Wanita itu bernama Dita. Di tepi jalan ia duduk dan menangis. udara musim hujan membuat air mata yang membasahi pipinya terasa dingin. air matanya pun menetes ke aspal jalan yang telah basah oleh hujan. di tepi jalan dia sedang menunggu hujan berhenti, dan di tepi jalan itu pula dia sedang melupakan lelaki yang ia cintai;
Dita dan lelaki itu sama sama tersakiti oleh keadaan yang membuat mereka berpisah. mungkin perpisahan bukan jalan satu satunya untuk menyelesaikan masalah.
hatinya sangat berantakan; Seluruh dunia serasa runtuh. dia berlutut dengan pikiran kosong. semoga air matanya mengalir jauh sejauh hujan membasahi bumi. agar kekasih yang ia cintai tak pernah tau bahwa suatu hari ia pernah menangisi untuknya, dan kepergian dirinya membuat rasa dingin ini mencekam. Dan lelaki yang ingin ia lupakan itu adalah AKU.Sudah begitu lama kejadian itu berlalu; kalau dia betul betul meninggalkan diriku, aku bisa dengan mudah mencari penggantinya, aku bebas. tapi apakah arti dari sebuah kebebasan? aku telah menghabiskan sebagian besar hidupku untuk bersama dirinya, dan sering kali terbelenggu pada masalah masalah yang sama. jadi seharusnya aku tahu arti kata itu. tetapi, kebebasan ini telah menyeretku dalam penderitaan. kebebasan ini telah meninggalkan bekas bekas luka di tubuh dan jiwaku, kebebasan ini telah menyakiti diriku, tetapi aku tidak pernah sedikitpun menyesal ketika saat saat menyakitkan itu, walapun senyuman ini diredupkan oleh air mata.
aku bebas. cuacah di luar sangat indah. hari sabtu yang cerah, tapi tidak menggambarkan suasana hatiku sedikitpun. karna kebebasan yang aku rasakan hanya untuk menyendiri dalam kesedihan. malam ini, aku memutuskan untuk berjalan jalan menaiki sepedah motor bututku, ke sebuah pusat kota jakarta selatan, dan aku bersinggah di sebuah jalan setapak dekat dengan blok m plaza. aku berjalan sepanjang daerah kota ini, mencari cari jawaban atas takdirku. menuju arah barat laut ke sebuah kedai kopi terdekat. Di tempat itu.. tempat dimana aku dan Dita dahulu bisa bertemu; menikmati secangkir kopi panas bersamanya ketika hari sudah tidak bersahabat lagi dengan kata. Peristiwa itu selalu mengingatkan kami untuk kembali menuangkan seluruh isi hati dengan cinta. walapun setiap saat aktifitas kehidupan dapat menjauhkan kami berdua.
aku duduk disana mendengarkan irama gitar yang perlahan membawa jiwaku pergi bersamanya. Tatapanku kosong melihat ke arah sebuah taman di kedai kopi tersebut seperti seorang yang sangat frustasi. Tak lama, aku mulai memesan pesanan kesukaanku, kopi hitam dengan sedikit es batu.
aku memandangi sekelilingku. orang orang pada tersenyum, anak anak muda riang berbincang bincang dengan pasangannya, kelihatannya semua berjalan dengan baik dan normal. kecuali bahwa tidak seorangpun dari mereka tahu aku baru saja merasakan gejolak hati.
Mungkin mereka bahkan tidak tahu dan mungkin tidak peduli. apakah mereka pernah merasakan akan kepedihan yang kurasakan? seharusnya mereka ikut sedih dan bersimpati, menghibur laki laki yang jiwanya sedang kehilangan cinta.
pesananku tiba, dan aku baru menyadari; hp ku! kuambil dari saku lalu kuhidupkan, langsung berbunyi beberapa kali notifikasi, dan setiap hp itu berbunyi jantunggu berdegub kencang. di layar kecil notifikasi kulihat nama nama orang yang sedang berusaha menghubungiku. tapi tidak ada satu pun yang aku jawab, aku berharap nama "Dita" muncul.
Hpku terus berbunyi, haruskah kubalaskan semua pesan ini? haruskah aku bertemu dengan beberapa teman temanku itu; tetapi aku malah memutuskan untuk tetap menyendiri sampai aku tahu apa yang sedang terjadi pada diriku saat ini.
Bagaimanapun kehidupan harus tetap berjalan seperti biasa. Dan aku bukanlah orang pertama dan terakhir yang ditinggalkan seorang kekasih. tapi haruskah kejadian itu terjadi di suatu hari yang cerah?
kuambil selembar kertas, dan kucatat semua pemikiranku yang keluar dari isi kepalaku. Aku berusaha menyembunyikan perasaan sedih ini karena aku sedang berimajinasi, dan lihat apa yang bisa kulakukan. aku punya beberapa kemungkinan bahwa dia betul betul telah menemukan lelaki baru yang bisa membahagiakan ataupun dapat menyakitinya lebih buruk lagi dan lagi; yang lebih buruk lagi, mungkin ia sekarang hidupnya dalam bahaya. jika hal itu yang terjadi, maka aku sebagai mantan kekasih, aku harus menjungkirbalikan bumi dan langit untuk menemukannya; atau mungkin saat ini dia sedang berkencan dengan teman laki lakinya dan mulai menuju kesini.