Perhatian sebelum membaca baca ini dulu, jadi ini ceritanya nanti pakai sistem zigzag:v chap 1 diakunku, chap 2 diakun gabi_iin dan seterusnya, jadi jangan bingung kalau chapnya nanti loncat-loncat.
Itu video diatas gak ada sangkut pautnya yak, karna kusuka aja sama lagu itu mweheheheMaya duduk termenum didalam kamarnya, dengan menatap lurus kedepan setelah itu membaringkan tubuhnya, Maya merasakan gelisah dan bimbang diwaktu bersamaan, dia tidak menyangka kalau Reyhan mengetahui perasaannya.
"Au ah pusing,"
Maya bangkit dari tidurnya lalu masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket, memang tadi Maya belum sempat bersih-bersih karena setelah sampai rumah Maya langsung duduk termenum dikasur.
Didalam kamar mandipun lagi-lagi Maya termenum sampai ketukan pintu diluar kamarnya menyadarkan Maya dari lamunanya, dengan cepat Maya menuntaskan acara mandinya lalu keluar dan membuka pintu kamar dan ternyata adiknya sedang berdiri disana.
"Kenapa Za?" Tanya Maya.
"Ada temen mbak dibawah," ucap Reza, adik Maya satu-satunya. Maya menaikkan sebelah alisnya. "Siapa?"
"Gak tau, cowoknya mbak kali, lagi ngobrol dibawah sama papa, udah ah Reza mau pergi dulu, katanya mbak disuruh cepetan turun." Ujar Reza kemudian berlalu dari kamar Maya. Setelah Reza pergi Maya kembali masuk kekamar untuk berganti pakaian setelah itu turun kebawah untuk melihat siapa tamunya.
Rumah Maya memang berlantai dua, tapi tidak terlalu besar, hanya sedang saja. Papa Maya mempunyai bisnis dibidang kuliner, dimana sudah ada beberapa cabang yang papa Maya bangun.
Maya berhenti ditangga terakhir saat melihat tidak jauh dari tempatnya berdiri ada Reyhan dan papanya yang sedang berbincang.
"Lho mbak kok berdiri disini?" Maya tersentak mendengar suara mamanya yang baru saja keluar dari dapur.
"Eh mama, sini ma biar aku aja yang bawa," ucap Maya mengambil alih nampan berisi minuman dan cemilan yang akan disuguhkan diruang tamu.
"Itu siapa kamu mbak?" Tanya mama.
"Bos aku dikantor ma," balas Maya singkat sambil melangkah menuju ruang tamu diikuti mama disampingnya.
Maya meletakkan nampan dimeja setelah itu ikut duduk disamping papanya tapi baru saja dia mendudukkan tubuhnya lagi-lagi Maya harus terkejut mendengar ucapan papanya.
"Lho mbak kok malah duduk, bukanya siap-siap? Udah ditungguin lho sama nak Reyhan."
"Memangnya Maya mau kemana?" Maya bingung, perasaan tadi dia tidak membuat janji dengan Reyhan.
"Kamu gimana sih mbak, tadi kata nak Reyhannya mau diajak pergi. Udah minta ijin juga sama papa, udah sana siap-siap." Ucap papa mendorong Maya kembali kekamar untuk bersiap-siap. Mau tidak mau Maya melangkah menuju kamarnya lagi untuk mengambil tasnya setelah itu turun lagi kebawah.
"Yaudah om, tante, Reyhan sama Maya pergi dulu ya," pamit Reyhan berdiri dari duduknya lalu menghampiri Maya dan mengenggam tangan Maya.
"Hati-hati dijalan ya Rey," pesan mama yang diangguki Reyhan. Setelah itu mereka berdua pergi dari rumah Maya.
Didalam mobil hanya terisi keheningan karena tidak ada dari keduanya yang berniat memulai percakapan sampai akhirnya Reyhan memulai percakapan.
"Maaf kalau pernyataan saya dikantor tadi membuat kamu tidak nyaman," ucap Reyhan setelah berdehem sesaat membuat Maya yang tengah menatap kejalanan menoleh kearah Reyhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss Adicted
RomanceCoba bayangin kalau kalian punya bos yang nyebelin, suka nyuruh, tapi kalian terlanjur cinta sama dia. Gimana dong? Itulah yang dirasakan Maya selama dia bekerja bersama Reyhan, Maya tidak tahu kapan pastinya perasaan itu muncul. Dia mulai menyadar...