"Aku tak suka di bohongi Park Jimin." perintah dan keinginanku adalah mutlak.
🌸
Mereka menyeret paksa tubuhku. Tubuhku yang Malang, dipenuhi dengan luka memar. Tentu ini sangat sakit. Perih.
Pria kejam itu menarik kasar tubuhku ketika kami sudah sampai di mansion miliknya. Begitu megah. Dikelilingi bodyguard berbadan besar. Tangan besarnya menarik lenganku. Lalu menghempaskan tubuhku diatas ranjang. Aku takut. Sangat takut.
Ia membelakangiku, dan melucuti pakaian atasnya. Bisep ototnya terlihat jelas. Ia dengan tampang arogannya menghampiriku yang dilanda ketakutan. Ia mengendusi ceruk leherku.
"Vanilla hm? Aku suka." ia terus menghirup bauku.
Geli. Sungguh.
"Dengar park. Turuti semua perintahku. Atau kau akan tahu akibatnya." Desis Jungkook
"A-aku hiks ingin bersama ayah hiks dan keluargaku hiks. Ku-kumohon tuan." lirih pria mungil itu. Ia putus asa.
Jungkook tersenyum sinis. Dan pergi meninggalkan tahanannya. Tak lupa ia memborgol pria itu. Sangat menyedihkan bukan? Kau hidup bagai seorang tahanan. Kau menjadi sasaran kebengisan seorang mafia.
Jimin menangis pilu, ia takut. Keluarganya telah mati. Lantas, untuk apa ia hidup jika podasi kehidupannya sudah runtuh. Ia tak akan kuat menopang beban hidup sendirian. Percayalah, Jimin masih menjadi anak yang manja. Dulu hidupnya dikelilingi kebahagiaan. Tapi sekarang? Tuhan sedang mempermainkan takdirnya. Sebegitu kejamnya takdir tuhan. Pikir Jimin.
Malam ini begitu hening. Jimin terus menangis berharap ini semua adalah mimpi. Walaupun kenyataan telah menamparnya telak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA
Fiksi PenggemarKehidupan Jimin yang bahagia, harus lenyap ketika semua keluarganya dibunuh karena hutang. Bahkan ia menjadi incaran ketua Mafia itu. Namun, sang kakak akan melindungi si bungsu demi pesan dari mendiang sang ayah yang telah terbunuh di tangan Jeon J...