MEMELUK KENANGAN

3 0 0
                                    

Mengenangmu seringkali membuatku jatuh sakit,  Kekasih

Meski mengenangmu bukan jalan satu-satunya bagi air mataku untuk tumpah

Memang teramat banyak jalan munuju hatimu

Namun apalah guna jalanan itu bila hatimu telah tertutup rapat-rapat bagiku? 

Kau masih ingatkah tentang cerita Roro Jonggrang, Kekasih

Ia tak mau menikah dengan Bandung Bondowoso

Jika syarat seribu candi tak mampu ia bangunkan dalam waktu semalam

Apakah kau juga ingin aku seperti itu wahai kekasihku? 

Jika demikian,  akan aku buatkan untukmu seribu satu puisi sepanjang malamku

Sampai kuserahkan di hari pernikahanmu dengan lelaki pilihanmu kelak

Sebagai syarat akhir bagiku memperjuangkan cinta.

Tunggulah puisi-puisi itu—yang tak hanya kutulis dengan tinta pena 

Pun dengan darah dan tetes air mata.

Kan kuabadikan namamu di setiap kata yang kupilih

Sebagaimana aku telah memilih engkau sebagai wanita terkasih

Karena hanya dengan itulah,  barangkali kau akan percaya bahwa aku telah sungguh berjuang mati-matian

Meski telah tertutup rapat sebuah penantian dan harapan.

Ponorogo,  13 Desember 2020

Tansah E gusti

SEMESTA DALAM KATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang