08

9 3 0
                                    

.
.

~Happy Reading~




.
.
Video yang menampilkan ruangan yang sama seperti didalam video kiriman pembunuh jenius, bedanya ada seseorang yang tangannya diikat dan digantung keatas.

" Hai semua! Kalian merindukanku ?" Tanya pembunuh. Didalam video dengan penampilan yang sama dengan sebelumnya.

" Kalian ingat siapa orang yang aku gantung ini ?"

" Ahh.. Chan Soo dokter hewan. Dia korban kedua " ucap Jimin pelan.

" Tepat sekali. Ternyata kalian pintar " si psikopat itu berjalan kebelakang Chan soo sambil memegang 2 buah fillet knife.

Kepala Chan Soo mulai bergerak gelisah, dia sudah berusaha berteriak namun tak bisa karna ada sebuah kain putih yang menutupi mulutnya. Namun begaikan tidak perduli psikopat itu meletakkan pisau di tengah leher Chan Soo. Secara perlahan pisau itu masuk kedalam lehernya membuat Chan Soo kembali diam menahan sakit. Sedangkan slaah satu pisau ditangan psikopat gila itu mengarah pada mata kiri Chan Soo. Chan Soo sudah berteriak sekencang yang dia bisa saat dengan perlahan pisau yang tajam, kecil namun panjanh itu menusuk matanya membuat darah mengalir dari matanya dan Jimin bersusah payah menahan emosinya.

Sesekali psikopat itu tertawa mendengar teriakan kecil dari Chan Soo. Pisau kembali ditancapkan dengan cepat kelehar Chan Soo sampai tembus kebelakang lehernya. Dan Chan Soo dipastikan tewas. Psikopat itu melepas semua ikatan ditubuh Chan Soo, membiarkan tubuh itu jatuh kelantai dengan darah yang merembes keluar. Psikopat gila itu mencabut satu pisau dileher Chan Soo dan pembunuh itu menusuk perut Chan Soo dan merobeknya dengan kuat. Sadis!! Apalagi saat tangan dibalut sarung tangan berwarna hitam masuk kedalam perut korban dan menarik keluar ususnya.

" HYUNG PERCEPAT VIDEO ITU !!! " Jungkook berteriak dengan tubuh yang gemetar. Hoseok tanpa ragu mempercepat videonya dan berhenti tepat disalah satu scene dimana si pembunuh itu berdiri ditengah ruangan. Bersih tanpa noda ataupun mayat.

" Bisa kutebak kalian mempercepat videonya. Sebenarnya itu video yang bagus, aku memang menyiapkan untuk kalian tapi tak apa, aku akan menggantinya dengan video yang lain " Gambar berganti kesebuah dapur bergaya minimalis. Pembunuh itu sudah berada disana dan terlihat beberapa macam pisau tersusun diatas pantry.

Pembunuh itu membuka kulkas dan mengambil sebuah kantung plastik hitam. Dia mengeluarkan isi kantung yang ternyata sebuah tangan manusia yang diyakini milik Chan Soo. Dia mengambil pisau dan mulai menguliti tangan tersebut sampai semua kulitnya terlepas. Dengan telaten pembunuh itu memisahkan tulang dan dagingnya dan memotong daging itu ditempat cuci piring. Selama daging itu direndam, dia menyiapkan penggorengan dan beberapa bumbu.

Oh tuhan jangan bilang dia mau memasak daging itu untuk dimakan • batin Jimin. Namun sayang didalam video, psikopat itu benar-benar memasaknya. Setelah daging itu matang, dia mengambil sumpit. Disumpitnya sepotong daging dan memakannya. Jimin dan yang lain terkejut apalagi melihat dibagian mulut pada topeng yang dipakai pembunuh itu adalah resleting yang dapat dibuka. Jimin sudah merasa mual melihat adegan itu.

" Daging ini sangat nikmat " ucap Psikopat gila itu. Jungkook sudah terduduk lemas dikursinya. Jimin merasakan sesuatu yang menggenggam tangannya. Jimin juga bisa melihat tatapan Taehyung kearah orang dibelakangnya. Jimin berbalik dan mendapati Luci gemetar dan air mata mengalir dari matanya. Jimin memeluk Luci dan berusaha menenangkannya.

" Sebaiknya kau antar Luci pulang Jim !" Ucap Taehyung.

" Kau.." Jimin menggantung ucapannya.

" Pastikan dia tidak melihat video seperti ini. Video itu akan berdampak buruk pada kondisinya " sambung Taehyung. Jimin mengerti dengan ucapan Taehyung karna Luci masih gemetar didalam pelukannya. Jimin ingin mengantarnya dengan taxi tapi Luci bersikeras ingin berjalan kaki, katanya dia ingin pergi suatu tempat. Akhirnya Jimin harus mengalah.

Jimin mengikuti langkah Luci sampai dia masuk kedalam sebuah sekolah SD. Jimin mengikuti Luci termasuk saat Luci naik dan melewati tembok tersebut dan terkejut melihat sesuatu dibaliknya. Sebuah taman yang dipenuhi dengan bunga. Jalan setapak yang berada ditengah taman mengarah pada sebuah Gasebo, dengan bulan dan bintang dilangit juga ikut menghiasi.

" Dulu aku sekolah di SD ini. Tanah dibagian belakang sekolah dibeli dan dirubah menjadi tempat ini. Namun setahun kemudian taman ini ditinggalkan pemiliknya " jelas Luci. Jimin berjalan kearah Luci dan berdiri ditengah taman. Jimin mengelus lembut pipi Luci dengan punggung tangannya. Luci tersenyum menghadap kearah Jimin. Jimin menarik pinggang Luci agar mendekat kearahnya. Jimin Mendekatkan wajahnya dan mencium Luci tepat dibibirnya. Luci terdiam dan mulai menutup matanya. Bibir Jimin mulai melumat bibir Luci. Ciuman Jimin beralih keleher Luci dan memberikan kissmark disana. Jimin berhenti dan menatap wajah Luci.

" Aku tidak tahu, mungkin aku egois. Tapi aku ingin kau menjadi milikku, apa kau mau?" Tanya Jimin lembut.

" Pertanyaan bodoh! Kau sudah memberikan ini " ucap Luci sambil meraba lehernya yang terdapat tanda kepemilikan dari Jimin.

" Aku bukan wanita murahan yang membiarkan orang asing menciumku begitu saja, kecuali kalau orang itu memang berarti bagiku " lanjut Luci.

Akhirnya hubungan mereka sudah resmi dan Jimin kembali mengatar Luci pulang keapartemennya. Setelah Jimin kembali kekantor untuk menyelesaikan tugasnya. Didalam kamar, Luci sedang menjawab telfon dari seseorang.

" Tumben kau menghubungiku ?" Tanya Luci pada seseorang yang diseberang sana.

" Taxi aku melihatmu dengan Jimin ditempat itu, apakah...."

" Iya "

" Aku baru saja kembali kekota ini tapi sudah mendapat kabar baru "

" Hihihi... Kamu juga tidak akan lama disini. Kau pasti akan kembali lagi kesana "

" Maaf aku tidak bisa menemuimu "

" Hmm.... Tak apa. Ngomong-ngomong kasus ini jadi lebih menarik "

" Kau benar. Kasus yang luar biasa "

" Dan menyenangkan " sambung Luci.

" Kau tidak ingin memberitahu Jimin ?"

" Tidak. Biarkan ini menjadi kejutan "

" Terserah padamu. Aku harus berangkat "

" Hmm.. hati-hati dijalan " Luci mengakhiri percakapannya.

" Ya kasus ini sangat menarik. Hahahahahahaha !!" Tawa Luci menggema didalam ruangan itu.









..
.
.






.
.
.
.


Mian jika banyak ketypoan.
Dan maaf banget lama nggak up.
Karna mau hari raya jadi sibuk bantu-bantu dirumah. Maklumlah namanya juga perempuan..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who Was The Killer And KilledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang