04

166K 5.8K 130
                                    

Happy reading ❣️
Typo bertebaran

Silahkan Di Coment jika ada typo 😉

Saat ini Naura dkk berada dikantin Tak Jauh dari tempat mereka Ada Naufan dkk yang duduk sambil memakan makanannya.

Naufan tak lepas dari pandangan Naura, Bahkan teman-teman Naura Heran melihat Naura yang terus Memperhatikan Naufan.

"Udah kali liatnya" sindir Linlin.

Naura Langsung mengalihkan pandangannya Karena ketahuan dengan Linlin.

"Nau Lo suka sama Naufan?"Tanya Anata.

"Aku juga Bingung"kata Naura.

"Bingung kenapa?"Tanta Anata.

"Aku gak Yakin sama perasaan aku"kata Naura.

"Gini deh, kalau bicara sama Naufan Lo deg-degan?"tanya Linlin.

Naura mengangguk.

"Lo suka perhatiin dia diam-diam?"tanya Linlin.

Naura mengangguk.

"NAH!"teriak Anata Sambil memukul meja, membuat Linlin dan Naura Terkejut.

"Astagfirullah"kaget Naura.

"Hehe sorry"kata Anata Sambil cengengesan.

"Lo kenapa sih?"tanya Linlin.

"Bener tebakan gue Naura Suka sama Naufan"kata Anata membuat Naura tersedak air minumnya.

"Ukhu..ukhu.. ukhu.."

"Pelan-pelan Nau"kata Linlin Mengusap punggung Naura.

"Masa sih aku suka sama dia?"Tanya Naura.

"Cinta itu bisa datang kapan aja"Kata Linlin.

"Tapikan aku baru kenal sama dia"

"Emang Lo baru kenal Ama Naufan tapi Lo pernah dengar kan istilah cinta pandangan pertama" kata Anata.

Kring...kring...kring...

Bel masuk berbunyi Naura dkk memutuskan untuk masuk ke kelasnya.

"Emm Naufan"panggil Naura.

"Apa?"Naufan Refleks menatap Naura.

"Nanti kita mau tampilin apa?"tanya Naura.

"Tampilin apaan?"Heran Naufan.

"Ihh ituloh tugas seni budaya yang kelompok itu"kata Naura.

"Ohh, yaa terserah Lo aja"kata Naufan.

"Gimana kalau Nyanyi aja?"usul Naura.

Naufan tampak berfikir setelah itu ia mengangguk.

"Boleh, pulang sekolah latihan di rumah gue, gue punya alat musik lengkap"kata Naufan.

"Berdua doang?"Tanya Naura.

"Ajak yang lain juga"kata Naufan.

"Oke"

Dalam hati Naura menjerit pasalnya kali ini Naufan Berbicara dengannya tidak ketus Seperti biasanya.

"Ngapain Lo senyum-senyum?"Tanya Naufan.

"Salah kalau aku senyum?"Tanya Naura.

"Terserah".

Taklama kemudian seorang guru masuk ke kelas Naura dan pelajaran pun di mulai.

Naura memperhatikan penjelasan guru dengan baik, Sedangkan Naufan mati-matian menahan kantuknya.

"Bel lama banget sih!"gerutu Naufan, ia mulai bosan karena guru tersebut tidak berhenti menjelaskan materinya.

NAURA (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang