Part 7

6K 187 4
                                    

"Bunda....." seseorang berteriak dibelakang mereka. Segera Vino melepas pelukkannya dam berbalik.

OMG! Ferro.
"Ayahhhhhh.....!" teriak Ferro sambil memukul-mukul kaki Vino.
"Ayah apain bunda......?" teriak Ferro histeris
"Ferro... Stop,stop!" ucap Syifa sambil menarik Ferro dan memeluknya agar tidak memukul Vino lagi.

"Bunda nggak apa² sayang" ucap Syifa sambil menenangkan Vino.
"Benelan? Bunda nggak diapa-apain cama ayah?" tanya Ferro
"Beneran. Yuk tidur,Ferro pasti udah ngantuk" ucap Syifa sambil membawa Ferro kekamar.

"Bunda" panggil Ferro saat Syifa mau mengambil buku dongeng Ferro.
"Fello ngak usah didongngin! Ferro mau peluk bunda aja"

Syifa segera meletakkan kembali buku dongeng yang dia ambil ketempatnya dan memeluk Ferro yang terpejam matanya.

"Sudah tidur?" tanya seseorang yang ternyata dari tadi berada dibalik pintu kamar Ferro. Siapa lagi kalo bukan Vino.

"Sepertinya.." jawab Syifa lirih agar tidak membangunkan Ferro.
"Ikut tidur" ucap Vino sambil merebahkan tubuhnya dibelakang Syifa.

"Ayah ikut tidur Ferro" ucap Vino sambil memeluk Ferro yang otomatis juga memeluk Syifa.

"Ayah kok disini?" tanya Ferro sambil duduk.
"Nggak boleh?" tanya Vino sambil memeluk Syifa, intens.
Ferro kembali tidur dan memeluk tubuh Syifa.

"Bunda!" panggil Ferro yang membuat Syifa membuka matanya yang tadi sempat tertutup.
"Iya?" tany Syifa sambil menatap Ferro dengan lekat
"Fello mau adek kecil boleh?" tanya Ferro yang membuat Syifa keget pake banget.

Vino? Dia malah gulingin Syifa sambil pura² tidur.
Memang aneh si Vino. Kadang galaknya minta ampun,kadang romantisnya bikin baper,kadang dinginnya kayak freezer,memang susuah ditebak sifa si Vino.

"A_ apa ta di?" tanya Syifa kaget
"Fello mau adek bayi bunda. Bial kalo bunda cama ayah pelgi,Fello ada temennya" ucap Ferro sambil merengek.

Syifa gelagapan minta ampun,nih bocah malah minta yang aneh² disaat moodnya lagi sedikit nggak beres gara² aksi Vino tadi dibalkon.

"Iya sayang. Kalo gitu bobok" ucap Vino sambil memeluk erat tubuh Syifa.
"Benelan lho ayah" tagih Ferro
"Iya. Sekarang Ferro bobok!" ucap Vino
"Makasih...." ucap Ferro sambil memeluk Syifa dan tertidur.

Adek? Maksudnya????
OMG! Syifa masih sekolah...
Batin Syifa..

"Tidur...!" gumam Vino ditelinga Syifa
"Geli ah"sungut Syifa kegelian
" jangan difikir omongannya Ferro tadi! "
"Siapa yang mikir,gaje"
"Alay"
"Ck.mbuh!" sungut Syifa lalu memeluk erat Ferro dan tertidur.

'Bukan cuma cantik,tapi dia lebih dewasa. Kau membuatku secepat ini jatuh cinta padamu Syifa. I love you'batin Vino lalu menenggelamkan wajahnya pada  tengkuk Syifa lalu tertidur.

                   ****

Sebuah teriakkan menggema ditelinga pagi² ,siapa lagi kalo bukan Viona yang kayaknya juga ngefens sama dia.

"Syifa......!" teriak Viona pada Syifa yang duduk dikursinya.
"Apaan sih lo! Pagi² udah kayak petasan tahun baru!" bentak Syifa yang masih dalam duduknya.

Dia menatap jengkel Viona,Karin,Keke dan Syasa yang berdiri dihadapannya seperti dialah teroris.

"Apa²an lo kemaren jalan² sama pak Vino gw!" bentak Viona
"Kemaren kan minggu, jadi wajar donk kalo gw jalan²" bantah gw karena Viona masih ngungkit jalan² nya sama Vino 2 yang lalu.

"Dasar cewek centil lo!" bentak Viona
"Sabar fa sabar" gumam Syifa, dia melirik sekeliling yang menjadi penonton. Sahabat²nya malah diem dipojok.

Guru Killer Siswi Keder 《proses Revisi》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang