『 Enem 』

3.4K 519 133
                                    

typo's

Jeongwoo lari duluan ke atas bukitnya, saking senengnya sampe nggak ngeliatin jalan–eh jadinya kesandung

Ngeliat tuan putrinya itu jatuh haruto langsung lari nyamperin, ngebersihin lutut jeongwoo yang kotor

"kan jatoh, pelan - pelan makanya sayang.." jeongwoo bangun di bantu haruto sambil ngerucutin bibirnya, matanya udah berkaca - kaca. "cup cup..ada kodok lompat doang tadi..nggak apa pa" haruto meluk jeongwoo sambil di puk puk.

"semangat banget lagian sih, kaya nggak pernah ke sini aja"

"emang nggak pernah :'("

"serius??" haruto natap jeongwoo pake muka ngeledek

"nggak usah mulai lagi deh, bagus - bagus gue lagi mode jinak gini.."

Haruto ketawa, abis itu ngacak rambut jeongwoo. "bercanda kan akunya.."

"sini aku gandeng aja, biar gak jatoh lagi" haruto nautin jemari mereka, terus jalan ke atas bukit sambil gandengan.

Setelah sampai di atas bukit, jeongwoo langsung ngelepasin tautan tangan mereka, terus lari - lari diantara bunga - bunga tulip, matahari, dll deh banyak macam bunga disini

Senyumnya nggak berhenti ngembang dari tadi, bikin haruto yang liatnya adem.

"kenapa ngajaknya nggak dari kemaren - kemaren sih?" jeongwoo berdiri sambil ngerentangin tangannya, ngehirup udara banyak - banyak nikmatin sejuknya udara di atas bukit itu.

"niatnya mau ngajak pas kita abis jadian, tapi kayaknya waktu itu kamu masih dendam deh."

Jeongwoo balik badan ngadep ke haruto yang lagi senyum sambil natap dia.

"hehe maaf, lagian haru nyebelin sih waktu itu"

Haruto jalan ke sebelah jeongwoo, ngeliatin indahnya pemandangan kota di siang hari dari atas sini. Gak lama dia duduk, terus nepuk tempat di sebelahnya—ngode jeongwoo buat duduk di sampingnya.

Jeongwoo duduk, terus haruto langsung tiduran jadiin paha jeongwoo bantalan.

"ya namanya usaha buat dapetin perhatian kamu," haruto ngehadap ke perut jeongwoo, terus di peluk. "kalo nggak gitu kan kamunya nggak notice aku."

Tangan jeongwoo langsung ngelus surai hitam milik pemuda jepang itu, dia ketawa kecil nginget gimana rusuhnya mereka berdua dulu, sampe di panggil bolak balik ke ruang bk di suruh akur tapi malah nggak akur akur.

"hehe berarti dulu gue nggak peka ya?"

"ya bisa dibilang begitu..."

Tangan jeongwoo yang dibuat ngelus rambut langsung di genggam sama haruto.

"haru,"

"kenapa sayang?"

"makasih."

Haruto langsung natap jeongwoo. "buat?"

Jeongwoo ngegeleng, terus senyum. "nggak buat apa - apa. Cuma mau bilang makasih aja.."

Haruto ngunyel ngunyel pipi jeongwoo gemas dan tumbennya jeongwoo nggak marah. Pipinya malah merah shy shy pig gitu.

"btw hari ini langitnya mendung ya, balik yuk yang. Nanti kehujanan kita"

"yeh, mendung apanya? Orang cerah begin—"

DUAR!!

"BUNDAAAA!!!" Jeongwoo langsung merem dan nutup kupingnya, gemeteran.

"kan.."

𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐒𝐞𝐠𝐢 𝐑𝐢𝐛𝐞𝐭 ; 𝐇𝐚𝐉𝐞𝐨𝐧𝐠𝐰𝐨𝐨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang