Perkenalan

49 2 0
                                    

"Re, bangun nak kamu nggak sekolah apa, udah pagi ini".
             terdengar suara dari pintu depan kamar ku yang setiap pagi selalu kudengarkan kecuali hari minggu,
"ya bu, bentar mager", sahutku sambil setengah mengantuk,
              mencoba untuk meniggalkan kasur yang sudah setia menemani sepanjang malam. tiba-tiba pintu kamar ku terbuka sepertinya ibu ku datang untuk langsung membangunkan ku tampak di tangan nya sebuah gayung yang berisi air! mungkin penuh, mungkin juga tidak. lebih baik aku duduk saja biar terlihat seperti sudah bangun meskipun pada dasarnya aku masih sangat malas untuk beranjak dari tempat tidur ku, ya benar saja air itu tidak disiram kan karena kalau di siram pasti kasur ku basah dan aku harus repot-repot menjemurnya, ah merepotkan sekali!. "kamu itu udah remaja bentar lagi juga lulus sekolah, masa bangun masih harus dibangunin!",
dia terus menyuapiku dengan kata-kata yang sama di setiap pagi,
"ya bu, maaf aku kan lagi mager bentar", "mager?, ya udah ibu juga mager, kamu masak sendiri ya, bahan-bahan nya juga beli sendiri, ok.",
"eehh ya jangan lah bu, iya-iya nggak mager nih udah bangun kok",
"gitu dong, tapi paling besok juga gitu lagi, ya udah kamu siap-siap sana ibu tunggu di dapur, ibu nyiapin makanan dulu", kemudian dia melangkah meniggalkan kamar ku dengan senyum yang sedikit menghiasi wajah nya, seandainya kalau dia bukan ibu ku mungkin aku sudah mengencani nya, hehe nggak mungkin lebih baik seperti ini,
"oh ya Re tadi kasur mu, nggak sengaja kesiram kamu jemur ya..", eh aku tidak menyadari nya kalau kasur ku sudah basah, ah merepotkan sekali.

           Baiklah semua aktivitas pagi sudah ku selesaikan termasuk menjemur kasur, sekarang saat nya sarapan, seperti biasa masakan ibu adalah yang terbaik untuk mengawali hari tanpa berlama-lama aku duduk dan langsung mengambil makanan yang tadi sudah disiapkan.
"bu nanti aku pulang nya telat ya..",
"eh tumben, emang ada apa?",
"nanti aku ada kerja sambilan bu",
"eh, anak ibu udah kerja ya, udah mulai nggak mager lagi, hehe". sembari sedikit meledek ibu ku tetap menunjuk kan senyum yang indah diwajah nya, senyum yang ntah kenapa hanya melihat nya saja bisa membuat ku semangat memulai aktivitas,
"ya masa aku mager terus bu, kan nggak mungkin",
"baguslah kalau gitu, mau di siapin bekal buat makan siang nggak?",
"nggak usah deh bu, nanti aku beli aja", "oh ya udah ibu nyiapin makan malam aja kalo gitu".sarapan sudah selesai waktunya berangkat ke sekolah,
"bu aku berangkat..", "ya hati-hati".

ayah aku berjanji padamu untuk menjaga senyum ibu agar terus menghiasi wajahnya.

berjalan ke sekolah bagi ku adalah sesuatu yang sangat menguntungkan, selain hemat aku juga bisa sedikit melemaskan otot-otot yang mulai kaku karena kebiasaan ku yang jarang bergerak, ya setidak nya aku harus sedikit memikirkan kesehatan ku karena aku sudah mau mulai bekerja, jadi hal yang merepotkan seperti otot kaku harus sebisa mungkin tidak terjadi!. tak lama kemudian aku merasakan kehadiran seseorang di belakang ku,
"sepertinya aku kenal dengan langkah kaki ini.",
saat aku hendak menoleh ke belakang tiba-tiba seseorang menempuk pundak ku dengan cukup keras!!, mungkin cukup untuk membunuh sekawanan nyamuk yang sedang migrasi.
"oy onta, tumben jalan kaki",
"asem bikin jantungan aja, kalo nyapa biasa aja kali..",
"hehe, maaf-maaf tapi nggak sakit kan", "nggak sih biasa aja, tapi bikin kaget asem",
"hahaha, nikmatin aja".
              ya begitulah teman ku Pras selalu muncul tiba-tiba ntah darimana, tapi ntah kenapa aku merasa cocok berteman dengan dia, apa karena kita berdua se hobi atau hal lain yang aku tidak tahu. meskipun dia memilik otak yang agak geser, tapi mungkin otak ku juga sedikit geser karena berteman dengan dia, setidaknya aku tidak pernah meragukan kualitas perteman ini.

akhirnya sampai juga setelah melalui perjalanan 500 meter yang melelahkan,
"ahh, akhirnya sampai juga tiduran bentar mungkin bisa membuat ku lebih baik", "dih si onta baru jalan bentar udah capek", "tenaga ku kan nggak sama kayak orang normal lain",
"makanya jangan sering di anter!",
"aku cuma nebeng doang kok",
"ya sama aja, intinya tetep aja naik kendaraan kan, eh ngomong-ngomong pr matematika mu udah belum?",
"udah emang kenapa?",
"hehe boleh dong di copas, kemaren habis begadang nonton anime malam, lupa kalo ada pr...",
"tadi ngeledekin sekarang minjem pr, yaudah nih bawa!".
            ya begitulah dia selalu melupakan sesuatu yang penting, ya pada akhirnya aku juga merelakan buku ku untuk di copy paste sama dia, tapi kali ini aku akan meminta sedikit imbalan.
"Pras aku pinjemin tapi nggak gratis ya..", "tenang, gampang lah kalo itu yang penting aku terselamatkan dari guru itu..". memang sih guru(killer) matematika ku agak mengerikan orang nya setiap kali pelajaran dia kelas ini seperti berubah menjadi medan perang, kemaren aja salah seorang di kelas ku di hukum berdiri di luar kelas hanya karena sedikit tidak memperhatikan, ih ngeri!.
"ok, kamu beliin aku poster karakter yang baru ya besok!",
"bisa di atur kalo itu, tenang aja".
           tak lama kemudian bel masuk pun berbunyi sepertinya Pras juga sudah selesai menyalin semua pr ku, kecepatan menyalinnya mengagumkan sampai aku bingung harus memuji nya atau menghujat nya.

bel istirahat pun berbunyi, akhirnya aku bisa bebas sementara dari pelajaran yang cukup melelahkan otak, sepertinya aku akan tidur sebentar karena pulang sekolah aku langsung ke tempat kerjaan jadi tidak ada waktu untuk tidur.
"hmm, sepertinya kelas sebelah kosong, tidur di situ aja lah, mumpung jam masuk pelajaran masih lama",
baiklah aku akan merebahkan badan ku di atas kursi yang sudah aku tata rapih dan mulai memejamkan mata.

"kamu yang berdiam diri disana, jangan hanya berdiam diri saja banyak hal di dunia ini yang cukup menyenangkan untuk di jalani!, kemarilah akan aku ceritakan suatu hal yang menarik."

"siapa?". ah cuma mimpi ternyata, aku terbangun dengan cukup terkejut, mimpi apa yang aku alami tadi?, mimpi yang hampir terlihat nyata seorang gadis cantik dengan senyum yang mirip dengan senyum ibu memanggil ku, apa aku akan bertemu dengan nya di keseharian ku nanti, ah rasanya tidak! mungkin, sedangkan wanita yang biasa ku temui selalu berkata, "pergi jauh-jauh, jangan dekat-dekat", ya bagiku itu adalah hal yang biasa dan aku sendiri juga tidak terlalu memperdulikan nya, karena memang hal tersebut bukan lah sesuatu yang harus dipikirkan. sepertinya bel masuk sudah berbunyi aku harus segera masuk kelas, "semangatlah wahai diriku", tiba-tiba saja muncul kata-kata aneh itu dari dalam otak ku, sebaiknya aku segera bergegas sebelum guru nya datang.

pelajaran pun dimulai dan untung saja aku tidak telat masuk.
"sstt..",
seperti ada yang memanggil ku, tapi siapa?, mungkin perasaan ku saja.
"oy onta..", aku pun menoleh ke belakang dan ternyata si Pras yang memanggilku, "apaan?",
"nanti pulang sekolah anterin ke toko buku dong, ada komik baru yang rilis",
"eh, nggak bisa hari aku ada kerja sambilan, sabtu aja aku anterin",
"eh, tapi kan nggak enak kalo beli nggak pas tanggal rilis nya",
"hari ini pertama masuk kerja semenjak aku di terima, nggak enak kalo langsung ijin",
"ya udah deh, tapi sabtu anterin ya!", "gampang kalo itu, bisa di atur".
            tanpa kusadari guru ku sudah berdiri di sampingku, dia terus melihat ku sambil menunjukkan senyum yang mengerikan! seperti hendak memakan orang,
"ehem, ada yang bisa saya bantu",
" eh nggak bu, maaf",
"kalau gitu jangan ngobrol dulu ya, nanti kalau ngobrol lagi kamu yang gantiin saya di depan ya, biar saya yang duduk di sini gantiin kamu, ok",
sambil menunduk aku mengiyakan ucapannya, di satu sisi aku merasa tenang karena dia tidak semengerikan guru matematika, tapi disisi lain semua orang di kelas mulai menertawaiku, mungkin besok aku akan bawa plester buat ngeplester mulut nya si Pras biar nggak ngajak ngobrol lagi!.

tak terasa jam pelajaran pun selesai dan bel pulang pun berbunyi, sekarang tepat jam 1 siang, jam kerja ku dimulai 2 jam lagi, kalau berangkat sekarang sepertinya aku bisa sedikit istirahat di sana.
"mau langsung ke tempat kerja?",
"iya aku mau tiduran bentar disana",
"ok, lah sabtu jangan lupa ya!",
"ok, tenang aja".
            setelah sedikit berbincang aku pun langsung berangkat ke tempat kerja, kalau di hitung jarak dari sekolah ke tempat kerja cuma setengah jam perjalanan, jadi aku bisa mampir sebentar beli makan siang.
"di depan ada minimarket, hari ini aku makan roti aja lah, lagian aku juga nggak terlalu lapar",
tak lama setelah itu aku masuk ke dalam minimarket tersebut, "selamat siang, selamat datang", dan melihat di rak roti, ada roti kare tinggal satu sepertinya aku akan mengambil roti itu, saat aku hendak mengambilnya tiba-tiba muncul tangan seseorang yang hendak meraih roti tersebut, aku sedikit terkejut, tapi aku juga melihat sisi lain rak ini sepertinya masih banyak roti dengan rasa lain.
"eh, maaf kamu ambil aja nggak apa-apa", "nggak kamu aja aku bisa pilih roti yang lain, lagian kamu kelihatan nya pingin banget sama roti itu",
"oh gitu ya, makasih ya ok aku ambil..". aku membalas perkataan nya dengan tersenyum dan memilih roti di sisi lain rak ini, sepertinya aku akan makan roti keju saja. tak lama kemudian aku mendengar suara seperti sedang memanggil, aku pun menolehnya dan memastikan apakah aku yang di panggil oleh suara tersebut, dan ternyata benar memang aku yang di panggil!. untuk kali ini aku benar-benar terkejut karena ada wanita yang memanggil ku, "kapan-kapan kita ketemu lagi ya!", aku terdiam sesaat, apa maksud nya kalimat tadi itu apa aku tidak salah dengar, dia tersenyum melihat ku dan pergi seperti orang yang sudah lama saling kenal mengucapkan salam, tapi siapa dia? wajah nya seperti pernah ku temui tapi dimana, dan senyum itu ntah kenapa senyum nya hampir mirip dengan senyum ibu ku.
"mas, mohon maaf roti nya jadi di beli nggak, antrian di belakang sudah ramai!", "oh maaf-maaf ya tolong di bungkus", "baik totalnya jadi Rp 3000 ya",
"3000 ya, ini mbak",
"ya, uang nya pas ya ini rotinya silahkan datang kembali, terimakasih".
tanpa sadar aku terus memikirkan ucapan wanita tadi sampai-sampai menghambat antrian!, tapi siapa dia?, ah nanti saja aku pikirkan, sekarang yang terpenting langsung saja ke tempat kerja.

akhirnya aku bisa bertemu dengan mu lagi Re, tapi seperti nya kamu sudah lupa dengan ku. tak apalah, tampak nya kamu juga masih belum berubah!, syukurlah......

Apa Kabar Kamu Disana?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang