MASA

24 4 0
                                    

Matahari yang serakah datang sebagai sang surya, menampakkan dirinya sebagai harapan,

Menghabisi semua lawan yang ada di lingkarannya, melahap cahaya dan menggantikannya dengan panas yang tak tertahankan,

Membuat manusia di permukaan bumi merontah-rontah akibat ulahnya, gelombang udara yang semakin tipis membuat lingkaran panas semakin menjadi-jadi.

Bukan hanya itu saja,
Manusia dengan segala ketamakannya pula mencoba segala cara untuk menutupi diri dari panas neraka, dengan cara yang tak kalah mengejutkannya.

Apa yang mereka lakukan? Tak tahu.

....

Masa yang terbaik dalam hidupku, bukan berbicara tentang teman, keluarga, ataupun sahabat,

Masa terbaik dalam hidupku adalah kesunyian, ketenangan serta kedamaian yang menancap baik di sela ronggah hidupku,

Aku tak payah bersusah diri untuk mencari kesenangan terbaik dari orang lain.

Aku pernah mengalami hal buruk dengan perlakukan ku yang terlalu baik pada teman ku, sehingga tak sadar dirinya lah yang memanfaat kan kondisi ku yang seolah hanya dialah teman ku satu-satunya, sedih.

Aku takut kecewa, aku takut kebaikan ku tak dibalas, aku takut dengan apa yang ku lakuni, aku takut orang menilai tidak-tidak dari ku, aku takut sangat takut.

Lebih baik berpura-pura menjadi orang yang tidak peduli, dari pada menjadi orang yang peduli namun tak dihargai,

Sesimple itu kah? Tidak sama sekali, ini jauh lebih terikat dan menjaring, tidak semudah itu kawan.

....

Ketika ku mulai tertarik dengan lawan jenis ku, si Jantan yang ku selalu tunggu jejak kakinya, entah hidupku begitu aneh sangat aneh, aku terobsesi padanya, semua cara ku lakukan untuk mendapat perhatiannya, bekeliling di sentero sekolah mencari kehadirannya, dan entah diriku tak pernah merasa jenuh saat melakukannya.

Dengan masalah ku tak pernah henti seperti keran air yang bisa saja di hentikan atau di alirkan dengan satu putaran, deras dan terus menerus sehingga dapat menerobos bagian terkecil yang ada di depannya, menghancurkannya walaupun dia sekeras batu karang.

Masalah datang dari keluarga ku sendiri, bagian terdekat dalam hidupku, bagian yang paling ku harapkan dari 3 komponen yang ku sebutkan tadi, tapi mereka sama saja, mereka menilai ku sebagai anak gampangan, anak yang aneh, anak yang bisu, dan anak yang tak bisa melakukan apapun,

Terpukul, namun itu sudah menjadi makanan sehari-hari ku,

Aku menjadi seorang yang kuat, seorang yang tak payah untuk mengeluarkan hujan untuk hal yang tak layak, aku tidak menjadi anak yang cengeng dan gampang tersinggung,

Aku tetap tenang, dan menunggu waktu nya tiba.

Keluh Kesah | CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang