3

5.5K 324 3
                                    

Hallo minna,

Author hrap kalian sehat selalu,

Cerita ga jelas, typo bertebaran

Happy reading minna 😊😊☺

















Sasuke memutuskan pergi ke perpustakaan untuk menghabiskan rasa bosannya dikelas, murid XI-A hari ini tidak ada pelajaran matematika karena Ibiki sensei berhalangan masuk, ia mengantar istrinya yang harus melahirkan, maka dari itu selama 2 jam kelas mereka kosong. Sasuke yang tidak tahan dengan kelakuan Shion memutuskan pergi keluar dari kelasnya, ia tidak menyukai gadis yang caper dan genit seperti itu.

Sasuke mengambil buku bertema sastra dan membacanya disudut ruangan, ia membaca dengan khusyuk sampai tiba-tiba sekelebat warna pink lewat didekat rak buku, Sasuke mengerjapkan matanya berfikir jika mungkin ia berkhayal melihat gadis bersoft pink. Sasuke memutuskan membaca kembali bukunya. Saat sedang asyik-asyiknya membaca telinga Sasuke menangkap suara seseorang berbicara di balik rak didepannya.

"Aku bisa bawa sendiri kok, Toneri-san."

Suara gadis itu begitu lembut dan halus,

"Biar aku bantu, Sakura" sahut seseorang lagi, kali ini suara laki-laki.

Sasuke berdiri dari kursinya dan memutuskan untuk meminjam buku sastra yang ia baca, ia berjalan ke arah meja penjaga perpustakaan, tetapi bukan hanya penjaga perpustakaan saja yang ada disana, terlihat ada seorang siswa berambut putih dan gadis yang berambut.....soft pink memunggunginya. Sasuke sedikit kaget melihat gadis yang membuat jantungnya berdetak kencang sedang bersama lelaki selama ini ia hanya melihat gadis itu bersama teman perempuannya yang berambut ungu panjang. Sasuke mendekati mereka berdua dan mendengar apa yang dibicarakan oleh mereka,

"Aku tidak ingin merepotkanmu, Toneri-san." ucap gadis itu pelan.
"Aku tidak merasa direpotkan," sahut lelaki yang Sasuke rasa familiar.

Penjaga perpustakaan sudah selesai mencatat buku-buku yang akan dipinjam oleh gadis itu, dan gadis itu mengambilnya kemudian lelaki berambut putih itu merebut buku-buku yang berada dipelukan gadis itu, gadis itu tampak ingin protes tapi ditahan karena lelaki berambut putih itu sudah berjalan beberapa langkah didepannya,

"Arigatou gozaimasu Samui-sensei."

Gadis itu menunduk kemudian berjalan mengejar temannya.

Sasuke melihat gadis itu berjalan bersama teman lelakinya, dan mereka berjarak beberapa meter didepannya. Sasuke memutuskan untuk mengikuti gadis itu, ia penasaran dimana kelas gadis itu, tanpa terasa mereka bertiga berada ditangga untuk naik ke lantai 2. Setelah sampai dilantai 2, Sasuke melihat gadis itu dan teman lelakinya berbelok ke arah kiri. Disebelah kiri ada 2 kelas yaitu XI-A dan XI-B sedangkan disebelah kanan ada juga ada 2 yaitu XI-C dan XI-D. Kelas Sasuke terletak diujung sebelah kiri dan gadis itu berbelok ke arah kiri dan memasuki kelas XI-B bersama temannya tadi. (Jadi, kelasnya berada disebelah kelasku? Dan siapa tadi namanya?......ah iya.....Sakura). Sasuke berjalan melewati kelas Sakura dan melirik dari ujung matanya apa yang dilakukan gadis itu, gadis itu ternyata sedang membaca buku yang dibawanya dari perpustakaan dimejanya yang terletak di ujung kiri paling depan.

Tiba-tiba saja semua siswi di kelas XI-B melihat ke arah Sasuke yang berjalan melewati kelas mereka, mereka menjerit keras menyebut-nyebut namanya,

"Sasuke-kun!!"
"Sasuke-kun, aishiteru...."
"Sasuke-kun ayo makan siang denganku...."
"Sasuke...."

Sasuke mempercepat langkah kakinya ke kelasnya. Sakura yang mendengar teman-temannya menjerit-jerit tak jelas, mengernyitkan dahinya dan memandang kesebelah kanannya,

"Hina-chan apa yang terjadi?"
"Aku juga tidak tau Sakura-chan."

Hinata menghentikan teman sekelas mereeka yang bernama Tayuya,

"Mengapa semua siswi menjerit-jerit?" tanya Hinata.
"Oh, mereka baru saja melihat Sasuke-kun lewat." jawab Tayuya dengan senyuman riang.

Tayuya bergegas kembali ke tempat duduknya.

"Siapa itu Sasuke?" tanya Hinata sambil memandang ke arah Sakura.

Sakura mengangkat bahu tanda bahwa ia tak tau dan melanjutkan bacaannya yang tertunda.

Hinata dan Sakura berjalan ke arah gerbang JSHS, tadi Hinata menyuruh Sakura untuk menginap dirumahnya berhubungan mereka mendapat tugas kelompok dari Iruka sensei. Sakura setuju-setuju saja, lagian di Jepang ia hanya tinggal sendirian, kebetulan Sakura itu anak tunggal, kedua orang tuanya tinggal di desa terpencil yaitu Otogakure. Mengapa Sakura bisa bersekolah disini? Sakura sekolah di Jepang karena ia mendapatkan beasiswa dari sekolahnya yang lama, Otogakuen High School. Setelah menempuh perjalanan selama dua puluh menit, akhirnya Sakura dan Hinata sampai dirumah Hinata, tidsk bisa dibilang rumah mengingat rumah Hinata itu sangat besar dan luas, lebih mengarah ke mansion.

Hinata menyuruh Sakura untuk masuk ke dalam kamarnya sedangkan ia ingin mengambil cemilan dan minuman untuk mereka dikamar. Keluarga Hinata juga mempekerjakan banyak maid, tapi Hinata lebih suka melakukan sesuatu sendiri daripada menyuruh maidnya. Ia akan menyuruh maidnya jika pekerjaan itu tidak bisa ia lakukan sendiri.

"Sakura-chan minumlah," Hinata memberi segelas jus stroberi ke arah Sakura dan Sakura mengambilnya,

"Arigatou Hina-chan,"

"Douita,Sakura-chan,"

Hinata meminum jus jeruknya.

"Ayo, kita kerjakan tugasnya, " ucap Hinata mengeluarkan semua buku biologinya.

Mereka asyik mengerjakan tugas itu bersama-sama bahkan sampai hari menjelang malam.

"Astaga, aku baru sadar jika sudah jam 7 malam," ucap Hinata.

Sakura dan Hinata menyimpan hasil pekerjaan mereka dan membereskan buku-buku yang bertebaran. Mereka berdua buru-buru membersihkan diri dan turun ke lantai bawah. Terlihat sudah ada tempura, telur gulung dan sushi serta ocha hangat diatas meja.

"Ittadakimasu," ucap mereka serempak.

Setelah selesai Hinata dan Sakura naik ke atas dan masuk ke dalam kamar Hinata.

"Hina-chan," ucap Sakura memecah keheningan.
"Ya, Sakura-chan?"

Hinata memandang Sakura dengan pandangan bertanya-tanya.

"Apa kau tidak merasa kesepian dimansion sebesar ini?"
"Sebenarnya aku merasa kesepian tapi mau bagaimana lagi, otousan dan okasanku sibuk mengurus bisnis mereka yang berada di Amerika sedangkan Neji-nii sibuk mengurus bisnis yang ada di Kirigakure. Aku hanya memakluminya saja Sakura-chan."

Hening sejenak, tiba-tiba Hinata bertanya pada Sakura membuat Sakura sedikit bingung,

"Bagaimana kalau kau tinggal disini untuk menemaniku, Sakura-chan?" tawar Hinata.
"Aa...aku...takut merepotkanmu Hina-chan."
"Tidak apa-apa. Ku mohon tinggallah disini Sakura-chan,"

Hinata menakupkan kedua tangannya memohon pada Sakura, Hinata tau Sakura disini tinggal sendirian orang tuanya berada di Otogakure dan disini Sakura tidak memiliki saudara, Sakura sebenarnya merasa tidak enak dengan Hinata yang memohon padanya untuk tinggal disini, tapi ia merasa akan menyusahkan Hinata nantinya, Sakura berfikir sejenak dan telah memutuskan,

"Baiklah aku akan tinggal disini Hina-chan. Tapi dengan 1 syarat."
"Apa itu?"
"Bolehkah aku membantu memasak disini, itung-itung sebagai ucapan terima kasihku pada keluargamu?"

Hinata mengangguk setuju dan berlari ke arah Sakura serta memeluknya erat,

"Arigatou, Sakura-chan. Kau sahabat terbaikku!" teriaknya senang.

















Gomen ne trllu singkat,

Jgn lupa berikan vomment ya,

Arigatou minna 😊😊☺☺

Adore You 🌸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang