Nippon Pelindung

160 12 3
                                    

Seseorang murid bertanya pada Hellenina, tentang bagaimana belanda itu. Hellenina hanya tersenyum, ya wajahnya sangat belanda, nenek moyangnya orang belanda, sehari-hari ia berbahasa belanda. Tapi logatnya sangat kental jawa, medoknya khas surabaya dengan penekanan yang kasar juga tebal. Hellenina terpaku, tak ada satupun penyesalan ia dilahirkan di tanah jajahan.

Bertahun-tahun setelahnya, Hellenina tetaplah tumbuh menjadi dewasa yang memiliki cinta yang penuh di hatinya. Meski seolah tidak pernah dianggap Syailendra, perasaan Hellenina tidak pernah padam untuk menganggumi. Hingga suatu hari Hellenina datang ke sekolah Syailendra untuk memberikan masakannya. Sayangnya Syailendra menolak pemberian gadis itu. Digeretlah Hellenina dibalik pohon rindang dibelakang sekolah. Tentu, tindakan syailendra tidak tanpa alasan.

"Untuk apa?" Tanya Syailendra bisikannya terdengar sangat tegas.

"Aku memasakan ini untukmu" Jawab Hellenina mencoba menenangkannya.

"Kau menyogokku untuk melindungi keluargamu, tidak akan." Mata Syailendra menatap menghukum.

"Aku tidak melakukan untuk itu." Ujar Hellenina.

"Lalu untuk apa?. Posisi belanda sedang diujung tanduk sekarang. Pilihan bangsamu hanya dua, mati di tangan pribumi atau ditangan Jepang." Ujar Syailendra.

"Aku tidak peduli aku mau mati ditanganmu atau di tangan Jepang. Tidak peduli.Dan kau tahu pikiranmu terlalu jauh untuk itu." Ketika kebaikannyya di anggap sebuah keburukan, Sebagian hati Hellenina terluka. "Aku membuatkanmu makanan dengan racun tikus didalamnya, jangan lupa dimakan." Gertak Hellenina sebelum ia pergi.

Helenina berjalan dengan kaki yang separuh di hentakan. Terdengar dari langkah kakinya ia kesal, kemudian ia mengayuh sepedanya tak menentu arah. Ia hanya kesal, dan meluapkan amarahnya dengan kayuhan yang hampir membuat gerigi sepedahnya hendak patah.

Dan pedal itu benar-benar patah di tepian jembatan perak. Mata Helenina menyiratkan amarah, untung saja ia tidak membuang sepedahnya di lepas samudera. Napasnya memburu mengeluarkan amarah yang tertahan. Tubuhnya memerah di bawah sayatan sinar matahari yang nampak terik. Di pinggiran semenanjung jawa, Dari kejauhan Mata biru helenina menangkap hal yang nampak aneh.

Sepertinya kedatangan Nipon itu benar adanya.

dari kejauhan Eijiro Hasegawa, menatap matahari yang hampir padam. sudah bermil-mil jauhnya kapal itu berjarak dari daratan filipina menuju hindia belanda. aroma rempah yang menyengat seakan mengganggu penciuman Eiji sosok nipon yang haus akan darah.

Eiji menarik napasnya panjang, petarungan seperti apa lagi yang akan menunggunya di tanah harapan. Tidak dia tidak takut akan sebuah peperangan. Tubuhnya sudah di persiapkan untuk mati di tanah rantau. Apabila bukan senapan musuh yang mengenainya hingga menemu ajal, maka ada pedang yang harus ia tancapkan dengan suka rela bila kalah di medan perang.

Eijiro Hasegawa adalah seorang Gunseibu yang di tugaskan di jawa timur. Sosok beringas yang sudah berpuasa sekian purnama dari belaian perempuan dan darah. Melihat daratan membuat hasrat hewannya semakin beringas. Kedatangannya di tanah jawa adalah akhir dari pemerintahan belanda di tanah harapan.

Eijiro turun dari kapal dengan di sambut beberapa tentara yang hormat kepadanya. Ya, seorang komandan yang begitu di segani oleh para tentara jepang. Ia adalah seseorang yang cerdas akan tak-tik perang, tidak di pungkiri dia adalah anak dari jenderal besar.

Kedatangan tentara jepang adalah malapetaka bagi orang belanda yang kakinya masih menginjak dintanah jawa. Hellenina segera pulang kerumahnya, dimana didalam rumah sudah di adakan sebuah konferensi antar orang-orang belanda.

Hellenina masuk kedalam rumahnya dengan sembari berlari, ia bahkan sampai hampir terjerembab karena kakinya yang hampir tersandung palang pintu. "Mama..." panggil Hellen saat tubuhnya di tangkap oleh ibunya.
"Aku... aku melihat orang orang bermata sipit itu." Beritahu Hellenina dengan histeris.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Usai Fajar KemerdekaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang