Adore You 🌸

15

Hallo minna,

Arigatou yg udh vomment n read fanfict ini ya,

Happy reading minna 😊😉☺

Seperti dugaan Hinata, sejak Sasuke memutuskan pergi Sakura lebih sering menangis dan sedikit tertutup ppada orang lain. 4 tahun sudah berlalu sejak mereka lulus dari JSHS. Sedikit demi sedikit Sakura mulai membenahi perasaannya yang kehilangan Sasuke, tidak mudah baginya tapi ia harus melakukan itu. Sakura hanya bersahabat dengan Hinata, Naruto dan Toneri saja, sedangkan jika ada lelaki yang ingin berteman dengannya, ia langsung memutuskan menjauh. Sakura juga sudah menyadari perasaannya pada Sasuke bukan perasaan pada seorang teman tetapi lebih ke arah perasaan wanita terhadap lelaki yang dicintainya. Sakura tidak berhubungan dengan Sasuke lagi semenjak Sasuke pergi.

Saat ini Sakura, Hinata, Naruto dan Toneri mengemban pendidikan di Universitas Japan. Sakura, Hinata dan Toneri mengambil jurusan Hukum sedangkan Naruto mengambil jurusan bisnis disana. Mereka saat ini sudah mencapai semester 6.

    Kantin UJ,
Sakura dan Toneri sedang duduk disalah satu meja yang berada ditengah kantin. Mereka berdua memutuskan untuk pergi duluan ke kantin karena Hinata dipanggil oleh Sai-sensei tadi ke ruangannya.

“Sakura, kau ingin pesan apa?” tawar Toneri mengingat meraka baru saja duduk disana.

Sakura menatap Toneri dan menjawab,

“Jus stroberi saja.”
“Kau tidak ingin makan?” tanya Toneri sambil menatap Sakura heran.
“Iie, aku lagi malas makan.” Jawab Sakura pelan.
“Baiklah,”

Toneri pergi membeli pesanan mereka. Tiba-tiba lelaki berambut kuning berbentuk durian menghampiri meja Sakura.

“Sakura-chan!” lelaki itu tersenyum lebar nampak sekali ia tipe orang yang sangat ceria.
“Naruto,”

Naruto duduk didepan Sakura.

“Ah, aku tak melihat Hinata-hime, dimana dia dattebayou?”

Naruto memutar kepalanya mencari-cari keberadaan kekasihnya itu.

“Hinata sedang ada urusan dengan Sai-sensei,” jelas Sakura.

Kalian pasti bertanya-tanya sejak kapan Naruto dan Hinata pacaran. Mereka berdua pacaran sejak mereka berada disemester 2, sudah 2 tahun mereka berpacaran. Toneri kembali dengan pesanan mereka dan duduk disebelah kiri Sakura.

“Arigatou Toneri-kun,” ucap Sakura dengan senang.
“Douita, Sakura.”

Naruto menekuk wajahnya.

“Aku seperti orang ketiga disini, dattebayou.” ucap Naruto kesal.

Sakura tertawa sedangkan Toneri yang mendengar itu hanya  acuh saja.

“Konnichiwa minna.”

Hinata duduk ke bangku yang terisa yakni disebelah Naruto. Hinata melihat ke arah meja,

“Ano, Naruto-kun kau tidak memesan apapun?”
“Aku tidak ingin makan jika tidak ada kau Hime.” rayu Naruto.

Sakura terkekeh ringan sedangkan Toneri mendengus mendengar gombalan receh Narruto. Hinata yang mendengar itu memerah,

“Hime, kau ingin pesan apa? Biar pangeranmu ini yang akan ambilkan, dattebayou.”
“Ter-sse-rah Naruto-kkun.” Jawab Hinata gugup.

Siapa yang tidak gugup digombali oleh lelaki yang kau cintai. Sakura tertawa keras,

“Astaga, Naruto tak ku sangka kau pintar menggombal.” ucap Sakura sambil mengusap airmata disudut matanya karena terlalu lama tertawa.
“Gombalanmu receh,” ucap Toneri mengejek.
“Dasar kakek tua sialan. Aku heran kenapa Sakura betah berada didekatmu, dattebayou!”