenarnya ? - Lucas Elroy Mogens. Perempuan yang tidak biasa bertemu dengan Lelaki yang luar biasa...