percayalah, besok adalah hari yang telah dinantikan oleh rachel dan juga teman-temannya. pertandingan tenis akan diselenggarakan esok hari. saat ini klub tenis SMA nayana lagi berkumpul untuk briefing lebih lanjut mengenai lomba besok.
"...segitu aja arahan dan masukan dari saya." pak bambang selesai memberi arahanー ah, lebih tepatnya sih ceramah.
"makasih pak bambang!" pak bambang pergi dari lapangan dan ryega mengambil alih tempat, dia berdiri didepan semua anggota klubnya. rasa bangga kali ini benar-benar terpupuk dihati sanubari ketua klub ini, melihat wajah tegang anggotanya adalah sebuah hal yang luar biasa membuat ryega malah makin optimis.
"kita udah kerja dengan luar biasa. besok waktunya kita tunjukin kesemua orang kalo klub tenis kita bisa maju. gue udah optimis banget, kita pasti bakal terlihat walau mungkin itu gak ada harganya dimata orang lain, kemampuan kalian meningkat pesat, termasuk beberapa anak baru disini.
inget kata orang-orang, usaha gak pernah mengkhianati hasil. ya, semua orang pasti berusaha, tapi hasil akan menilai seberapa besar usaha kita. jadi, ayo tunjukin! kalian bisa. kalian jangan ragu sama kemampuan masing-masing. jangan takut kalah, kalah pun bukan berarti kalian payah. kalah itu justru bikin kalian makin semangat lagi. kesempatan pun bukan cuma kali ini doang, kalian jangan khawatir. lagi pula kita gak butuh menang, yang kita butuhkan itu pengalaman yang menantang. kalo menang pun itu bonus, jangan terlalu dipaksakan lah pokoknya. gue, sekolah dan orang tua kalian udah bangga banget punya kalian. pokoknya semangat!"
ryega emang banyak bacot, tapi kali ini bacotannya tumben banget ada faedahnya. semua pada diem, soalnya tersentuh banget. hyunjin sampe pengen nangis dengernya :(
"oh iya, gue ada sesuatu buat kalian." ryega berlari menuju pinggir lapangan yang entah sejak kapan disana ada dua dus susu. "bantuin kali!"
anak laki-laki berlari membantu ryega menganggkat dan membagikan susu, masing-masing dapet dua kotak. "gue ngasih susu bukan untuk maksa kalian menang ya, ini cuma buat nyemangatin kalian. jangan terbebani karena gue. kalian harus berusaha sesuai kemampuan masing-maー"
"WOI! SIAPA YANG MAU PIZZA?!" semua mata memandang kearah luar lapangan, disana ada anak-anak mahasiswa naekoya yang pernah ngelatih tenis di SMA nayana, tapi yang bacotnya gede udah pasti hanbin kan??
gak bohong, semua langsung berbinar dan berlarian menuju box pizza itu. ryega berdecak, "sip, susu dari gue gaada artinya."
rachel terkekeh mendengarnya, "tenang kak, aku lebih suka susu kok."
"halah, kalo kebanyakan basa-basi nanti keburu pizzanya yang basi loh chel." yee ryeganya juga lebih milih pizza, gimana si.
"makan pelan-pelan woi! masih banyak kok, slow aja!"
semua makan dengan wajah gembira, sesaat ketegangan yang sedaritadi tercipta diwajah mereka terlihat memudar berkat pizzaー dan susu tentunya.
"besok lo nonton kan kak?" tanya rachel ke hanbin, sejujurnya rachel belum pernah tanya-tanya soal ini.
"nonton apa?" please lah bin, sok gak paham apa gimana?
rachel gregetan kan tuh, "pertandingan, lomba gue besok."
"ohhh." hanbin manggut-manggut lalu mengunyah dan menelan pizzanya. "lo maunya gimana??"
"ih rese nih!"
hanbin tertawa, "ya kan gue memastikan. siapa tau lo gak mau gue tonton gara-gara grogi??" rachel terdiam, sebenernya rachel emang grogi. "rachel maunya gimana? hanbin dateng apa enggak?" idih sok imut banget si jamal
"terserah."
"wadu, kok udah terserah-terserah-an sih?? kayak pacar aja, kalo lagi ngambek jawabnya terserah."
gak kuat lagi, rachel memukul pelan lengan hanbin. gregetan aja, udah ngeselin, ngalus mulu lagi kan. gimana rachel mau sehat kalo gini ceritanya. "mau lo dateng atau enggak, bodo amat. yang penting lo jangan bikin kerusuhan, gitu aja."
"gue dateng kok." hanbin mengelus kepala rachel lalu tersenyum. "kalo udah kenyang, gue anter pulang. gaboleh tidur kemaleman soalnya kan?"
klub tenis SMA nayana tiba ditempat pertandingan. stadion yang gak bisa dibilang kecil ini sangat ramai. padahal peserta lombanya cuma dari sembilan sekolah.
ditempat yang terdapat papan bertuliskan SMA NAYANA itu lah tempat mereka meletakan barang bawaan. "ganti baju dulu ya! jaketnya taruh sini aja, nanti kalo ketinggalan malah berabe urusannya." ryega memberi instruksi dan memberikan jersey sekolah mereka kepada anak-anak yang ikut lomba. "ada namanya, dibaca dulu, jangan main comot."
disisi lain, hanbin dan beberapa temannya lagi kebingungan, soalnya mereka gak boleh masuk kedalam stadion karena gak punya undangan. sial banget emang. "si bambang deh suruh sini, lo ada nomernya kan bang?"
"udah gue hapus, jae. menuh-menuhin kontak tau." hanbin mengacak rambutnya lalu memikirkan hal lain, "lah, bukannya lo kenal sama ryega? pasti punya nomernya kan??"
"gapunya."
"gamungkin, tai. buruan lah jae, gue harus masuk segera nih!"
terus didesak, akhirnya jaehyun menghubungin ryega dan ryega pun menjemput mereka untuk masuk kedalam stadion. "thanks bu ketua." yee, si hanbin deh, main nyelonong, kayak tau tempatnya aja.
balik lagi ke rachel. dia udah selesai ganti baju dan sekarang lagi usap-usap telapak tangan. gatau kenapa tangannya jadi dingin dan grogi yang tadinya udah hilang kembali datang menyapanya. rese banget emang si grogi ini, pengen rachel usir tapi takut dikira gasopan.
"kenapa sih lo?" tanya audrey yang terganggu karena rachel daritadi grasak-grusuk mulu.
"grogi anjir! kayak gak pernah aja lo."
"ngomong-ngomong haruto mana? gak kedengeran bacotnya." tanya rachel ke audrey yang lagi sibuk nyeting kamera."gatau, tadi jalan kesana." audrey menunjuk kesamping kanannya. rachel mengikuti arah jari audrey yang tepat menunjuk seseorang. buka haruto, disana malah ada hanbin yang lagi jalan mendekat.
hayolo rachel saltinq acikiwir
"ehh, kok malah abangnya?" gumam jeno yang sedaritadi ada disamping pacarnya.
"helow epribadeh!" yaelah, gajadi salting deh, malu-maluin ini mah.
"dilarang bikin kerusuhan!"
"lah? lo sendiri rusuh tuh!"
"ini namanya negur!"
"haduh wan kawan, lomba belom mulai kalian udah heboh aja. diem napa diem!"
klub SMA nayana terpisah-pisah. ganda putra dilapangan satu, ganda putri dilapangan dua dan ganda campuran dilapangan tiga. jelas ryega bingung, coba itu, harus nengokin yang mana?? harus kasih arahan kesiapa?
untungnya ada kakak-kakak mahasiswa yang membantu ryega memberi arahan. jadi ryega gak perlu bolak-balik kelapangan satu, dua dan tiga terus-terusan.
kebetulan rachel ngikut ryega, mereka menonton pertandingan dilapangan tiga, itu artinya pertandingan ganda campuran.
selama pertandingan, rachel terus-terusan memperhatikan gerak-geriknya tim lawan. ya walau itu bukan lawannya nanti, tapi bisa aja rachel nemuin gerakan yang bagus untuk dicontoh kan?
"serius banget sih? akunya sampe dikacangin."
BERISIK AH HANBIN! GANGGU KONSENTRASI TAU GAK
응
"hasil akan menilai seberapa besar usaha kita" ーryega 2019
ingat itu genks.
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm ok✔
Fanfiction[ kim hanbin ] he make a friendship, to be a friendshit. /jaegalogy_ 2019/