Raja yang melihat sang istri tersenyum pedih menampakkan seringaiannya, namun sayang, sang istri tidak melihat hal tersebut.
...Satu hari berlalu begitu cepat. Suara tangis seorang bayi terdengar menghiasi istana Azella saat malam telah tiba.
Sang ratu berusaha untuk menenangkan bayinya, "Akira". Raja yang pada saat itu sedang satu ruangan dengan istrinya tidak tahan lagi dan memilih untuk keluar dari istana.
"Raja, engkau mau pergi kemana?" tanya Ratu Sina yang melihat suaminya beranjak keluar.
"Oh, aku hanya ingin menenangkan pikiran sebentar. Kau tunggu disini sambil menenangkan Akira saja," jawab sang Raja dengan senyum palsunya dan dibalas dengan anggukan sang ratu.
Akh.. berisik sekali anak itu, batin Raja yang bernama Arvan setelah beranjak keluar dari ruangan tersebut.
"Aaaaaaakkhh.." teriak Ratu Sina menghentikan langkah Raja Arvan.
"Kenapa Sina barusan berteriak?" gumam Raja Arvan, "Apa aku harus mengeceknya, ya?" bingungnya.
Raja Arvan akhirnya memutuskan untuk mengecek keadaan Ratu Sina. Tetapi, baru beberapa langkah, sudah banyak dayang istana yang berlari ke ruangan Ratu Sina untuk mengecek kondisinya.
"Ch, lebih baik tidak usah, sudah banyak dayang yang mengeceknya," decih Raja Arvan dan kembali berjalan ke luar istana.
...
Sedangkan di dalam ruangan Ratu Sina, para dayang sedang kebingungan dan panik karena melihat Ratu Sina yang berteriak kesakitan.
"I... Itu," ucapan sang dayang barusan membuat semua orang menoleh kearahnya. Dayang itu menunjuk tangan kiri Ratu Sina sambil menutup mulutnya.
Dapat terlihat, sekarang tangan Ratu Sina mulai berubah menjadi hitam di sekitar simbol kutukan.
"Aakkh!! Tolong, cepat panggilkan tabib!" perintah Ratu Sina yang sudah tak tahan lagi.
Para dayang langsung tersadar dari keterkejutannya dan bergegas memanggil tabib untuk sang Ratu.
Tidak lama menunggu, sang tabib sudah tiba di istana untuk memeriksa sang ratu.
"A.. apa.. kutukannya sudah mulai bereaksi.. bagaimana cara untuk menghilangkannya..?" tanya Ratu Sina saat sang tabib datang ke ruangannya. Tabib tersebut ialah tabib yang dulu memberitahukan bahwa kutukan itu akan bereaksi saat Ratu Sina melahirkan seorang anak.
"Maaf yang mulia ratu.. hanya ada satu cara untuk menghilangkan kutukan ini, yaitu dengan memintanya langsung kepada yang memberikan kutukan ini.."
"Apa tidak ada cara lain?.." tanya sang ratu murung.
"Maaf yang mulia.. hanya itu caranya. Hamba tidak bisa menghilangkan kutukan ini.." ucap tabib bersedih.
Bersamaan dengan teriakan Ratu Sina yang kesakitan, sang bayi juga ikut menangis tidak kalah kerasnya dengan sang ratu.
Berjam-jam berlalu, rasa sakit itu tidak juga mereda. Sang tabib hanya bisa melihat sang ratu berteriak kesakitan dan tidak tahu harus melakukan apa.
Sedangkan, para dayang yang sedari tadi menunggu di dalam ruangan hanya bisa menundukkan kepala melihat ratu mereka kesakitan.
...
"Aaakkh!" teriakan Ratu Sina ternyata terdengar hingga luar istana Azella, tepatnya di tempat Raja Arvan.
Saat ini, sang raja sedang duduk di taman istana yang terbilang sangat luas sambil memandang rembulan yang bersinar.
Kenapa dia berisik sekali, sih? Batin Raja Arvan marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akira The True Warrior (HIATUS)
FantasyCOLLABORATION STORY : @RizkijelitaAmalia (5 chapter) @IkeFitriani2 (5 chapter) Disebuah kerajaan, seorang anak telah lahir. Anak tersebut terlahir dari seorang ratu yang dulunya dikutuk oleh raja yang terkenal akan kekejamannya. Namun, kutukan terse...