Chapter 6

8 0 0
                                    

Tidak membutuhkan waktu lama akhirnya Aldar, Lios dan Eyve pun sampai diperbatasan desa.

Aldar membawa pedang yang diberikan oleh Gabriel beserta tamengnya. Lios pun sama, dia membawa pedang dan Eyve hanya membawa panah.

“apa kau takut?” Tanya Eyve memulai pembicaraan

“sedikit” jawab Aldar

“karna ini untuk yang pertama kalinya” lanjutnya

“hey Lios” panggil Aldar kepada Lios yang tengah bersandar dibahan pohon.

Lios yang merasa dipanggil pun menengok kearah Aldar

“Apa?”  jawabnya

“aku tau kita belum kenal satu sama lain, tapi kemarilah. Bergabung dengan kita” ajak Aldar

“baiklah” Lios pun berjalan menuju mereka dan duduk disebelah Eyve

“oh ya, aku akan pergi memeriksa sekitar dulu” ucap Aldar lalu berjalan pergi

“kalian baik baik disini, jika musuh mendekat tiuplah ini” Aldar memberikan sebuah suling yang terbuat dari gading yang entah dia dapatkan dari mana kepada Lios.

Kini hanya ada Lios dan Eyve.

“kira kira musuh kita ini seperti apa?” Tanya Lios memulai pembicaraan.

“mereka sangat kuat…seperti ku” jawab Eyve sambil terkekeh

“hey Eyve, apa ini hanya perasaan ku saja atau memang kau patut untuk dicurigai?” Tanya Lios dengan pandangan lurus

“karna semenjak kau ada didesa ini semuanya menjadi kacau, dan juga semua ini seperti sudah direncanakan”

Eyve tertawa “kau cukup pintar”

“jadi, tidak masalah untuk membunuhmu sekarang” ucap Eyve sambil berdiri dan mengeluarkan pedang dan menghunuskannya kepasa leher lios.

“kemarilah rubah, kita akan bermain” ucap Eyve sambil tersenyum miring

Lios berdiri lalu menatap dingin kearah Eyve

“baiklah, aku akan melayani mu” ucap lios sambiil memegang pedangnya yang berada dipinggang kiri.

Lios melompat ke belakang dan mulai berlari mengampiri Eyve dengan pedangnya

“Bersiaplah” lios mengayunkan pedangnya dan menyerang Eyve, tapi dengan mudahnya Eyve menghindar.

“apa hanya seperti itu kemampuanmu?” ejek Eyve

lios bernafas dengan terengah engah sambil memegang pedangnya dengan kuat

“apa kau tidak bisa menggunakan sihir hm?” Tanya Eyve dengan nada mengejek

“Diamlah!!!” ucap lios sambil menyerang kembali dan...

Sring!!

Pedang Fiore berhasil menggores pipi kanan Eyve.

Eyve mengusap darah yang mengalir dipipi kanannya dan dia tersenyum.

“baiklah rubah, kali ini aku akan serius” ucap Eyve sambil mengeluarkan cahaya putih dilengan kanannya, dan cahaya itu pun berubah menjadi sebuah busur.

“berhentilah berbicara!” teriak lios

Blushh!!!

Sebuah anak panah mengenai tangannya.

“Arghhhhh” rintih lios, karna dia tidak sempat menghindar.

“kau yang seharusnya berhenti berbicara” ucap Evye sambil menurunkan panahnya lalu berjalan mendekati Fiore yang tengah kesakitan.

“bagaimana? Apa kau masih bisa melawanku dengan tangan seperti itu?” Tanya Eyve sambil berjalan memutari lios.

Eyve menghentikan langkahnya dan menunduk menatap wajah lios.

“atau kau tiup saja suling ini?” ucap Eyve sambil mengambil suling yang diberikan oleh Aldar dipinggang lios.

Lios tertawa hambar“aku tidak akan pernah meniup itu” ucap lios sambil berusaha untuk berdiri.

“kau masih ingin melawanku?” Tanya Eyve

“baik, kemarilah”

Lios kembali mengayunkan pedangnya dengan tangan lainnya dan lagi lagi Eyve bisa menghindarinya.

“giliran ku” ucap Eyve dan

Blushh!!

Lagi lagi anak panah milik Eyve mengenai kaki lios dan membuatnya terjatuh.

“kau menyerah?” tanya eyve

“aku tidak takut padamu” jawab lios sambil memegangi kakinya

“kau lemah! Aku kasihan padamu, dari pada kau menderita lebih baik kau aku bunuh” ucap Eyve sambil mengambil pedang milik lios dan mengarahkan pedangnya ke leher lios.

Kali ini lios tidak bisa berbuat apa apa, dia lemah benar apa yang dikatakan Eyve.

Lios pun akhirnya pasrah dan dia pun menutup matanya saat Eyve mengayunkan pedang kearahnya dan tiba tiba

Sring!!!

Lios membuka matanya, tidak terjadi apa apa dengannya dan dia pun mendongkakkan wajahnya ke atas ternyata Aldar menahan ayunan pedang Eyve dengan pedang miliknya.

Aldar masih menahan pedang Eyve lalu dia pun mengangkatkan pedangnya dan mengayunkannya kepada Eyve dan Eyve pun kembali menghindarinya dengan terbang menggunakan sayapnya.

“apa yang kau lakukan Eyve?” Tanya Aldar sambil meletakkan pedangnya lalu memegang bahu lios.

“Apa kau akan menyerangku dengan kemampuan mu yang masih berada dibawah ku?” Tanya Eyve kepada Aldar dengan tatapan dinginnya.

“aku tidak peduli dengan kemampuan ku, yang jelas aku harus menangkap mu bagaimana pun caranya”

“aku tidak tau apa yang akan dikatakan Gabriel setelah tau bahwa adiknya seorang penghianat” ucap Aldar

“aku tidak peduli dengan kakak ku. Bagi ku dia adalah kakak yang bodoh”

Aldar melemparkan belatih ke arah Eyve saat dia menyebut Gabriel bodoh. Dengan sigap Eyve menghindarinya walaupun belatih itu sedikit mengenai rambutnya dan membuat rambutnya berjatuhan. 

“jangan pernah menghina Gabriel” teriak Aldar tidak terima.

Aldar pun berdiri dengan mengepalkan tangannya dan Aldar pun mengarahkan pedangnya ke arah Eyve.

Eyve tertawa “kau tidak akan menang melawanku” teriak Eyve

“lihat saja” Aldar melompat dan mengayunkan pedangnya ke arah Eyve dan Eyve pun berhasil menghindarinya.

Eyve pun kembali turun dan dia kembali menggunakan busurnya kepada Aldar sayangnya dia tidak mengenainya.

“kau cukup kuat untuk seukuran manusia rendahan” ucap Eyve

“aku tidak ingin membuang buang waktu ku hanya untuk manusia rendahan seperti mu” ucap Eyve lalu pergi meninggalkqn Aldar dengan menggunakan sayapnya.

“tunggu!!! ” teriak Aldar sambil menatap kepergian Eyve.

.
.
.
.
.
.

DemigodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang