『 Wolu 』

2.2K 372 170
                                    

typo tidak bisa dihindari (╥_╥)

Jeongwoo melambaikan tangannya ke yedam, lalu masuk ke dalam sekolahnya tak lupa menyapa pak satpam di depan gerbang.

Sesampainya di depan kelas pintunya masih tertutup rapat, lampu nya juga belum di matikan. Jeongwoo berangkat kepagian apa ya?

"shal—"

"rawrrrrrr!!!"

"astaga..." jeongwoo ngelus dadanya, masang wajah lempengnya. "gak kaget ya aku babi."

"ahh, jeongwoo gak seru ah! Kenapa gak kaget sih??" ucap yeongue kecewa.

"karna jeongwoo gak mau :) udah ah gyu minggir, mau taroh tas gue."

Jeongwoo menggeser tubuh yeongue yang menghalangi jalannya masuk ke dalam kelas, lalu berjalan menuju tempat duduknya. Yeongue menyusul jeongwoo dan duduk di depan jeongwoo

"sepi amat gyu, pada mati ya?"

"hush! Liat tuh masih jam berapa! Kita aja masuknya jam 7 lewat 15 menit."

"kepagian dong ya, gue?" tanya jeongwoo, menyangga kepalanya yang terasa berat karena masih ngantuk dengan tangan kanannya.

"keajaiban gila lo berangkat jam segini, biasa juga deket bel."

"yang nganter kak yedam. Dia mah disiplin, anak teladan, gak pernah telat. Jadilah gue udah di sekolah jam segini." keluhnya.

"kenapa gak kak seunghun aja?"

"kak hun ikut bunda sama ayah ke rumah nenek."

"loh ada apa emangnya?"

"nenek sakit, gyu.."

kriett

"shalom.." ucap seseorang membuka pintunya lebar, lalu duduk di sebelah jeongwoo.

Tangannya terangkat mengusak surai jeongwoo, dan terkekeh. "masih ngatuk, woo?" dibalas anggukan oleh si pemilik surai, lalu memejamkan matanya menyenderkan kepalanya ke pundak haruto.

"kalo mau pacaran bawa obat nyamuk makanya, biar nyamuk kaya gue bisa mati gak ngeliatin kalian mesra - mesraan gini." cibir yeongue, menutup wajahnya dengan lks.

"siapa yang suruh ngeliatin emang, gyu?" tanya jeongwoo.

"au, sapa sih?" balas yeongue setelah itu keluar dari kelas, menyusul kakak kelas kesayangannya.

"yeh ngambekan..."

Haruto tersenyum, lalu merangkul jeongwoo yang tidur menyenderkan kepala di pundaknya. "tumben udah dateng, woo?"

"tau orang yang kemaren kamu temuin di rumah aku kan?" haruto ngangguk. Omong - omong dia keingat kejadian jeongwoo meluk - meluk yedam loh. Jadi panas. "kak yedam itu orangnya disiplin. Lebih baik datang kurang dari jam yang di tentukan dari pada terlambat."

"beneran sepupu kamu kan itu? Bukan simpenan yang diakuin jadi kakak sepupu?"

"apasih, to? Ngarang aja. Ya enggak lah! Kak yedam emang beneran kakak sepupu gue kok, gak usah mikir yang aneh - aneh." jeongwoo bangun dari posisinya, menatap pemuda keturunan jepang jawa di sampingnya.

"salah nggak sih kalo gue cemburu?" haruto cuma ingin ngasih tau apa yang dia rasain selama kemarin aja kok.

Rasanya kaya ada yang beda waktu orang yang kita sayang itu peluk peluk orang lain –ya walaupun yedam bagi jeongwoo itu bukan orang lain, tapi sepupunya.

"nggak salah, artinya kan lo sayang sama gue kalo cemburu..." nggak sayang sama yang itu tuh, anu.

"lo sayang gak sama gue, woo?"

𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐒𝐞𝐠𝐢 𝐑𝐢𝐛𝐞𝐭 ; 𝐇𝐚𝐉𝐞𝐨𝐧𝐠𝐰𝐨𝐨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang