Mereka bertiga, Woojin, Hyesa dan Jihoon terus-terusan menghabisakan waktu bersama selama 5 hari berturut-turut. Hingga suatu hari Jihoon mengatakan sesuatu kepada Woojin dan Hyesa.
"apa?!" teriak Hyesa. Ia tidak pernah terpikirkan sekalipun bahwa Jihoon akan meninggalkannya untuk belajar di negri lain.
Jihoon memeluk Hyesa lembut. "maafkan aku". Dan hal itu sontak membuat air mata Hyesa turun melewati pipinya. Woojin yang hanya diam dari awal Jihoon bercerita pun ikut menitikkan air matanya.
Bukan karna ia lelaki dengan hati yang lemah, tetapi Woojin sudah menganggap Jihoon sebagai saudaranya sendiri.
Woojin bahkan sudah bercerita bahwa Hyesa dan Jihoon adalah teman pertamanya yang memiliki umur yang sama dengannya. Dan itu membuatnya sangat menyayangi Jihoon dan Hyesa. Terlebih lagi ia tidak mempunyai keluarga lagi.
Woojin dirawat dirumah sakit ini atas bantuan pemerintah, karna ia dulunya anak yang berprestasi disekolahnya.
1 hari sebelum keberangkatan Jihoon. Hyesa, Woojin dan Jihoon berencana menghabiskan satu malam sebelum keberangkatan Jihoon bersama. Mereka menonton film, walau pun mereka tau Hyesa tidak akan bisa melihatnya.
Mereka ke rooftop rumah sakit dan bersenang-senang disana.
Saat hari keberangkatan Jihoon telah tiba. Jihoon mengucapkan salam perpisahan mereka di depan rumah sakit. Karna Hyesa dan Woojin tidak bisa ikut mengantarnya ke bandara.