Malam ini adalah malam dimana aku akan bertemu dengan orang yang akan membeliku. Pemikiran negatif mulai menyerang pemikiranku. Bagaimana kalau orang yang di jodohka denganku adalah om om mesum, maniak seks, atau bahkan yang umurnya sudah melewati papa. Bagaimana kalau orang itu tak sebaik yang papa ceritakan padaku? Aku menggelengkan kepala dan mengusir semua pemikiran bodohku tentang seseorang yang akan ku temuinya ini.
Aku kembali melihat arloji di tanganku, sudah sepuluh menit aku menunggu (bisa bisulan pantat aing) di tempat yang sudah di sepakati.
Aku menoleh ke arah pintu, tak ada tanda tanda seorang pria yang tampak sedang mencari seseorang.
"Hai," hingga akhirnya terdengar suara dalam dan berat, aku mendongakkan kepala menatap pada arah suara.
Dan saat itu juga aku tertegun. Disana berdiri pria tampan dengan pakaian formilnya, rambutnya dibiarkan terurai dengan kesan swag (ea swag sa ae) dan senyum manis menghiasinya.
Aku berdehem,
"ehm ya ada yang bisa saya bantu?" Ucapku kaku. Mungkin saja bukan dia orang yang akan ku temui, karna aku hanya wanita biasa. Mana mungkin pria tampan akan menyetujui perjanjian itu."Anda yang menunggu saya?" Aku menyerngir mendengar ucapannya. Oh suaranya saja sudah terdengar sexy. Aku mengedarkan pandanganku keseluruh penjuru ruangan.
"Ah mungkin anda salah orang" gumamku dengan bingung.
"Kenalkan saya Kim Taehyung, saya ada janji temu dengan seorang wanita bernama Hyora. Anda Ms. Hyora bukan? Ucap pria tampan itu mengulurkan tangannya.
Aku menyambut uluran tangan itu.
"Park Hyora" ucapku tersenyum dan mempersilahkan Taehyung duduk.Taehyung menarik kursi di sebrangku dan duduk disana, "maaf sudah membuatmu menunggu lama" gumam Taehyung tersenyum.
Adu senyumannya maz bikin aku dugun dugun. Itu akan menjadi senyuman terfavoritku mulai saat ini. Indah sekali.
"Tidak apa apa, aku juga baru sampai" ucapku masih dengan terkagum kagum.
"Kamu sudah pesan makanan?" Tangan Taehyung terangkat mengisyaratkan memanggil seorang waiters.
Setelah selesai memesan makanan gak ada pembicaraan antara kami. Aku masih sibuk dengan pemikiranku, terbuat dari apa makhluk yang tengah berada didepanku ini.
"Bagaimana keadaan papamu?" Ucap Taehyung yang berhasil membuat lamunanku buyar.
"E-papa baik baik saja. Ya kondisinya memang seperti itu akhir akhir ini"
Taehyung menganggukkan kepalanya "semoga cepat sembuh" ucapnya seraya tersenyum hangat.
"Jadi bagaimana dengan perjanjian itu? Apa kamu sudah siap menjadi Nyonya Kim?"Aku terhenyak dengan pertanyaan pria di depanku. Dia to the point sekali.
"Eh aku ada penawaran""Penawaran apa?" Ucap Taehyung sambil menyesap vodka ditangannya.
"Aku mau kita saling mengenal dulu. Kalau aku merasa cocok aku akan setuju. Tapi kalau tidak aku akan membayar hutang hutang ayahku dengan uangku sendiri meski aku harus bekerja di perusahaanmu" jelasku.
Taehyung kembali mengangguk dan mengulum senyum, "baiklah aku setuju, berapa lama waktu untuk saling mengenal itu?" Ucap Taehyung dengan tenang.
"Tiga bulan" ucapku dengan yakin.
Kurasa waktu tiga bulan cukup untuk masa saling mengenal."Baiklah kalau begitu kita sepakat," ucap Taehyung mengulurkan tangannya dan disambut olehku.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
my devil husband - kth
Fanfiction"Aku tau kamu kejam dan tak berperasaan, tapi sekejam kejamnya dirimu. Kamulah yang aku pilih dan aku cintai" mohon maaf jika ada kesamaan alur, nama, tempat yang tidak di sengaja.