SIM 14

1.2K 138 8
                                    

Mohon maap jika terjadi typo yang bertebaran seperti bintang dilangit sana wkwkwk

Mohon maap jika terjadi typo yang bertebaran seperti bintang dilangit sana wkwkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AKHHHH!!!!!"

Plak!

Yerin berteriak dan menghadiahi jungkook dengan tamparan di pipinya.

"Sedang apa kau disini jungkook?!"yerin menyilangkan kedua tangannya didadanya dan..

Kemana braku?-batinnya.

"Aish noona sakit...aku hanya ingin tidur bersama noona"jungkook menatap yerin dengan tatapan sayunya seraya memegang bekas tamparan yang yerin berikan padanya.

Yerin menatap tajam jungkook "apa yang kau lakukan semalam eoh?!"

"Melepaskan benda itu"jungkook menunjuk pakaian dalamnya yang berada disamping bantal yerin.

Yerin spontan memukuli jungkook "kelinci mesum!siluman kelinci!kelinci gila!"

"Akh noona sakit!noona hentikan!noona!"

Klek!

Pintu kamar tiba-tiba terbuka dan menampilkan jhope yang menatap mereka dengan ekspresi terkejut, bahkan sangat.

Bagaimana jhope tidak berfikir aneh-aneh, saat dia masuk posisi yerin menduduki perut jungkook yang sedang terlentang dikasur, ambigu kan hm.

"Baiklah,sepertinya aku mengganggu kalian,lanjutkan aku akan pergi"jhope lantas menutup kembali pintunya.

Sedangkan yerin dan jungkook saling bertatapan dan akhirnya yerin memutuskan untuk berdiri dipinggir kasur seraya menundukkan kepalanya.

"Hm noona-"

"Aku mau mandi dulu"yerin berlari mengambil bra miliknya lalu memasuki kamar mandi,dia berusaha untuk menghilangkan rasa malunya saat ini.

Yerin pov.

Aku mengunci pintu kamar mandi, aku takut jika jungkook masuk saat aku sedang mandi.

Aku menyenderkan tubuhku dipintu seraya memegang dadaku yang sedang berdetak kencang ini.

Dasar kelinci mesum! Aku akan membunuhnya nanti!-batinku.

"Ck mana bisa kau membunuhnya"

Suara itu mengejutkanku, membuatku langsung menatap kearah sumber suara itu.





Jimin??

Saat aku melihatnya sedang menatapku dibathup, aku ingin teriak namun dengan cepat dia membekap mulutku dari belakang.

"Shutt jangan berisik,aku hanya ingin mandi bersamamu"ucapnya berbisik padaku.

"Hmptt.."aku berusaha berbicara.

Dia menatapku dengan senyuman diwajahnya, terlihat dari ujung mataku.

"Berjanjilah tidak akan berisik,atau aku akan menghisap darahmu"

She Is Mine{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang