01.

42 7 4
                                    

Hai gays, ini cerita pertama gue. Maaf jika ada kata kata yang sedikit kurang berkenan. Mohon maaf karna memang ini ff pertama gue.

Semoga kalian senang

~ Happy Reading ~

.
.
.

Matahari sudah menampakkan sinarnya dan semua orang mulai menjalani kegiatannya. Tapi tidak untuk seorang cowok ganteng bernama Park Jimin. Dia sedang tertidur di atas sofa di ruang tamu apartementnya. Bahkan rumahnya terlihat seperti kapal pecah, barang berserakan kemana mana.

Drtt..drtt..drtt

Akhirnya suara handphone yang berhasil membuat Jimin mau bergerak

" Hm.. " guman Jimin karna baru saja bangun.

" Woy hyung.. kau masih tidur? Ini sudah jam 9. Ayo bangun ! Dasar "

" Hmm ada apa ?"

" Cepat kekantor, ada berita baru "

" Oke aku berangkat "

Dengan malas Jimin berdiri dan mulai mencari handuknya. Jimin adalah seorang polisi, lebih tepatnya spesial agent yang di tempatkan khusus sebagai mata-mata. Bisa dibilang divisi khusus.

" Oh ya ampun.. Tuhan ingatkan aku untuk membersihkan apartement dan memcuci semua pakaianku " keluh Jimin saat melihat handuknya sudah seperti pakaian dari jaman batu karna sudah hampir 1 bulan tidak dicuci dan bercampur dengan beberapa baju kotor dan bungkus snak kosong.

Dengan sedikit badmood Jimin berjalan kearah kamar mandi, setelah menuci muka, sikat gigi, dan tanpa mandi Jimin pergi kedalam kamarnya bermaksud untuk mengambil baju. Namun bukannya menemukan baju. Namun berkas yang hampir memenuhi lemari bajunya. Jimin mengusap wajahnya kasar, dengan susah payah dia berhasil menemukan baju yang dia cari.

Setelah menyelesaikan rutinatasnya, Jimin turun menuju parkiran, sesampainya di parkiran Jimin berusaha mencari mobilnya tapi tidak apa.

" Hahhh... Dasar bodoh ! Mobilku ada dibengkel, kenapa aku malah mencarinya disini. Ah dasar, aku lari saja deh sekalian olahraga ".

Itulah sedikit keluh kesah jimin. Jimin berlari dan terus berlari tanpa memperdulikan Omelan beberapa orang yang Jimin tabrak. Setelah kurang lebih 3 km berlari akhirnya Jimin sampai di depan sebuah gerbang berwarna hitam. Sebelum memasuki kantor terlebih dahulu Jimin membenakan bajunya yang sedikit berantakan akibat olahraga pagi dadakan. Jimin masuk dengan senyum yang mengembang di bibir tebalnya.

" Pagi semua !!" Sapa Jimin saat tiba di tempat kelompoknya.

" Hmm " jawab Hoseok tidak jelas.

" Hai hyung ?" Sapa Jungkook.

" Lo Taehyung mana? Biasanya sama kamu? " Tanya Jimin.

" Hyung telat sih, Taetae hyung sudah berada di TKP "

" Ada korban lagi ?"

" Iya hyung, aku disuruh datang kesini dan membawa kalian kesana "

" Hmm. Baiklah " sambung Hoseok sambil berjalan keluar ruangan diikuti Jimin dan Jungkook di belakangnya.

Beberapa menit kemudian mobil mereka sampai ke TKP. Jungkook berjalan didepan karna dia mengetahui tempat Taehyung berada. Sampailah mereka pada sebuah apartement yang sudah di pasangi garis polisi. Jimin dan yang lain mulai memasuki apartement dan langsung masuk kedalam kamar. Dengan memakai sarung tangan, masker dan beberapa alat, mereka mulai mencari bukti.

" Hah.. bersih seperti biasa " keluh Hoseok setelah selesai memeriksa.

" Apakah tim forensik sudah datang ?" Tanya Jimin.

Who Was The Killer And KilledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang