JEA•LOU•SY

449 31 14
                                    

SEOULA POV

kemarin malam terasa amat singkat, aku ataupun jaebum memutuskan untuk tidak melanjutkan pembicaraan kita tadi malam. Bukan karena aku takut untuk membahas Mark lebih lagi kepada Jaebum, aku hanya tidak ingin memperkeruh suasana.

10:00 KST

aku merejap rejapkan mataku dan menatap jaebum yang masih tertidur pulas dihadapanku

aku tersenyum kearahnya dan memberanikan diriku untuk memegang pipi kanannya dan mengusapnya perlahan lahan sembari menatap alis,mata,hidung sampai bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aku tersenyum kearahnya dan memberanikan diriku untuk memegang pipi kanannya dan mengusapnya perlahan lahan sembari menatap alis,mata,hidung sampai bibirnya.

tanpa memberikan tanda tanda apapun, secara tiba tiba ia membuka matanya dan menahan tangan kananku yang masih di pipinya sembari menuntun tanganku untuk terus melanjutkan aktifitasku.

tanpa memberikan tanda tanda apapun, secara tiba tiba ia membuka matanya dan menahan tangan kananku yang masih di pipinya sembari menuntun tanganku untuk terus melanjutkan aktifitasku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ia sama sekali tidak mengeluarkan sepatah katapun dari bibirnya, yang ia inginkan hanya tanganku yang terus mengelus pipinya dan matanya yang tidak lepas dari tatapanku.

"jaee kau ini kenapa hmm?"

ia membenarkan posisi tidurnya dan mendekatkan wajahnya kepadaku dan mencium bibirku sekilas

"Apa kau akan benar benar menemui mark hari ini?" Ia menatapku sekali lagi

Tampak jelas dimatanya
Bahwa sesungguhnya pertanyaan itu
Adalah pertanyaan untuk menahanku pergi

"Bukannya lebih baik aku pergi menemui mark?" Aku menahan perkataanku sebentar "jadi kau juga punya kesempatan untuk menemui nami bukan?"

"Kenapa kau selalu membawa namanya padahal aku tidak ingin membahas dirinya" ujar jaebum

"Perlu kau ketahui bahwa sesungguhnya kau insecure pada dirimu sendiri"
"Aku tau sebenarnya kau sendiri takut untuk membiarkan aku menemui mark karena kau takut posisimu akan di gantikan oleh dirinya bukan?"

"Jika kau sudah mengetahui jawabannya lalu apakah kau akan tetap menemuinya?" Tanyanya

"Jangan bersikap egois pada dirimu sendiri posisikanlah diriku pada dirimu, anggap saja kau yang akan menemui nami hari ini, apakah kau akan tetap pergi menemuinya atau akan tetap bersamaku disini?"

"Marilah berlaku adil pada diri kita masing masing kalau kau masih mencintai mantanmu nami lantas aku juga akan seperti itu" aku menghela nafas dan membuangnya kasar "menyakitkan memang melihat keadaan kita seperti sekarang tapi jujur"

"Aku hanya tidak ingin berjuang dan merasakan sakit hati sendiri" lanjutku sambil bergegas keluar dari kamar tidur

"Kalau begitu kenapa kita tidak mencoba untuk memperbaiki semuanya?" ia segera duduk dan menyenderkan badannya di papan tempat tidur "untuk apa mengucapkan perjanjian pernikahan jika kau sama sekali tidak melakukannya"

Aku membalikan badanku dan menghampiri jaebum "katakanlah perkataan itu kepada dirimu sendiri dari hari pertama kita menikahpun aku tidak pernah merasakan apa itu rasanya menjadi seorang pasangan kekasih yang seutuhnya"

Akupun meninggalkannya sendiri didalam kamar dan bergegas ke dapur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You - im jaebumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang