Hyesa POV
Sungguh, aku tidak pernah sedikit pun berpikir bahwa Jihoon akan pergi jauh dariku. Walaupun aku paham maksud Jihoon bukan untuk meninggalkan ku. Tetapi tetap saja.
Aku sangat bersyukur bahwa Woojin masih setia menemani hari-hariku dirumah sakit.
Satu bulan berlalu, aku dan Woojin menjadi semakin dekat. Bahkan aku bisa mengetahui jika Woojin memasuki kamarku hanya dengan langkah kakinya.
Aku sangat hapal dengan suara langkah kaki Woojin sekarang. Aku sudah mulai bisa mengenali segala sesuatunya dengan sentuhan.
Walaupun penglihatanku sekarang sudah hilang dengan sempurna dan penyakit GDA ku sudah mulai dapat terkontrol. Dokter berkata bahwa aku bisa menunggu donor mataku dan tetap berada dirumah sakit.
Tentu saja aku memilih tetap dirumah sakit. Aku tidak akan meninggalkan Woojin sendirian disini. Karna aku... mungkin saja sudah mulai menyukainya. Ah tidak, tetapi aku sudah mencintainya.
Aku sudah menyatakan perasaan sukaku pada Woojin kemarin. Tetapi Woojin tidak menjawab. Ia hanya menyium keningku, dan dapat kusimpulkan ia memiliki perasaan yang sama denganku.
Lalu hari-hari selanjutnya, berjalan dengan sangat cepat. Aku menikmati waktuku dengan Woojin dirumah sakit.
Woojin yang terus melakukan penyembuhan dan aku yang menunggu donor mataku. Walaupun kami tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya, kami cukup tau bahwa kami sekarang bahagia.