Aku membelalakkan mataku.
Ternyata jaebum sudah pulang. Ini pertama kalinya selama aku menikah ia menanyakan darimana aku pergi..Aku hanya mengangkat plastik belanjaan aku yang menunjukan nama supermarketnya yang tertera disitu,lalu meletakkan belanjaanku di atas meja makan,aku sedikit menatap kearah jaebum yang duduk di sofa ruang tamu yang terletak disebrang meja makan.
Aku sangat merindukannya,tapi aku bisa apa?
Baru saja aku menggerakan kakiku menuju kamar tidur, tiba tiba jaebum memanggilku..
"Seoula" ia mendongakkan kepalanya melihat kearahku "kau mau kemana? Kemarilah duduk bersamaku"
DEG
Apa manusia ini kerasukan?Aku mengambil susu strawberry yang aku belikan untuknya dan berjalan kearah jaebum yang sedang asik menonton cartoon
(anggep aja ini sofa lebar dan ini suasananya malem ya)
"Jaebum" aku memanggilnya sambil menjulurkan tangan kananku untuk memberikan susu strawberry kepada jaebum
Ia menatapku sebentar
Bukan mengambil susunya ia malah menarik tanganku dan membuatku jatuh di lengannya,ia menatapku sebentar sambil tersenyumAku mendorong lengannya sedikit "jangan tersenyum, senyumanmu hanya membuat perutku tambah melilit"
Ia menggelengkan kepalanya sambil mengambil susu strawberry yang ada di tanganku, dan meminumnya..
"Apa kau akan menemui nami lagi besok?" Aku menatap jaebum yang masih asik menonton tv "aku mau kau mene—"
Belum sempat aku menyelesaikan kata kataku jaebum sudah memotongnya duluan
"Tidak" ia menatapku sebentar lalu menghadap kearah tv lagi "aku akan menemanimu seoula"
Aku menunduk sebentar
Kenapa aku menangis?
Bodoh."Kau kenapa?" Jaebum menggenggam tangan kananku "hei lihat aku"
Aku masih menunduk sambil menghapus airmataku dengan tangan kiriku.
Ini yang aku inginkan, aku ingin jaebum bersamaku dan menemanikuAku. Sangat. Merindukanmu. Jaebum
"Seoula" ia menarik pelan daguku untuk menatapnya "kenapa kau menangis?"
Aku menggelengkan kepalaku dan tersenyum kearahnya
Aku berharap ini bukan kebahagian sementara yang Tuhan berikan kepadaku."Perutku kram jaebum" alibiku
Ia sedikit menjauh dariku
Tetapi matanya terus menatapku"Kau kenapa?" Mukanya sedikit khawatir "kau sedang datang bulan ya?"
"Aku kan sudah bilang dari tadi perutku sakit"
"Aku pikir kau ingin poop" ia tertawa kecil sembari menaruh tangannya dibagian belakang tubuhku dan mengelusnya perlahan "ini" Ia memberikan susu strawberry yang ada di tangan kanannya
Aku tersenyum sembari mengambil susu strawberrynya
Dan ternyata
Habis."Jaeeeeeee" aku sedikit menoyol tangannya "ini sudah habis tau"
"Aku kan tidak menawarkanmu seoula, aku memintamu untuk membuangnya" ia tertawa lagi untuk yang ke 1000 kalinya
Kelakuan ia yang seperti ini membuatku lupa bahwa faktanya ia akan tetap mencintai mantan kekasihnya
Tetapi apa yang membuat dia seperti ini?