hanbin membuka pintu lebar-lebar lalu menatap rachel dan audrey bergantian. "gue cuma mau anterin ini doang kok, ngeliatinnya biasa aja dong!" ucapnya sambil mendorong seseorang masuk keruangan karaoke.
"haruto??" gumam rachel yang masih gak percaya kalo yang didepannya saat ini adalah haruto yang lagi plonga-plongo.
"kok gue dibawa kesini sih bang??!" protes haruto.
"diem lo! kalo ada masalah ya selesaikan, jangan digantungin! lo kira hidup lo fanfic wattpad??" haruto udah narik nafas dan akan menjawab hanbin, tapi keburu dipelototin hanbin duluan. "apa hah apa?? gini-gini gue abang lo! nurut bisa gak sih??"
wajah haruto udah nahan kesel aja, sedangkan kedua cewe disana malah keheranan, ini kakak beradik lagi apa sih??
"duduk sana! awas lo ya sampe kabur!" hanbin menutup pintunya rapat-rapat. lalu pergi entah kemana, meninggalkan adiknya dengan kedua temannya.
haruto melirik kearah rachel dan audrey, dia bener-bener keliatan kayak orang bingung, gue ngapain sih disini??
"gak pegel apa itu kaki??" maksud perkataan rachel adalah duduk lah bro.
haruto pun berjalan pelan ketempat yang kosong dan agak jauh dari kedua temannya.
"ada apa sih ini??" tanya audrey memecahkan suasana, dia beneran bingung, soalnya tiba-tiba aja hanbin ngomel-ngomel trus haruto dimarahin.
rachel berdehem lalu berdiri, "jadi gini," ucapnya sambil melangkah kehadapan kedua temannya. rachel menatap keduanya dan menghembuskan nafas, "kalian ada masalah apa sih sebenernya???"
audrey menggaruk tengkuknya lalu melirik haruto, sedangkan haruto hanya menatap tembok disebelahnya tanpa adanya tanda-tanda mau bicara.
"HARUTO!" hampir aja yang punya nama terjatuh dari sofa, suara rachel ngagetin banget sialan.
"apaan si?" akhirnya dia menjawab, tapi bukan jawaban yang rachel inginkan.
"lo kenapa??" sumpah ya ini rachel lagi nahan-nahan supaya gak ngejambak haruto. "lo kenapa jadi menjauh gini?? kenapa jadi kayak orang gak kenal gini?? lo masih inget gue siapa kan??"
lagi-lagi haruto diem.
"bentar gaes, gue kayaknya ngerti apa inti masalahnya." raut wajah audrey terlihat lebih serius, dia juga menatap haruto dan rachel bergantian. "lo ngerasa kita bertiga jadi jauh kan chel??"
sejenak rachel masih terpaku sama haruto, tapi akhirnya dia mengangguki pertanyaan audrey.
"gini, kalo menurut yang gue lihat sihー" audrey menghembuskan nafas agak berat dan menggumam dalam hati, ribet banget sih ginian doang. "ーini gara-gara cowok."
rachel gak paham. dia menunjukan ekspresi kebingungan. "gatau sih ya bener atau enggak, tapi menurut gue gitu. haruto merasa ditinggalin karena gue sama loーchel, kita jarang main karena gue terlalu fokus sama jeno dan loー lo terlalu gak bisa jauh dari kak hanbin. gue sih awalnya gak merasa, tapi kapan hari itu, haruto bilang sama gueー katanya rachel kok jadi gak pernah main sama kita ya dri, lo ngerasa dia beda gak sih? atau dia gak nyaman main sama kita?" ucap audrey sambil meniru gaya bicara haruto.
haruto masih diam.
"haruto, bener??" rachel menunggu jawaban yang lebih pasti ke haruto.
"iya." satu kata pertama yang akhirnya terlontar dari haruto. "lebih tepatnya lo chel." rachel kebingungan. "sejak deket sama abang gue, lo lebih sering nolak kalo diajak main. ya emangー emang bener kalo lo selalu nolak kalo gue ajak, tapi lo gak pernah nolak ajakan gue berkali-kali sampe gue capek.
gue tau, lo juga punya kehidupan sendiri. lo juga pasti mau deket sama cowokー anggep aja itu abang gue. gue cuma temen lo dan gue gabisa larang. dulu pun saat gue punya pacar, lo gak larang gue, tapi ini beda chel. lo sama abang gue belum ada status tapi gue udah merasa sangat dilupakan sama lo. awalnya sih gue ngerasa mungkin karena lo sibuk, makanya gue memaklumi dan masih suka negur lo, tapi lama-kelamaan kayaknya lo udah gak peduli lagi, jadi gue pun berusaha gak peduliin lo juga."
haruto menjeda dengan mengacak rambutnya. "dan alasan kenapa gue jadi jauh juga sama audrey ya karena itu, gue ngerasaーkayaknya gue harus berhenti main sama kalian, mungkin gue juga harus cari pacar juga biar ada kesibukan. tapi sial, gue belum nemuin cewe yang bisa gue pacarin, makanya gue gabisa bersikap bodo amat kayak kalian berdua."
semua terdiam untuk beberapa saat, sampai pada akhirnya rachel angkat suara. "maaf, gue minta maaf sama kalian berdua kalo emang gue terlihat dan terasa asing kayak gitu. gue gak bermaksud begituー"
"tapi mungkin secara gak sengaja lo begitu." sela haruto sambil menekan kata terakhir.
rachel menghela nafas, begitu juga dengan audrey. "sorry. disini gue yang lebih dulu punya pacar, jadi mungkin kalian berdua pernah merasa gue nomor duakan karena adanya jeno. tapi sekarang masalahnya udah jelas kan?? gue minta maaf, rachel juga minta maaf. jadi kita gimana?? mau jadiin kata maaf sebagai apa?? tanda baikan atau tanda perpisahan??"
"ya kalo gue sih gamau pisah. gue sama haruto udah temenan lama banget, gue sama lo pun udah nempel banget kan dri, tapi kalo kalian merasa udah gak nyaman lagi, terserah.." lirih rachel diakhir kalimatnya.
"gue juga gabisa ngerusakin pertemanan cuma karena pacar."
rachel dan audrey menunggu pernyataan haruto, tapi haruto gak kunjung bicara.
"to, lo gak mau temenan sama kita lagi??"
"bukan gitu." haruto menatap keduanya, "kalo udah confess gini, gue takut malah jadi beban kalian. nanti kalian malah gak bisa quality time sama orang tersayang."
"tapi niat gue hari ini pengen quality time sama orang tersayang gue. gue pengen karaoke, main, makan dan nonton sama orang-orang tersayang gue. lo gak mau bantu gue buat mewujudkan??" haruto makin terpojok.
"lo serius?"
"kalo bercanda, apa muka gue kayak gini??"
"apa sih?? kaku banget kalian. katanya udah temenan dari lama??" audrey terkekeh mencairkan suasana, "jadi sekarang mau nyanyiin lagu apa?? forever youngnya jadi gak?? trus nanti mau nonton apa??"
"endgame."
"endgame mulu! yang lain kek!"
"gue belom nonton ya!"
"tapi gue sama audrey udahan! pokoknya yang lain!"
"gak! pokoknya endgame! kalian temenin gue!"
"HARUTO!"
"RACHEL!"
"eumm... gaada yang mau nyebut nama gue nih??"
ㅡ
apasih anjir wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm ok✔
Hayran Kurgu[ kim hanbin ] he make a friendship, to be a friendshit. /jaegalogy_ 2019/