chapter 1

12.3K 559 42
                                    

Aku terbangun di sebuah kamar yang tidak aku ketahui. Memperhatikan sebuah kamar yang ku tempati dan dapat ku pastikan bahwa aku bukan di kamar ku.

Dengan perlahan aku bangkit dan memposisikan diriku untuk bersandar.

Aku memilih mengamati dengan teliti kamar yang sedang aku tempati.
Kamar ini sangat nyaman dan bernuansa perpaduan hitam dan putih,menjadikan kamar ini sangat mewah dengan sentuhan modern di semau peralatan yang ada di kamar ini.

Aku memandang takjub sekeliling sampai pandangan ku mengarah pada sebuah jendela yang sangat lebar berada di sampingku. Jendela itu menyuguhkan pemandangan yang sangat indah dan di bawa sana terdapat kolam renang yang sangat luas.

Aku masih mengagumi pemandangan ini,sampai aku mendengar suara ketukan pintu. Aku bingung harus melakukan apa,lebih baik aku diam dan menunggu.

Beberapa saat kemudian ketukan itu bergantikan dengan suara pintu yang terbuka. Aku melihat seorang wanita paruh baya yang berpakaian seperti maid disini masuk seraya mendorong troli yang ku yakini berisi makanan kerena kau bisa mencium aroma yang menguap ke Indra penciumanku.

"Permisi nonna,syukur la anda sudah sadar. Saya di perintahkan tuan Taehyung untuk mengantar makanan untuk anda.

Pelayan itu berjalan kearah ku lalu meletakkan hidangan itu. Aku memandang wanita paruh baya itu dengan pandangan bingung.

"Hmm,ajhuma boleh aku bertanya?"
Aku bertanya seraya memandangnya.
Wanita itu balas menatapku sambil tersenyum."Silahkan nonna.

"Hmm begini..bisakah aku tau kenapa aku di sini?tanyaku bingung karena aku tidak mengenali tempat ini.

"Nonna di bawa tuan Taehyung semalam.
Tuan bilang bahwa ia tidak sengaja menemukan anda yang sedang tertidur di halte.

Ahhh aku ingat,aku kabur dari rumah paman karena pamanku memaksaku untuk dengan pria pilihan nya dengan alasan karena orang tua pria telah membantu paman di masa lalu padahal aku tahu paman menjual ku.

"Lalu ini kamar sapa ajhuma?"tanyaku seraya memandang kamar ini.

"Ini kamar tuan Taehyung nonna.

Ahhh aku baru sadar bahwa aku berada di kamar laki laki. Aroma kamar ini begitu maskulin. Aku mulai berpikir tentang pria itu,ia benar benar sangat baik. Selain menolong ku,ia juga meminjam kan kamar untukku. Aku mulai penasaran dengannya.

"Ajhuma,bisakah aku tahu dimana pria yang bernama Taehyung ?"tanyaku penasaran.

"Tuan Taehyung sedang tidak berada di Mension nonna,ia sedang bekerja. Ia akan kembali nanti sore.

"Hmm begitu ya,tapi bisakah aku tau ciri ciri nya ajhuma.

"Ia tampan dan juga tinggi.

Aku mengangguk kan kepala ku. Setelah itu aku memandang makanan yang berada di sampingku.

"Bolehkah aku makan ahjuma.

Aku melihat ajhuam tersenyum.

"Tentu nonna, makanan ini di sediakan untuk nonna.

Aku tersenyum. Langsung saja aku makan makanan tersebut.

"Saya permisi dulu nonna,ada pekerjaan yang harus saya selesaikan lagi. Jika ada yang nona butuhkan,nona bisa menekan tombol angka 1 telepon yang berada di meja nakas sebelah kiri Anda."

Setelah itu pintu terturup,aku melanjutkan makananku. Entahlah perut sangat lapar saat ini.


Aku berjalan jalan mengelilingi mension ini. Setelah menghabiskan makanan,aku memutuskan untuk jalan jalan namun sebelum itu aku meminta pelayan disini untuk meminjam kan aku baju karena aku ingin membersihkan diriku.

Aku keliling tanpa melewatkan satu pun pemandangan yang berada di mension ini. Semua peralatan disini terlihat malah dan modern. Dan aku baru menyadari semua jendela disini mengarah pada satu pemandangan.

Aku berhenti di sebuah ruangan yang berada paling pojok mension ini.
Ruangan itu membuatku penasaran.

Perlahan aku berjalan memasuki ruangan tersebut dan aku bisa sisi kanan dan kiri ruangan tersebut penuh buku buku. Aku berjalan lebih masuk dan melihat sebuah ruang kerja berada di tengah.

Aku mengamati tiap tiap buku yang berada di sana dan pandangan ku berhenti saat aku menemukan sebuah buku yang membuatku tertarik"Manajemen". Aku memiliki mimpi bisa menjadi seorang pemimpin di sebuah perusahaan.

Aku mengambil buku itu lalu menunduk kan diriku di meja kerja di sana lalu mulai membaca buku itu.

Aku telah selesai membaca buku itu, perlahan aku merenggangkan otot otot ku. Mungkin karena aku larut dalam membaca,aku sampai lupa waktu.

Aku selesai merenggangkan ototku lalu memutuskan untuk meletakkan buku itu tempat semula. Namun, belom sempat aku bangkit. Aku di kejutkan oleh seorang pria membuka pintu.

Aku melihat ia sempat terkejut.

Aku yakin pria itu salah Taehyung.
Karena mendengar apa yang ajhuma katakan bahwa ia pria yang bernama Taehyung itu tinggi dan juga tampan. ya kuakui ia tampan.

Tapi dia melihatku dengan tatapan tajam,aku langsung bangkit dan menunduk takut pada nya.

Aku tahu aku sudah lancang memasuki ruang kerjanya dengan seenaknya.

"Aku...maafkan aku..aku sudah lancang memasuki ruang kerjamu. Aku tadi sedang berjalan jalan di sekitar sini dan...dan aku...tidak sengaja menemukan ruangan ini lalu memilih membaca salah satu buku yang berada di sini...maaf...aku juga sudah memakai kursi ruang kerja mu untuk tempatku membaca."kelasku

Sungguh aku takut pria itu memandangku tajam.

Aku mendengar suara langkah kaki mendekat kearah ku. Aku yakin pria itu pria itu berjalan kearah ku.

"Apa kau baik baik saja?

"Apa

"Hmm

aku mendongak menatapnya. Mata kami bertemu. Ku akui ia benar benar tampan jika menatap nya dengan jarak sedekat ini.

"Kau baik baik saja?"tanya pria itu lagi.

Aku mengangguk kan kepala ku.

"Apa...apa kau bernama Taehyung?"

"Iya,namaku Kim taehyung.dan kau

"Jeon jungkook,kau bisa memanggilku Jungkook.

Ku lihat ia tersenyum.

Ah ada apa dengan jantungku.bantinku

"Apa kau masih sekolah?berapa umurmu.

"Iya,tepatnya aku masih berada di tingkat akhir di SMA bangtan.

"Kau masih sangat mudah.

Aku memandangnya bingung.

"Bolehkah aku tahu umurmu tuan,tanyaku padanya.

"Umurku 25 tahun. Dan jangan panggil aku tuan,panggil saja namaku atau kau boleh panggil aku dengan sebutan Hyung.

"Tapi,apakah itu tidak sopan.

"Aku lebih nyaman kau memanggil namaku.

Aku menganggukan kepalaku.

Untuk beberapa saat aku diam dengan posisi kami yang berhadapan.

"Bisakah aku tau,mengapa kau tertidur di halte?"tanya nya.

Aku menatap nya. Aku belom siap mengatakan nya.

Tiba tiba aku sedikit terkejut ketika sebuah tangan mengusap rambutku.

"Tidak apa jika kau tak ingin menceritakannya. Kau bisa bercerita di lain waktu. Ucapnya

Aku tersenyum kearahnya.

Dia memang pria yang sangat baik juga pengertian.




Tbc.

mafia (vkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang