Jangan saling sebut kawan
Jika pada akhirnya kita saling berjauhan.Boleh kukatakan;
Kau dan aku tak saling berdekatan,
tapi tak ada sedikitpun alasan
untuk kita putus persaudaraan.Ingat-ingatlah kataku,
sejak pertama kita bertemu
hingga esok langit tak lagi biru
darahku dan darahmu bermula dari cangkir kopi yang satu.Berapa banyak—telah kau tinggalkan
Kenangan yang terabadikan?
Ingatlah, Kawan!
Sejatinya, kita hanya saling mengukir masa depan.Dari sekecil harap dan cita-cita
Kita menjelma saudara
Setelah masa paripurna di sebuah kota
Di sanalah kita saling bertapa.Bertapa untuk mengumpulkan segala kerinduan
Dari lamanya waktu tak menggelar perjumpaan.
Sebelum pada akhirnya kita kembali bercawan
Pada satu meja yang biasa kita habiskan dengan tawa dan candaan._Tansah E. Gusti
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA DALAM KATA
PoetrySebuah kumpulan puisi dari berbagai sudut pandang, meliputi seluruh yang ada di alam semesta. Dilukiskan dengan kata-kata. Dan dituliskan dengan aksara cinta.