DATANG

30 4 0
                                    

Rindu ini kian menggebu
Menjadikanku butiran debu
Butiran yang tidak berarti
Dan akan menjadi berlian saat kau kembali

**************

"Gimana keputusan ayah jadinya?" Tanya wanita yang usianya menginjak kepala 4 tersebut tetapi masih kelihatan sangat muda.

"Hanya untuk seminggu atau dua minggu saja, kasian kalau sekolahnya sampai terbengkalai" kata pria setengah baya itu begitu yakin sambil memegang kedua tangan istrinya untuk meyakinkan.

"Yasudah, jika itu memang keputusan ayah, lusa kita jemput lala" senyuman wanita itu sangata menenangkan jiwa, beruntungnya Adiatma yudo memiliki istri seperti Ravni Diarta.

Yahh mereka berdua adalah orangtua Liana yang dengan terpaksa meninggalkan Liana demi kemauan putri semata wayangnya itu. Banyak hal yang ingin putrinya cari dan dengan kemauan keukeuh putrinya, orangtuanya harus rela melepaskan Liana hidup sendiri.

Tapi mereka tidak setega itu, Liana selalu dikirimi uang tiap minggunya, mungkin uang saku satu bulannya bisa untuk membeli motor model terbaru dan mahal, tetapi Liana tetap menabung uang tersebut dan menggunakannya secukupnya. Oh iya Omanya Liana merasa tidak tega jika cucu satu-satunya hidup sendiri, alhasil ia juga keukeuh untuk menemani Liana dan rela berkorban untuk Liana, dengan menngorbankan kehidupan mewahnya.


*******

"Kamu sudah siap?" Tanya Oma Liana yang berada diambang pintu kamar Liana.

"Sudah Oma lala tinggal nunggu ayah sama Bunda, Oma beneran gak mau ikut?" tanya Liana sambil memeluk Oma tersayangnya.

"Enggak sayang, Oma mau kembali mansion udah lama Oma gak kembali mansion itu" kata Oma sambil melepas pelukan dan menatap cucunya itu.

"Maaf Oma karena ambisi Lala, Oma ikut-ikutan hidup kayak gini" ucap Liana dengan rasa bersalah, matanya pun mulai berkaca-kaca.

"Hey cucu Oma nangis? Oma tau sayang tentang ambisi kamu, kamu udah ngedapatin satu dari beberapa hal yang mau kamu cari sampe kamu nyamar kayak gini. Oma juga seneng kalo cucu Oma yang satu ini juga seneng" kata dengan menghapus air mata di mata Liana.

Liana memang akan pergi ke Bandung selama satu atau dua minggu, tapi Liana sangat sulit rasanya untuk pergi. Seharusnya Liana senang karena Liana bersama kedua orangtuanya. Tapi entah ada rasa apa yang membuat kepergian kali ini berat.

Tok tok tokk

"Biar Lala yang bukain pintu Oma" kata Liana sambil tersenyum hangat. Liana pun keluar dari kamarnya dan turun untuk membukakak pintu.

Deg deg

"BUNDA, AYAH!! Lala kangen" ucap Liana histeris sambil memeluk Bunda dan Ayahnya.

"Iya Bunda sama Ayah juga kangen Liana" ucap Bunda dengan masih memeluk putrinya itu.

"Hiks.....hiks....Bunda Lala sebenarnya gak mau pisah sama Ayah sama Bunda, tapi Lala gak mau dikira egois" kata Liana dengan menangis, Lala pun masih berada di pelukan Bundanya sedangkan Ayahnya mengusap-usap punggung Liana untuk menenangkan putrinya itu.

"Percaya sama Bunda, Lala enggak egois tapi itu kesalahan Bunda sama Ayah, jadi Lala enggak salah Bunda berterimakasih karena Lala mau nyari abang kamu" ucap Bunda sambil memegang kedua pundak Liana dan menatap mata Liana dengan sendu.

"Kamu jangan nyalahin diri kamu sendiri nak, kita yang tidak pernah berterus terang sama Abang kamu, jadi dia salah paham dan pergi yang entah Ayah gak tau dia dimana" kata ayah yang masih setia mengusap-usap punggung Liana.

"Ehhh kok Ayah Bundamu gak diajak masuk sayang" ucap Oma Liana yang baru datang, sebenarnya Oma sudah menguping sejak tadi takut suasana menjadi tambah tidak enak, Oma berinisiatif untuk mengajak masuk anak dan mantunya itu.

"Ehh iya Oma jadi kelupaan hehe, hayuk Ayah Bunda masuk"

Mereka pun masuk kedalam rumah dan bercengkrama untuk sekedar melepas rindu.








Halohaaaa autor kembali. Pasti pada bingung kan kok tiba-tiba Liana punya abang? Padahal sebelumnya Liana anak tunggal, nahh nanti di baca yaa di part selanjutnyaaa
Jangan lupa vote+coment+fallaw

YOU IN MY ARMSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang