(7/10)

3.2K 440 4
                                    

Ketika dia demam

◆◆◆

Hari ini, Akashi (Name) memilih izin untuk tidak menghadiri kelas. Sang kakak – Akashi Seijuro bertugas memberitahu sekolah atas ketidakhadiran (Name) di kelas. Sebenarnya, Akashi ingin sekali menemani (Name), tapi mengingat ia harus menjadi contoh murid teladan maka mau tidak mau ia harus tetap sekolah dan merawat (Name) sepulang sekolah.

◆◆◆

Setelah seharian di sekolah, akhirnya ia bisa juga pulang ke rumah. Hati Akashi selalu berdetak tak karuan hanya memikirkan kondisi (Name) saat ini. Ia sangat ingin bertemu (Name) dan merawatnya hingga sembuh agar ia bisa kembali melihat senyuman manis (Name).

Saat ia sudah sampai di mansion, tampak beberapa maid tengah berlari kepanikan. Entah apa yang terjadi tapi itu membuatnya sangat khawatir. Akashi menghampiri salah satu maid dan mencoba menanyakan bagaimana keadaan (Name) dan jawaban maid itu membuatnya terkejut.

"(Name)-sama sedari pagi tidak ingin makan bahkan obat-obatan yang diberikan dokter khusus keluarga Akashi pun di tolak mentah-mentah," jawab maid itu sambil menunduk ketakutan.

Tas sekolah Akashi ia lempar begitu saja ke arah sofa, kakinya berlari menuju kamar (Name) yang tak jauh dari kamarnya dan membukanya dengan tak sabaran. Terlihat di sana seorang gadis terbaring lemah, wajahnya tampak pucat dengan tubuhnya penuh dengan keringat. Akashi menghampiri (Name) dan duduk di pinggir kasur. Tangannya menyentuh dahi (Name) yang terasa begitu panas, bahkan gadis itu tampak seperti kesusahan bernapas.

"(Name)," panggil Akashi lembut yang membuat (Name) langsung melihat ke arah Akashi.

"Nii-chan? Kau sudah pulang?" tanya (Name) lemah.

Akashi mengangguk. Tatapan matanya tampak khawatir membuat (Name) menjadi merasa bersalah. "Kenapa kau tidak makan juga? Jangan membuatku khawatir, (Name)."

"G-gomen nii-chan, aku .. ingin makan jika nii-chan yang menyuapiku," jawab (Name) lirih. Wajahnya tampak memerah bukan karena malu melainkan karena demamnya yang cukup tinggi.

Akashi tak percaya jika hal itulah yang membuat (Name) belum juga mau makan, bagaimana seandainya tadi ia memilih membersihkan kelas dulu sebelum pulang, pastinya (Name) tidak akan makan-makan juga.

Menghela napas pelan, Akashi pun tersenyum lembut. "Baiklah, karena aku sudah ada di sini, sekarang kau harus makan lalu minum obat," perintah Akashi yang dibalas anggukan kepala (Name).

Bonus

"Kenapa kau tidak mau makan, (Name)? Kesehatanmu itu sangat penting!"

"Aku tidak mau makan jika tidak ada nii-chan, kan sudah aku katakan sebelumnya. Kalau tidak ada nii-chan rasanya tidak enak dan juga aku merindukanmu, nii-chan."

"Haah ... baiklah. Apa ada lagi yang kau inginkan, (Name)?"

"Um ... aku ingin tidur bersama nii-chan, terus nii-chan juga harus memelukku erat, dan .. dan .. jangan lupa kecupan selamat tidur juga."

"Nii-chan, kau mendengarku?"

"Uh? U-un ...."

Dia membuatku panik hanya karena memikirkannya.

My Lovely Sister || Akashi SeijuuroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang