PART 6

280 23 5
                                    

Setelah Jaebum pergi meninggalkan apartment. Tinggalah aku sendiri lagi disini, membenci untuk di tinggalkan namun tidak punya keberanian untuk mempertahankan.

Terkadang di titik seperti ini aku merasa bahwa aku ini bodoh,mengapa mudah sekali bagiku untuk merelakan Jaebum pergi bersama mantan kekasihnya walaupun dengan alasan pekerjaan sekalipun.

Ah tapi sudahlah lagi pula Jaebum juga sudah pergi.

Disaat saat seperti ini biasanya aku hanya menghabiskan waktuku untuk membersihkan apartment sembari memasak untuk makan siang nanti.


14.00 PM KST

Aku merebahkan tubuhku diatas sofa sambil menghela nafas legaku setelah menyelesaikan pekerjaan rumah.

Tiba tiba aku mendengar suara bel pintu berbunyi akupun langsung menoleh kearah pintu

apa iya jaebum pulang secepat ini?

Akupun beranjak dari sofa sembari menguncir satu rambutku dan membukakan pintu,terlihat dua lelaki jangkung berdiri di depan pintu apartmentku
Dan mereka berdua adalah BamBam dan Yugyeom

Akupun beranjak dari sofa sembari menguncir satu rambutku dan membukakan pintu,terlihat dua lelaki jangkung berdiri di depan pintu apartmentku Dan mereka berdua adalah BamBam dan Yugyeom

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"BAMBAM YUGYEOM" aku pun reflek memeluk mereka berdua

Jika kalian tidak tau mereka siapa, mereka adalah teman satu kelasku di kampus, mereka berdua juga sering menjadi tempat curhatku kalau Jaebum sedang tidak ada di apartment. Yang jelas mereka juga tahu apa yang terjadi diantara aku Jaebum dan Nami.

"Astaga kau ini dekil sekali" ujar bambam sambil melepaskan pelukanku "apa semenjak kau menikah kau sama sekali tidak pernah mandi?"

"YA! KAU BILANG APA?!" Aku memukul pelan kepala bambam

"Bam" yugyeom melirik ke arah bambam yang sedang memegangi kepalanya yang baru saja aku pukul "jangan berbicara seperti itu kepada seoula"

Aku tersenyum kearah yugyeom

Ia memegang pundakku dan berkata "ia tidak dekil hanya saja ia sangat sangat dekil"

"YA! KAU ITU SAMA SAJA SEPERTI BAMBAM" Aku memukul keras pundak yugyeom

Mereka tertawa lepas melihat aku kesal
Tapi sungguh aku tidak pernah sakit hati dengan ucapan mereka..

"Cepatlah masuk"

"Ngomong ngomong dimana jaebum?" Tanya bambam sembari merebahkan tubuhnya di atas sofa dan menyalakan televisi diikuti oleh yugyeom

"Sedang ada urusan pekerjaan" aku menjawabnya singkat "apa kalian ingin makan sup rumput laut? Aku membuatnya terlalu banyak"

"Ya memang sebenarnya tujuan kita kesini itu hanya untuk meminta makanan" ujar yugyeom sambil tertawa lepas

"Ah sudahlah cepat kemari duduk disini aku akan menyiapkan supnya untuk kalian"

Bambam dan yugyeom pun beranjak dari tempat duduknya dan duduk di meja makan

"Aku panaskan dulu ya supnya kalian mau minum apa?" Tanyaku sambil membuka pintu kulkas

"Aku mau —"

"Iya aku punya ice choco"

Yugyeom langsung mengacungkan kedua jempolnya ke arahku sambil tersenyum senang

"EWWWWWWW berhentilah bertingkah seperti anak kecil kau terlihat menjijikan yugyeom" ujar bambam sambil memberikan tatapan jijik

"Apa?" Tanya yugyeom tanpa mengalihkan pandangannya dari ice choco "aku mengerti bam bahwa aku itu lucu seperti bayi jika kau iri lebih baik kau diam saja"

"NEEEEEE" bambam langsung mengalihkan pembicaraannya "seoula"

"Hmm?"

"Apa kau mau ikut menjemput Mark di airport besok?"

"Mark?"

"Iya mark tuan itu apa iya kau tidak merindukan mantanmu setelah 3 tahun ia menetap di LA?"

Mark akan pulang?
Apa aku harus menemuinya?
Lalu bagaimana jika Jaebum tidak mengizinkan aku untuk bertemu Mark
Bagaimana jika kembalinya Mark kesini malah membuat aku jatuh hati lagi?

—-
GES MAAP GES UDAH LAMA GA UPDATE
MAKLUM ABIS OSPEK

You - im jaebumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang