Fero Danuarta Kisworo (asong)

7 1 0
                                    

Seorang pria berdiri sendirian. Di hadapan pria tersebut ada beberapa orang yang berdiri menatapnya dengan bringas. Pria yang berdiri sendirian itu melangkahkan kakinya kearah gerombolan pria yang sedang menatapnya, langkahnya kian lama kian cepat. melompat dan menendang orang-orang tersebut dengan bringas dan tanpa ampun.

Beberapa berusaha menyerangnya tetapi ia berhasil menyerang balik satu persatu orang-orang itu berhasil dikalahkan olehnya. Pria itu terus memukul, menendang, dan membanting lawan-lawanya tanpa ampun. Dan akhirnya semua lawan-lawanya terkapar di tanah dan berhasil dikalahkan olehnya.

pria itu menatap kedepan sambil mengatur nafasnya. ia melihat orang-orang disekitarnya lalu menyeka bibirnya yang berdarah. Dan pria itu tersenyum mengecek karena ia berhasil mengalahkan mereka semua. orang tersebut tidak lain adalah Fero Danuarta Kisworo.

DUA TAHUN KEMUDIAN

Seorang pria mengendarai sepeda motor ninja dan melaju sangat cepat dijalanan sepi itu. Dari jalan raya yang agak rengang hingga masuk kesebuah gang pria itu berhenti di salah satu tepat yang kumuh, yang penuh dengan coret-coretan di setiap dinding yang ada di situ.

Pria yang mengendarai motor itu turun dari motornya dan berjalan kaki menghampiri dua orang temannya yang  sedang duduk  di sana sejak tadi sambil bermain ponsel yang ia genakan. Pria tersebut adalah fero Danuarta Kisworo atau lebih dikenal dengan nama asong. Salah satu teman yang memakai jaket putih menatap dan bertanya, "Baru datang?" Tanya pria yang bernama Andre yang lebih dikenal dengan sebutan jeje dan pria yang ada di sebelahnya bernama Baron.

Asong menghampiri mereka mereka dan melatakkan helmnya diatas meja yang ad disana. " sedang apa?" tanya asong. Baron membalasnya hanya dengan sebuah senyuman dan Jeje menjawab pertanyaan asong " bersantai, ngapain lagi? seperti biasa".

Asong meletakkan kakinya diatas meja." lapar.." ucap baron.

"Dasar kau rakus, Bukankah tadi kita sudah makan. bahkan kau menghabiskan semua makanan yang aku beli tadi." menunjuk kearah kresek yang sudah tidak berisi itu.

" Itukan tadi?" balas Baron.

"Apa kau punya uang." tanya Baron kepada Jeje.

"Gak! . Apalagi untuk membeli makan Baron, gak ada!" jawab sinis jeje.

Baron tidak patah semangat dan ia menatap ke arah Asong dengan muka memelas. Asong menatapnya balik dan berkata" Menurutmu?".
Baron mengangguk. Menandakan mengerti bahwa Asong sama saja seperti mereka.

" Anak-anak sekolah mungkin saat ini sedang makan dikantin, dengan makanan yang enak dan lezat." keluh Baron.

"Hy lo gak bosan-bosanya membicarakan makanan mulu dari tadi, kalau kau iri pada mereka kenapa kau gak balik pergi kesekolah saja." Jeje menegur baron.

" Emangnya bisa?"

" Aku tidak tau, mungkin saja kalau kau menutupi ketulusanmu dan memohon sambil berlutut. Mungkin saja kau anak di bolehkan untuk masuk." cetus Jeje. Baron yang mendengar ide jeje itu menatap ke atas dan membayangkannya.

"Pinter kan aku?." Jeje yang menyomongkan diri. Dan Asong yang mendengrnya hanya mengangguk dan menetujuinya.

Pada saat mereka asik berbicara tiba-tiba ponsel jeje berbunyi menandakan ada pangilan masuk. Dan jeje mengangkat teleponnya dan berbicara dengan antutias.

" Apa yang aku lakukan tidak seberapa." Jawab Jeje pada telepon yang sedang berlangsung itu.

" Akhir pekan ini ada kontes balap sepeda. Apakah kau mau ikut  serta'' kata orang yang berada disebrang telepon itu.

Fero DanuartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang